Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Organ Tubuh yang Rusak Gegara Konsumsi Napza

Info Terkini | Wednesday, 29 Dec 2021, 12:25 WIB

Konsumsi napza dalam jangka panjang sudah pasti menyebabkan banyak kerusakan pada tubuh. Bahaya napza bagi kesehatan mental dan tubuh manusia memang nyata. Organ dan jaringan mana saja yang paling menderita akibat konsumsi napza?

Ketahui juga apa itu napza dan pengertiannya disini

Baja juga untuk mengetahui bahaya narkoba jenis putau/putaw disini

Ketahu juga apa itu sesi konseling adiksi

Selain kerusakan langsung ke tubuh, napza atau narkoba pun menimbulkan kerusakan tidak langsung yaitu mental penggunanya.

Otak

Penyakit Korsakoff adalah bentuk serius dari kerusakan otak yang disebabkan oleh konsumsi alkohol, dalam kombinasi dengan kekurangan vitamin B1 (tiamin) yang serius. Kerusakan otak itu termasuk bagian talamus dan hipotalamus. Ketergantungan dengan alkohol adalah pemicu utama kekurangan tiamin sebab alkohol bisa merusak kemampuan tubuh menyerap dan menyimpan vitamin tersebut. Sindrom Korsakoff diindikasikan dengan sejumlah gejala seperti : tak mampu mengingat peristiwa setelah sindrom tersebut nampak (anterograde amnesia, ketidakmampuan memahami informasi, ketidakmampuan merangkai kata-kata, menderita halusinasi misalnya mendengar atau melihat sesuatu yang faktanya tak ada, konfabulasi yakni mengarang cerita secara berlebihan dalam melengkapi beberapa bagian yang terhapus dari ingatan.

Hidung

Menghirup amfetamin dapat mengiritasi dan merusak mukosa hidung. Menghirup kokain dapat menyebabkan peradangan dan mimisan. Menghisap kokain selama bertahun-tahun akan menggerogoti septum hidung. Semuanya berkontibusi menyebabkan penyakit pernafasan.

Gigi

Ekstasi dan amfetamin dapat menyebabkan pengguna menggeretakkan gigi yang menyebabkan keausan pada gigi. Ekstasi pun dapat mengurangi produksi air liur, yang merupakan pembersih alami gigi. Sementara konsumsi alkohol akan mempengaruhi email gigi yaitu terjadinya pengikisan.

Mulut

Alkohol (etanol) bersifat karsinogen. Risiko kanker mulut dan faring, laring dan kerongkongan meningkat dengan minum lebih dari tiga gelas alkohol per hari.

Jantung dan Pembuluh Darah

Amfetamin, ekstasi, dan minuman bersoda meningkatkan detak jantung dan tekanan darah dan berisiko bagi orang dengan penyakit kardiovaskular. Kecepatan meningkatkan risiko aritmia jantung. Alkohol juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Paru-Paru

Tidak hanya tembakau yang merusak paru-paru. Penggunaan ganja secara kronis juga menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan. Penggunaan kokas dasar (suatu bentuk kokain yang dihisap dalam pipa) menyebabkan kerusakan besar pada alveoli. Banyak pengguna kokain yang akhirnya terkena kondisi paru-paru kronis, seperti COPD.

Lambung

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan radang lambung atau tukak lambung. Tukak lambung yaitu perlukaan yang terjadi di dinding lambung gara gara lapisan dinding lambung yang terkikis zat yang masuk. Luka tersebut pun mungkin timbul di dinding bagian pertama usus kecil yang disebut duodenum ataupun kerongkongan atau esofagus.

Hati

Setelah hanya beberapa hari konsumsi alkohol berat, hati berlemak dan pembengkakan dapat terjadi, dengan rasa sakit, mual, muntah dan kadang-kadang penyakit kuning. Penggunaan berlebihan jangka panjang dapat menyebabkan hepatitis dan sirosis hati. Peminum berat lebih mungkin untuk terkena kanker hati. Sementara ekstasi, speed dan coke dapat merusak hati (dan ginjal).

Usus

Peminum berat lebih mungkin untuk terkena kanker usus besar. Pengguna heroin sering mengalami sembelit. Kanker usus besar termasuk tumor ganas yang tumbuh dalam organ usus besar. Keluhan yang paling lazim penderita yang terkena kanker usus besar yaitu buang air besar mengeluarkan darah. Penyakit tersebut acapkali bermula dari munculnya tumor jinak yang dinamakan polip yang kemudian berkembang makin membesar dan parah.

Tulang

Konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang memiliki efek negatif pada pembentukan tulang, terutama pada remaja dan awal dewasa. Hal tersebut yang kemudian akan meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image