Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Mengenal Jenis Jenis Napza Agar Bisa Terhindar Darinya

Info Terkini | Monday, 20 Dec 2021, 11:16 WIB

Terjerumus dalam ketergantungan Napza adalah sesuatu yang tidak aman bagi siapa pun. Tak semua orang tahu persis apa arti dan jenis jenis Napza serta senyawa apa yang terkandung di dalamnya. Namun yang pasti Napza adalah senyawa obat. Oleh karena itu, dapat menyebabkan reaksi dan modifikasi dari kerja tubuh, mempengaruhi kemampuan fungsi organ yang terkena.

Ilustrasi gambar NAPZA

Kebanyakan narkotika bertindak sebagai penghambat transmisi sinyal saraf untuk mencegah rasa sakit. Namun, ada juga yang berfungsi untuk tujuan lain dalam tubuh tergantung pada jenis Napza apa itu. Ada juga yang berfungsi sebagai stimulan meskipun pada akhirnya menyebabkan efek depresan juga.

Di dalam jenis jenis Napza terdapat berbagai macam zat. Banyak dari jenis itu adalah obat-obatan legal, seperti obat-obatan yang digunakan untuk tujuan terapeutik atau beberapa obat-obatan legal dengan efek psikoaktif. Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) adalah setiap zat, alami atau sintetis yang mengubah fungsi normal tubuh seseorang yang mengkonsumsinya.

Narkotika yaitu zat atau obat yang diambil dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semisintetis yang bisa memicu penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menekan hingga meniadakan rasa nyeri serta bisa mengakibatkan kecanduan. Sementara psikotropika yaitu zat atau obat , entah itu alami atau sintetis bukan narkotika, dengan efek psikoaktif lewat pengaruh selektif ke susunan saraf pusat sehingga memicu perubahan khas dari aktivitas mental ataupun tingkah-laku.

Sesuai definisi yang diberikan ahli, zat adiktif yaitu obat ataupun aneka bahan aktif yang bila dikonsumsi makhluk hidup akan bisa mengakibatkan kerja biologi dan menyebabkan kecanduan atau adiksi dimana sulit dihentikan ditambah juga efek ingin memakainya terus-terusan. Apabila dihentikan konsumsinya bisa menghasilkan gejala lelah hebat atau rasa nyeri luar biasa. Misal zat adiktif yang lain yaitu alkohol, kafein, inhalansia (lem, bensin, tiner), dan nikotin.

Narkotika atau Napza setelah berada di dalam tubuh akan bertindak seperti senyawa endorfin yang disekresikan oleh hipotalamus (bagian basal diencephalic) dan kelenjar pituitari (kelenjar endokrin yang terletak di bawah dasar otak) terutama pada sistem saraf pusat. Endorfin mengikat reseptor opioid pada sel saraf, sehingga mengatur proses di dalam sel bergerak, mempengaruhi saluran ion dan mengurangi pelepasan neurotransmiter. Fungsi endorfin diambil alih oleh senyawa narkoba. Dengan demikian senyawa narkoba akan menekan transmisi nyeri dan menurunkan ambang persepsi nyeri.

Secara umum narkotika dibagi menjadi dua jenis: Opiat dan Opioid. Penjelasan masing-masingnya adalah sebagai berikut :

- Opiat : disebut demikian karena mengandung alkaloid yang ada dalam opium. Ini mengacu pada zat yang berasal dari morfin, baik alami maupun semi-sintetis. Beberapa opiat yang paling terkenal adalah kodein, heroin, dan morfin. Yang pertama terdapat dalam banyak obat-obatan, karena digunakan sebagai analgesik, obat penenang dan sebagai obat untuk meredakan batuk. Sementara untuk heroin juga digunakan untuk batuk dan sebagai antidiare, meskipun lebih jarang daripada kodein. Salah satu kegunaan paling terkenal dari heroin adalah sebagai obat rekreasional, yang juga sangat adiktif.

Informasi lainnya

Klik disini

Klik disini

Klik disini

Klik disni

- Opioid : di sisi lain, ada opioid. Ini adalah jenis agen yang digunakan untuk mempengaruhi sistem saraf pusat. Jenis-jenis yang paling penting adalah oxycodone, hydrocodone, dan tramadol. Oxycodone sangat kuat dan karena itu sangat adiktif. Satu lagi, hidrokodon, digunakan sebagai pereda nyeri untuk mengobati nyeri sedang dan beberapa nyeri yang parah. Seperti jenis narkoba sebelumnya, kita harus sangat berhati-hati karena zat ini dapat menghasilkan ketergantungan dan sindrom putus obat yang mengerikan.

Bagaimanapun, harus dipertimbangkan bahwa jenis-jenis zat tadi harus selalu dikonsumsi dengan resep medis, karena mereka adalah bahan yang berpotensi bahaya sehingga ketergantungan yang kuat bisa saja dialami. Selain itu, jenis-jenis napza dapat menimbulkan efek samping dan toleransi terhadap obat, yang akan menyebabkan orang yang mengkonsumsinya membutuhkan lebih banyak dosis untuk mencapai efek yang sama seperti sebelumnya.

Ini juga akan menimbulkan ketergantungan dan bahkan dapat menyebabkan sindrom putus obat pada pasien, yang bahkan bisa lebih buruk daripada kerusakan yang ditimbulkan oleh obat itu sendiri. Singkatnya, Napza atau narkoba adalah jenis zat yang bisa sangat berbahaya. Untuk alasan apapun konsumsi napza adalah jalan yang buruk yang bisa berakhir dengan kematian dalam waktu yang singkat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image