Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nur lombok

Cerita Rakyat, Warisan Budaya yang Penuh Pesona

Sastra | Sunday, 30 Jun 2024, 15:21 WIB

Bangsa Indonesia, yang dahulu dikenal sebagai Hindia

Belanda atau Nusantara, terkenal dengan kekayaan alamnya

yang melimpah. Kesuburan tanahnya tidak hanya melahirkan

berbagai tanaman, tetapi juga menjadi wadah bagi tumbuh

kembangnya berbagai budaya. Salah satu warisan budaya yang

patut dibanggakan adalah budaya kesusastraan, yang terwujud

dalam kekayaan cerita rakyat.

Apa itu cerita rakyat?

Ini menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab dan

ditarik kesimpulan mengenai persoalan tentang apa itu cerita

rakyat, dari mana asalnya, kapan mula munculnya di Nusantara,

dan lain sebahagiannya.

Cerita rakyat merupakan bagian dari sejarah budaya

kesusastraan Nusantara yang mana cerita ini mulai berkembang

sekitar abad ke-5 M.

Dalam hal melestarikan, cerita rakyat terus diceritakan

secara turun-temurun dari satu genderasi ke genderasi lainnya

sehingga saat ini kita dapat mengetahui seperti apa dan

bagaimana cerita rakyat itu.

Cerita rakyat merupakan bagian dari sejarah budaya

kesusastraan Nusantara.

Disebut cerita rakyat karena cerita-cerita ini memang

berasal dari mulut ke mulut dan diwariskan turun temurun dari

satu generasi ke generasi lainnya dan telah ada sejak lama.

Kita dapat mengetahui kemunculan cerita rakyat melalui

beberapa petunjuk. Adapun petunjuk-petunjuk tersebut sebagai berikut:1. Bukti Arkeologi:

Prasasti: Prasasti tertua di Nusantara, yakni Prasasti

Ciaruteun (594 M), dipercaya memuat fragmen cerita rakyat.

Candi Prambanan (abad ke-9 M) digambarkan adegan

yang kemungkinan terinspirasi dari cerita rakyat.

2. Tradisi Lisan:

Tradisi lisan bercerita telah menjadi bagian dari budaya

masyarakat Nusantara sejak lama.

Cerita rakyat diceritakan kembali secara turun temurun,

mengalami perubahan dan penyesuaian seiring waktu.

3. Bukti Linguistik:

Bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat

menunjukkan kemunculannya telah ada sejak dahulu kala.

Kata-kata arkais dan struktur kalimat yang berbeda

dengan bahasa modern menjadi indikasi usianya.

Baiklah, ketika kita sudah engeh perihal pengertian cerita

rakyat dan sejarahnya, kini kita masuk ke bagian ciri-cirinya.

Setelah memahami pengertian dan sejarah cerita rakyat,

mari kita telusuri ciri-cirinya yang membedakannya dari jenis

cerita lain. Berikut beberapa ciri khas cerita rakyat:

1. Disebarkan Secara Lisan

Cerita rakyat pada mulanya disampaikan secara lisan,

diceritakan kembali dari mulut ke mulut antar generasi. Tradisi

ini

berlangsung selama berabad-abad, sehingga cerita rakyat

mengalami perubahan dan variasi seiring waktu.2. Bersifat

Anonim

Berbeda dengan karya fiksi modern yang memiliki

pengarang yang jelas, cerita rakyat tidak diketahui siapa penciptanya. Ketidakjelasan ini dikarenakan tradisi lisan yang

diwariskan antar generasi, sehingga identitas pencipta cerita

terlupakan.

3. Mengandung Nilai-Nilai Luhur

Cerita rakyat umumnya sarat akan nilai-nilai moral dan

kearifan lokal yang ingin ditanamkan kepada masyarakat.

Nilainilai ini dapat berupa budi pekerti luhur, gotong royong,

keadilan

sosial, dan sebagainya.

4. Bersifat Tradisional

Cerita rakyat mencerminkan tradisi, budaya, dan

kepercayaan masyarakat yang bersangkutan. Unsur-unsur adat

istiadat, kebiasaan, dan pandangan hidup masyarakat setempat

tertanam dalam cerita rakyat.

5. Memiliki Banyak Versi

Karena disebarkan secara lisan dan diwariskan antar

generasi, cerita rakyat dapat memiliki banyak versi di daerah

yang berbeda. Variasi ini muncul karena penutur cerita

menambahkan unsur-unsur baru atau memodifikasi cerita sesuai

dengan konteks dan budayanya.

6. Menggunakan Bahasa Sederhana

Bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat umumnya

mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini bertujuan agar

pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dapat

tersampaikan dengan jelas kepada pendengar.

7. Berkaitan dengan Kehidupan Sehari-hari

Cerita rakyat biasanya mengambil tema keseharian

masyarakat, seperti asal-usul suatu tempat, kisah kepahlawanan,

atau cerita tentang interaksi manusia dengan alam. Cerita-cerita ini mencerminkan realitas kehidupan masyarakat dan

memberikan pembelajaran bagi mereka.

8. Memiliki Tokoh-Tokoh yang Unik

Cerita rakyat sering kali menghadirkan tokoh-tokoh yang

unik dan luar biasa, seperti raksasa, dewa-dewi, atau hewan

yang dapat berbicara. Tokoh-tokoh ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi para pendengar dan membantu penyampaian

pesan moral dalam cerita.

9. Mengandung Unsur Fantasi

Cerita rakyat umumnya memasukkan unsur fantasi,

seperti keajaiban, kekuatan supranatural, atau kejadian yang

tidak biasa. Unsur-unsur ini membuat cerita menjadi lebih

menarik dan menghibur bagi para pendengar.

10. Berfungsi sebagai Alat Pendidikan

Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan,

tetapi juga sebagai alat pendidikan. Nilai-nilai moral dan

kearifan

lokal yang terkandung dalam cerita dapat menjadi pedoman

bagi

masyarakat dalam menjalani kehidupan.

Fungsi-fungsi Cerita Rakyat

Fungsi-Fungsi Cerita Rakyat

Cerita rakyat memiliki berbagai fungsi penting bagi

masyarakat, di antaranya:

1. Fungsi Pendidikan

Cerita rakyat menjadi media untuk menyampaikan pesan

moral, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal kepada masyarakat.

Contohnya, cerita rakyat tentang kepahlawanan

mengajarkan tentang keberanian dan pengorbanan, sedangkan cerita rakyat tentang asal-usul suatu tempat memberikan

pengetahuan tentang sejarah dan budaya setempat.

2. Fungsi Hiburan

Cerita rakyat memberikan hiburan dan rekreasi bagi

masyarakat.

Alur cerita yang menarik, tokoh-tokoh yang unik, dan

unsur fantasi dalam cerita rakyat mampu membangkitkan

imajinasi dan memberikan kesenangan bagi para pendengarnya.

3. Fungsi Sosial dan BudayaCerita rakyat membantu

memperkuat identitas dan rasa

kebersamaan dalam suatu masyarakat.

Nilai-nilai budaya dan tradisi yang terkandung dalam

cerita rakyat dapat mempererat hubungan antar anggota

masyarakat dan melestarikan budaya leluhur.

4. Fungsi Ekonomi

Di era modern, cerita rakyat dapat menjadi sumber

pendapatan bagi masyarakat.

Cerita rakyat dapat diadaptasi menjadi berbagai bentuk

karya seni, seperti film, buku, atau pertunjukan, yang dapat

mendatangkan keuntungan ekonomi bagi para kreatornya.

5. Fungsi Religius

Beberapa cerita rakyat mengandung unsur-unsur religius

dan spiritual yang dapat memberikan pencerahan dan keimanan

bagi masyarakat.

Contohnya, cerita rakyat tentang nabi dan rasul dapat

memperkuat keyakinan dan ketaatan kepada Tuhan.

6. Fungsi Pengendalian Sosial

Cerita rakyat dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan dan mengatur perilaku masyarakat.

Cerita rakyat yang berisi contoh-contoh teladan dan

hukuman dapat memberikan efek jera bagi para pelanggar

norma dan nilai-nilai sosial.

7. Fungsi Pemanfaatan Keindahan Bahasa

Cerita rakyat kaya akan penggunaan majas, bidalan, dan

ungkapan yang indah.

Hal ini dapat membantu melestarikan kekayaan bahasa

dan budaya lisan suatu masyarakat.

8. Fungsi Pemanfaatan Keindahan Alam

Cerita rakyat sering kali mengambil latar belakang alam

yang indah dan penuh makna.

Hal ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat

terhadap alam dan mendorong mereka untuk menjaga

kelestariannya.9. Fungsi Penyampaian Pesan Moral

Cerita rakyat dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan moral dan pelajaran hidup kepada masyarakat.

Contohnya, cerita rakyat tentang kelicikan dan

kecurangan dapat memberikan peringatan kepada para

pendengarnya untuk tidak melakukan hal yang serupa.

10. Fungsi Pemanfaatan Keindahan Budaya

Cerita rakyat mencerminkan tradisi, budaya, dan adat

istiadat suatu masyarakat.

Fungsi-fungsi cerita rakyat ini menunjukkan bahwa cerita

rakyat memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

Melestarikan dan mempelajari cerita rakyat berarti melestarikan

warisan budaya bangsa dan nilai-nilai luhur yang terkandung di

dalamnya.Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Cerita rakyat di Indonesia memiliki kekayaan yang luar

biasa, dengan berbagai jenis dan corak yang mencerminkan

kekayaan budaya bangsa. Berikut beberapa jenis cerita rakyat

yang umum dikenal:

1. Mitos (Mite)

Mitos adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar

terjadi pada masa lampau dan memiliki unsur-unsur magis atau

supranatural. Mitos biasanya mengandung pesan moral dan

filosofis tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau makhluk

lainnya. Contohnya, cerita tentang Sangkuriang yang

menciptakan Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

2. Legenda

Legenda adalah cerita rakyat yang menceritakan tentang

asal-usul suatu tempat, benda, atau peristiwa. Legenda

biasanya memiliki unsur sejarah, meskipun mungkin dicampuri

dengan unsur fiksi. Contohnya, cerita tentang Danau Toba di

Sumatera Utara yang konon terbentuk akibat letusan gunung

berapi dan pengorbanan seorang pemuda bernama Toba.3.

Dongeng

Dongeng adalah cerita rakyat yang bersifat fiktif dan

penuh dengan khayalan. Dongeng biasanya ditujukan untuk

menghibur anak-anak dan mengandung pesan moral.

Contohnya, cerita tentang Bawang Merah dan Bawang Putih,

atau kisah Putri Salju dan tujuh kurcaci.

4. Fabel

Fabel adalah cerita rakyat yang menggunakan binatang

sebagai tokoh utama dan berperilaku seperti manusia. Fabel biasanya bertujuan untuk menyampaikan pesan moral atau

pelajaran hidup. Contohnya, cerita tentang Kancil dan Buaya

yang menggambarkan kecerdikan dan kelicikan.

5. Epos

Epos adalah cerita rakyat yang menceritakan kisah

kepahlawanan dan petualangan para pahlawan. Epos biasanya

mengandung nilai-nilai patriotisme dan semangat nasionalisme.

Contohnya, cerita Mahabharata dan Ramayana dari India.

6. Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita rakyat yang bertujuan untuk

menghibur dan membuat orang tertawa. Cerita jenaka biasanya

dibintangi oleh tokoh-tokoh yang lucu dan kocak dengan

tingkah

lakunya yang menggelitik. Contohnya, cerita tentang Si

Kabayan

di Jawa Barat.

Kesimpulan: Warisan Budaya Cerita Rakyat yang

Menghibur dan Penuh Hikmah

Cerita rakyat merupakan warisan budaya Sastra

Nusantara yang tak ternilai harganya. Kekayaan ragam dan

fungsinya menjadikannya bagian penting dalam kehidupan

masyarakat.Asal Mula dan Tradisi Lisan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image