Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aghnia Rayhanah Prihandyawan

Pengaruh kesehatan Mental dalam Mencetak Mahasiswa yang Berkualitas

Edukasi | Monday, 12 Jun 2023, 16:20 WIB

Kesehatan Mental merupakan kondisi ketika seseorang memiliki batin yang sejahtera sehingga dapat menjalani hidup dan mengatasi masalah yang ada dengan keadaan tenang. Kesehatan mental ini memiliki dampak pada perilaku seorang mahasiswa dalam mengambil keputusan di dalam hidup mereka. Oleh karena itu, kesehatan mental dianggap sangat berpengaruh dalam kehidupan semua orang. Namun, apakah kesehatan mental ini memiliki pengaruh dalam mencetak mahasiswa yang berkualitas?

Mahasiswa yang berkualiatas sendiri dapat diartikan sebagai mahasiswa yang mampu menjalani kehidupan kuliah mereka dengan baik, memiliki softskill yang tepat dan mampu menjaga nama almamater mereka. Ketika mencetak mahasiswa yang berkualitas, Kesehatan Mental merupakan komponen penting bagi mahasiswa dalam menghadapi kehidupan perkuliahan yang mereka jalani. Mahasiswa yang memiliki kesehatan mental yang baik akan memiliki potensi untuk memaksimalkan pembelajaran sehingga mampu meraih hasil pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, memperhatikan kesehatan mental sangat diperlukan untuk menciptakan mahasiswa yang berkualitas.

Pada realitanya tidak sedikit mahasiswa yang ditemukan mengalami berbagai tekanan yang berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Masa ujian yang berat dan juga masalah pribadi yang dimiliki masing-masing individu seringkali menghantui beberapa mahasiswa. Hal ini memengaruhi mereka dalam menyelesaikan pembelajaran. Ketika seorang mahasiswa terganggu kesehatan mentalnya mereka cenderung mengalami depresi dan menyebabkan kurangnya fokus dalam belajar, bahkan dapat mempengaruhi kehidupan bersosialisasi mereka. Tidak heran beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan studi mereka. Hal ini dapat berpengaruh terhadap masa depan mereka. Oleh karena itu, pihak universitas sebaiknya juga turut memperhatikan kesehatan mahasiswanya.

Universitas dapat memberikan upaya pencegahan dengan cara menyediakan layanan kesehatan mental, seperti konseling. Pihak universitas bisa menyediakan para konselor yang berpengalaman, Universitas juga sebaiknya menciptakan berbagai program seperti pelatihan pengelolaan stress serta program yang membangun mahasiswa agar dapat bersosialisasi dengan baik. Pihak universitas juga dapat menyediakan seminar dan acara yang berkaitan dengan topik kesehatan mental, memastikan lingkungan universitas sebagai tempat yang ramah terhadap kesehatan mental mahasiswa. Dengan begitu pihak universitas juga dapat turut andil dalam menjaga kesehatan mental para mahasiswa. Membangun kesehatan mental juga membutuhkan perhatian serta dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk teman, keluarga, dosen. Kesehatan mental mahasiswa yang baik juga membutuhkan kesadaran diri juga kemauan seorang individu dalam mencari bantuan jika merasa membutuhkan dukungan.

Dari sini dapat diambil kesimpulan, dalam mencetak mahasiswa yang berkualitas kita harus memperhatikan kesehatan mental para mahasiswa. Universitas dapat ikut turun tangan dengan membuat promosi kesehatan tentang kesehatan mental mahasiswanya. Selain itu, dibutuhkan adanya dukungan dari berbagai pihak seperti teman, keluarga, serta lingkungan universitas yang ramah akan kesehatan mental para mahasiswa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image