Pencegahan Diabetes Melitus dengan Gaya Hidup Sehat
Info Sehat | 2025-11-03 14:57:11Diabetes mellitus merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu permasalahan bagi setiap negara di seluruh dunia. Diabetes mellitus sendiri terjadi dalam jangka waktu yang panjang bahkan bisa seumur hidup. Jumlah penderita penyakit diabetes mellitus semakin meningkat di tingkat dunia, termasuk di negara yang berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah anak penderita penyakit diabetes mellitus di seluruh dunia pada tahun 2014 mencapai 422 juta. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan angka kejadian faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 yaitu sebesar 18,85 merupakan anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10.8% menderita obesitas.
Diabetes mellitus dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, seperti seringnya mengonsumsi makanan yang cepat saji, makanan berlemak tinggi, garam dan gula yang tidak jelas mengenai nilai gizi dan nutrisinya, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus. Perilaku hidup masyarakat yang kurang sehat sangat berisiko menderita penyakit diabetes mellitus baik itu di kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia. Makanan cepat saji merupakan makanan yang sangat disukai bagi sebagian besar masyarakat, tetapi apabila dikonsumsi secara berlebih dapat mengakibatkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes mellitus. Konsumsi lemak berlebih merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu sistem kerja insulin dalam tubuh, sehingga kadar gula meningkat di atas normal karena sel-sel di dalam tubuh kita tidak dapat menggunakan insulin secara optimal untuk mengendalikan kadar gula dalam tubuh sehingga mengakibatkan diabetes mellitus.
Sarapan adalah waktu makan yang paling menentukan stabilitas gula darah sepanjang hari. Tubuh memerlukan sarapan rendah indeks glikemik, tinggi serat dan protein, namun tetap lezat dan mengenyangkan, contohnya seperti telur rebus atau telur dadar dengan sayuran tumis seperti bayam dan tomat. Dalam gaya hidup yang serba cepat, menyiapkan sarapan sehat sering kali dianggap merepotkan, padahal justru sarapan yang tepat di pagi hari sangat penting, terutama bagi penderita diabetes. Makan siang dan malam merupakan dua momen penting dalam manajemen diabetes, penderita diabetes tidak harus mengorbankan cita rasa demi kesehatan, memilih bahan yang tepat dan teknik memasak yang sehat makanan sehari-hari bisa tetap menggugah selera sekaligus ramah metabolik. Makan malam sering kali menjadi jebakan kalori tersembunyi, ketika kelelahan setelah beraktivitas membuat seseorang cenderung memilih makanan cepat saji, solusinya adalah menyusun makan malam yang rendah kalori, namun tetap kaya nutrisi dan mengenyangkan, sehingga kadar gula darah tetap stabil hingga pagi. Menghindari camilan olahan tinggi gula bukan hanya soal disiplin, tetapi juga soal strategi, seperti kue kemasan, permen, minuman ringan tampak menggoda bagi penderita diabetes, kita dapat mencegahnya dengan memilih camilan yang tepat, yaitu rendah indeks glikemik, tinggi serat, dan mengandung protein atau lemak sehat.
Gaya hidup sehat juga perlu diterapkan untuk mendukung pola makan dan mencegah risiko diabetes. Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, meningkatkan sensivitas insulin, serta menjaga keseimbangan energi yang penting dalam mencegah resistensi insulin. Menjaga rutinitas tidur yang teratur, cukup sekitar 7-9 jam per malam, dan berkualitas menjadi salah satu strategi penting dalam manajemen diabetes yang holistik. Bagi penderita diabetes, membentuk kebiasaan makan yang konsisten bukan sekedar disiplin harian, melainkan salah satu kunci utama dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Strategi makan menjadi bukan hanya reaktif, tetapi proaktif dan berbasis sains, menciptakan pola makan yang tidak hanya sehat, tetapi juga berkelanjutan secara fisiologis dan psikologis.
Kebiasaan positif lainnya adalah perencanaan makan yang matang, termasuk menyiapkan makanan sehat sebelumnya dan membawa camilan bergizi saat beraktivitas untuk menghindari konsumsi makanan instan dan tinggi gula. Dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar juga berperan besar dalam menjaga pola makan sehat serta konsistensi aktivitas fisik. Teknologi seperti aplikasi pengingat makan dan pemantauan gula darah dapat membantu membangun disiplin dan kesadaran terhadap kesehatan. Dengan menerapkan gaya hidup yang seimbang, penderita diabetes dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidupnya. Kesadaran dan konsistensi adalah kunci utama menuju pengelolaan kesehatan yang optimal melalui gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat yang konsisten menjadi landasan utama dalam pengelolaan diabetes, terutama melalui pola makan yang tepat dan aktivitas fisik rutin. Pemilihan jenis makanan yang rendah indeks glikemik dan tinggi serat sangat berperan dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah lonjakan berbahaya. Selain itu, keteraturan waktu makan dan pengaturan porsi juga menjadi kunci penting untuk menghindari fluktuasi glukosa yang ekstrem. Aktivitas fisik seperti jalan cepat selama 30 menit per hari dapat meningkatkan sensivitas insulin dan memperbaiki metabolisme tubuh secara keseluruhan. Dengan menerapkan kebiasaan ini secara berkelanjutan, penderita diabetes dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang secara signifikan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
