Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Efek Samping Tak Terduga: Mengapa Menghindari Karbohidrat Bisa Merugikan Kesehatan Anda

Gaya Hidup | 2025-06-05 10:24:26
Sejumlah makanan berkabohidrat(depositphotos.com/ssdarindo)

Mengurangi konsumsi karbohidrat sering kali dianggap sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan. Namun, pendekatan ini dapat menimbulkan dampak negatif jangka panjang bagi kesehatan. Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh, terutama bagi otak dan otot. Menghindari karbohidrat sepenuhnya dapat menyebabkan kelelahan, kekurangan nutrisi, dan masalah pencernaan.

Karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Mengeliminasi makanan ini dari diet dapat menyebabkan defisiensi nutrisi penting seperti vitamin C, kalium, dan magnesium. Selain itu, asupan serat yang rendah dapat mengganggu kesehatan usus dan menyebabkan sembelit.

Diet rendah karbohidrat sering kali menggantikan karbohidrat dengan lemak dan protein tinggi. Hal ini dapat meningkatkan asupan lemak jenuh dan natrium, yang berisiko meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Keseimbangan nutrisi yang terganggu ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara keseluruhan.

Menghindari karbohidrat juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Karbohidrat berperan dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan mood swing, kecemasan, dan depresi.

Selain itu, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan "keto flu", yaitu gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan mual yang terjadi saat tubuh beradaptasi dengan pembakaran lemak sebagai sumber energi utama. Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.

Menghindari karbohidrat juga dapat mempengaruhi performa fisik. Karbohidrat adalah sumber energi cepat yang dibutuhkan saat berolahraga. Tanpa asupan karbohidrat yang cukup, tubuh dapat merasa lemas dan kurang bertenaga saat beraktivitas fisik.

Diet rendah karbohidrat juga dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap, yang dikenal sebagai "keto breath". Hal ini disebabkan oleh produksi keton yang meningkat saat tubuh membakar lemak sebagai sumber energi.

Menghindari karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, namun sering kali berat badan tersebut kembali naik setelah diet dihentikan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya massa air dan bukan lemak tubuh yang sebenarnya.

Diet rendah karbohidrat juga dapat menyebabkan kehilangan massa otot, terutama jika asupan protein tidak mencukupi. Massa otot yang rendah dapat memperlambat metabolisme dan mempersulit penurunan berat badan jangka panjang.

Menghindari karbohidrat juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Karbohidrat membantu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan insomnia dan kualitas tidur yang buruk.

Diet rendah karbohidrat juga dapat mempengaruhi fungsi tiroid. Karbohidrat diperlukan untuk produksi hormon tiroid yang mengatur metabolisme. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan hipotiroidisme dan gejala seperti kelelahan dan penambahan berat badan.

Menghindari karbohidrat juga dapat menyebabkan dehidrasi. Karbohidrat membantu tubuh menyimpan air, dan kekurangannya dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang penting bagi fungsi tubuh.

Diet rendah karbohidrat juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Asupan serat yang rendah dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus dan menyebabkan masalah pencernaan.

Menghindari karbohidrat juga dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan fungsi kognitif. Otak membutuhkan glukosa dari karbohidrat untuk berfungsi optimal. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kabut otak dan kesulitan fokus.

Saran dari laman eatingwel.com, sebagai gantinya, disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dalam jumlah yang seimbang, seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran. Pendekatan ini mendukung kesehatan secara keseluruhan dan membantu menjaga berat badan yang sehat. Dengan memahami dampak negatif dari menghindari karbohidrat, kita dapat membuat pilihan diet yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk jangka panjang. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image