Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nastiti Aura Istiqomah

Rujak Cingur: Pesona Kuliner Khas Surabaya

Kuliner | Saturday, 08 Jun 2024, 22:38 WIB

Rujak cingur adalah makanan khas dari kota surabaya yaitu kota pahlawan. Siapa yang tidak tahu rujak cingur? makanan khas yang berbahan dasar petis sebagai sausnya dan diisi berbagai macam isian seperti sayuran dan buah-buah an ditambah dengan highlight nya yaitu cingur sapi yang merupakan hidung sapi yang sudah direbus dan dibumbui. Tekstur nya yang kenyal banyak diminati oleh orang-orang, dengan rasa petis yang khas dan tidak dapat ditemui dibanyak wilayah karena hanya terdapat di beberapa wilayah dengan ciri khas nya tersendiri, terutama di wilayah jawa timur.

Sumber Gambar : Rujak Cingur by istockphoto.com credit Andik Tri Witanto

Rujak cingur di beritakan bahwa awalnya berasal dari Mesir. Menurut Fimela yang dilansir dari Pegipegi, Makanan ini dibawakan oleh seseorang bernama Abdul Rozak. Ia menyajikan makanan ini untuk raja firaun hanyokrowati saat sang raja masih bertahta dan sedang berulang tahun. Awalnya sang raja mengutus juru masak kerajaan untuk membuatkannya hidangan spesial di hari ulang tahunnya. Namun, setelah dicicipi oleh sang raja makanan tersebut tidak cocok di lidahnya. Akhirnya datang lah seorang punggawa kerajaan bernama Abdul Rozak yang membawa makanan Rujak Cingur ini dengan dibungkus daun pisang kepada sang raja. Setelah diperiksa oleh ahli kesehatan kerajaan bahwa makanan tersebut layak untuk dikonsumsi oleh raja, sang raja mulai menyantap makanan tersebut dengan lahap sampai bercucuran keringat karena pedas. Karena makanan tersebut dapat memuaskan raja, Abdul Rozak diberi beberapa hadiah oleh pihak kerajaan yang berupa sebidang tanah, kapal laut, bahkan akan diangkat menjadi juru masak kerajaan. Namun, Abdul Rozak menolak semua hadiahnya kecuali kapal laut. Kemudian dengan kapal laut pemberian sang raja tersebut, Abdul Rozak mulai mengembara menyusuri lautan dan tiba di daerah tanjung perak. Saat itu surabaya sedang ada di masa perdagangan. Hal itu merupakan waktu yang sangat pas karena Abdul Rozak bisa membagikan resep makanannya. Tak disangka, warga sekitar juga menyukai Rujak Cingur ini. Makanan ini pun menjadi mulai menyebar di kawasan surabaya dan sekitarnya.

Sebenarnya Rujak Cingur juga sudah banyak mengalami modifikasi karena menyesuaikan dengan bahan-bahan yang ada di wilayah setempat untuk memudahkannya dalam pencarian bahan. Berikut adalah beberapa modifikasi pada rujak cingur. Awalnya, rujak cingur ini menggunakan cingur onta namun karena di Indonesia jarang ditemukan cingur onta maka diganti dengan cingur sapi yang lebih mudah di dapatkan disini dan mengganti beberapa bumbu-bumbu yang lebih mudah di dapat disini tetapi tidak banyak mengubah dari cita rasa Rujak Cingur tersebut. Kata rujak sendiri berasal dari kata “Rozak” nama belakang dari sang pencipta makanan ini dan cingur yang berarti “mulut” yaitu moncong atau hidung sapi yang menjadi bahan utama dalam masakan ini. Jadi, itulah sejarah dari asal muasal Rujak Cingur itu sendiri dan penamaan hidangan ini.

Selain itu, Rujak cingur juga memiliki keunikan atau kekhasan nya tersendiri. Berikut ini akan dipaparkan beberapa kekhasan dari hidangan rujak cingur. Yang pertama yaitu penggunaan bagian tubuh sapi yang unik dalam bahan masakannya, sesuai namanya rujak cingur, hidangan ini pasti menggunakan cingur sapi yang membuatnya berbeda dengan makanan khas daerah lain. Namun, kebanyakan orang akan menggunakan cingur sapi jantan dibandingkan cingur sapi betina karena cingur sapi jantan lebih empuk dan kenyal dibandingkan cingur sapi betina yang lebih keras. Sehingga, pastinya membutuhkan perebusan yang lebih lama serta dibutuhkan bumbu yang lebih banyak. Yang kedua ada penggunaan petis madura dalam pembuatan saus Rujak Cingur. Walaupun makanan ini khas dari surabaya namun menggunakan petisnya berasal dari madura karena memiliki rasa dan aroma yang sangat khas mengandung udang, kerang, dan gula aren khas madura. Tentunya petis madura akan berbeda rasanya dengan petis di daerah lainnya. Yang ketiga adalah sausnya yang harus diuleg menggunakan tangan dan tidak boleh di blender atau dihaluskan dengan alat sejenisnya. Hal ini untuk memberikan dan tetap menjaga tekstur yang khas dari saus Rujak Cingur itu sendiri. Sausnya ini sendiri terdiri dari petis, kacang tanah yang sudah di goreng, gula merah, garam, dan cabai seuai selera. Keunikan selanjutnya adalah biasanya rujak cingur dibagi menjadi 2 jenis yaitu rujak cingur campur dan rujak cingur matengan. Apa bedanya dari kedua jenis tersebut? Biasanya untuk rujak cingur matengan hanya berisi bahan-bahan yang matang saja seperti lontong, cingur, bendoyo, tahu goreng, tempe goreng, dan sayur rebus. Namun untuk rujak cingur campuran berisi bahan-bahan yang ada di rujak cingur matengan ditambah dengan buah-buah an seperti timun, bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, dll. tetapi keduanya tetap menggunakan saus atau bumbu yang sama, perbedaannya hanya pada komponen isinya.

Selain mempunyai kekhasan tersendiri ternyata juga terdapat manfaat dari mengkonsumsi Rujak Cingur ini sendiri. Menurut HaloDoc, Berkat kandungan nutrisi yang ada pada olahan Rujak Cingur, ada banyak manfaat rujak cingur yang baik untuk kesehatan tubuh. Mulai dari mencegah hipertensi, menurunkan kadar kolesterol, memperkuat tulang, hingga menghitamkan rambut. karena mengandung kalori., Protein, Karbohidrat, Lemak, Kalsium, Fosfor, Zat besi, dan Vitamin A. Meskipun bahan-bahan dalam rujak tergolong sehat, tapi saus bumbu kacang yang menjadi pelengkap bisa membuatnya menjadi tidak sehat. Pasalnya, bumbu ini mengandung banyak kalori. Jadi, bila ingin mengonsumsinya, sebaiknya batasi penggunaan bumbu kacang.

Rujak Cingur adalah makanan yang sangat unik dilihat dari sisi bahan yang digunakan. Diharapkan pula dapat memperkuat kebudayaan daerah di Indonesia karena kita sebagai mahasiswa merupakan penerus bangsa dan bagian dari agent of change. Melihat banyaknya junk food di era sekarang membuat makanan-makanan tradisional khas daerah seperti rujak cingur ini mulai tergeserkan. Bukan hanya itu, keberadaan para umkm pun jadi ikut berdampak yang membuat umkm menjadi tidak berkembang.

Bagaimana agar rujak cingur ini dapat terus eksis sampai generasi berikutnya dan tidak luntur dimakan oleh zaman? Dengan cara terus melestarikan makanan khas daerah ini. Dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, mengenalkan makanan khas daerah baik rujak cingur ataupun makanan khas daerah yang lainnya juga kepada anak-anak kita kelak supaya mereka mengetahui apa makanan khas dari daerah nya dan biarkan mereka untuk mencoba rasa dari makanan tersebut yang bisa dilakukan dengan mengikuti festifal kuliner khas daerah, lalu kita juga bisa mengenalkan makanan khas daerah kita kepada daerah lainnya agar lebih dikenal. Selain memperkenalkannya antar daerah kita juga bisa mulai mengenalkan makanan khas daerah kita kepada warga asing agar makanan khas kita lebih mendunia. Dari sisi pedagang juga diharapkan dapat terus mengembangkan makanan tradisional mengikuti perkembangan zaman yang ada saat ini dengan tetap menjaga konsistensi dari cita rasa dan ke khas an makanan tradisional itu sendiri, hal ini bisa dilakukan dengan menjual makanan khas daerah di aplikasi pemesanan makanan online yang banyak tersedia sekarang. Karena di era sekarang ini orang-orang lebih banyak menggunakan ponsel pintarnya dalam segala hal termasuk dalam pemesanan makanan yang dapat dilakukan ganya dari ponsel. Maka dari itu, Kalau bukan dimulai dari kita dan orang-orang sekitar siapa lagi yang akan membantu untuk melestarikan makanan khas daerah.

Sumber :

halodoc. (21 Juli 2023). Cara Membuat Rujak Cingur Sederhana Khas Surabaya. Diakses pada tanggal 8 Juni 2024 dari https://www.halodoc.com/artikel/cara-membuat-rujak-cingur-sederhana-khas-surabaya

Kirana, Febi Anindya. (4 Maret 2022). Sejarah Rujak Cingur yang Jadi Makanan Khas Surabaya. Fimela.com. diakses pada 8 Juni 2024 dari https://www.fimela.com/food/read/3869079/sejarah-rujak-cingur-yang-jadi-makanan-khas-surabaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image