Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mefy Murtia Aprilliani

Mimpi Buruk Garuda Muda di Semifinal: Kontroversi VAR dan Kartu Merah Warnai Kekalahan Indonesia

Olahraga | 2024-05-01 10:04:02

Doha, Qatar – Mimpi Timnas Indonesia U-23 untuk meraih medali di Piala Asia U-23 2024 pupus di tangan Uzbekistan pada pertandingan semifinal yang menegangkan di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar, pada tanggal 29 April 2024. Skuad Garuda Muda harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 2-0.

Jalannya Pertandingan yang Penuh Drama

Pertandingan berlangsung sengit sejak menit awal. Uzbekistan langsung mengambil inisiatif serangan dan mendominasi penguasaan bola. Pertahanan Indonesia tampil disiplin dan beberapa kali berhasil melakukan blok dan tekel penting untuk menghalau serangan lawan.

Di menit ke-60, mimpi buruk bagi Indonesia dimulai. Uzbekistan memecah kebuntuan melalui gol tendangan bebas Oybek Jurakulov yang melengkung indah ke gawang Cahya Supriadi. Gol ini sempat diwarnai protes dari para pemain Indonesia karena mereka merasa ada pemain Uzbekistan yang melakukan pelanggaran saat bola dikocok.

Hanya 8 menit kemudian, Uzbekistan menggandakan skor melalui gol Husayin Norchaev yang memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan. Gol ini semakin memperberat kedudukan bagi Indonesia.

Kontroversi VAR dan Kartu Merah Memwarnai Pertandingan

Di tengah situasi tertinggal, Indonesia mendapat peluang emas untuk memperkecil kedudukan di menit ke-80. Marselino Ferdinan melepaskan tendangan bebas melengkung yang hampir menjebol gawang Uzbekistan, namun bola hanya membentur tiang gawang.

Kekecewaan Indonesia semakin bertambah di menit ke-84. Rizky Ridho dikartu merah langsung oleh wasit karena dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Uzbekistan. Keputusan ini memicu kemarahan para pemain dan official Indonesia, yang merasa pelanggaran tersebut tidak cukup keras untuk berbuah kartu merah.

Kekurangan satu pemain membuat Indonesia semakin kesulitan untuk mengembangkan serangan. Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan Uzbekistan tetap bertahan.

Kekecewaan dan Evaluasi Mendalam

Kekalahan ini tentu saja menjadi pil pahit bagi Timnas Indonesia U-23 dan para suporter. Tim yang diunggulkan untuk meraih medali ini harus terhenti di babak semifinal.

Banyak pihak yang menyayangkan hasil ini. Salah satu faktor yang disorot adalah keputusan kontroversial VAR yang menganulir gol Muhammad Ferrari di menit ke-61. Gol tersebut dianulir karena wasit VAR menganggap Ramadhan Sananta dalam posisi offside sebelum memberikan umpan kepada Ferrari.

Selain itu, kartu merah yang diterima Rizky Ridho juga menjadi faktor krusial dalam kekalahan ini. Dengan 10 pemain, Indonesia semakin kesulitan untuk keluar dari tekanan Uzbekistan.

Kekalahan ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi Shin Tae-yong dan jajaran pelatih Timnas Indonesia U-23. Masih ada satu pertandingan lagi melawan Irak untuk memperebutkan medali perunggu. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi Garuda Muda untuk menutup turnamen dengan hasil yang lebih baik.

Dukungan Tetap Mengalir untuk Garuda Muda

Meskipun kalah, Timnas Indonesia U-23 tetap mendapatkan dukungan dari para suporter. Mereka mengapresiasi perjuangan para pemain yang telah menunjukkan semangat pantang menyerah di lapangan.

Kekalahan ini memang pahit, namun menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia U-23 untuk terus berkembang dan menjadi lebih kuat di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image