Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Nur Halimah

Mahasiswa KKN Ajak Warga Manfaatkan Limbah Dapur Untuk Menyuburkan Tanaman Pekarangan Rumah

Edukasi | Thursday, 10 Aug 2023, 01:03 WIB

Klaten (04/09/2023) – Mahasiswa Tim 2 KKN Universitas Diponegoro meluncurkan program kerja yang berfokus pada pemanfaatan limbah dapur rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik. Limbah dapur yang dihasilkan setiap harinya di rumah tangga seringkali dianggap hanya sebagai sampah yang perlu segera dibuang. Namun, dalam upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dan mempromosikan pola hidup berkelanjutan, Mahasiswa KKN Tim 2 Undip telah mengambil inisiatif untuk mengubah paradigma ini. Pemanfaatan limbah dapur untuk menghasilkan pupuk organik adalah langkah bijak yang tidak hanya mengurangi dampak negatif limbah dapur terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan sumber daya bernilai tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk organik yang dihasilkan dari limbah dapur merupakan alternatif ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta mengurangi beban sampah organik di tempat pembuangan akhir.

Program kerja ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tim 2 Undip pada Jumat, 4 Agustus 2023 di Balai Desa Tambakboyo yang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Mekanisme pelaksanaan program dimulai dari penjelasan dampak buruk limbah dapur yang tidak terolah dengan baik, manfaat pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik, tahapan pembuatan pupuk organik, menunjukkan pupuk organik yang sudah jadi dan sesi diskusi.

Pembuatan pupuk organik dari limbah dapur dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, pengumpulan limbah dapur seperti sisa sayuran, kulit buah, dan bahan organik lainnya. Kemudian, limbah tersebut dicacah kecil-kecil untuk mempermudah proses pengomposan. Limbah dicampur dengan tanah dan arang sekam secukupnya. Larutan aktivator dibuat dengan mencampurkan molase, EM4 dan air dengan takaran 2:1:100. Limbah dan larutan dicampur dalam wadah tertutup dan dilakukan pengadukan seminggu sekali. Kompos menunjukkan siap pakai jika sudah memiliki ciri berwarna gelap, berbau tanah dan butirannya halus. Setelah proses pengomposan selesai, pupuk organik dapat diaplikasikan di pekarangan rumah.

Program pemanfaatan limbah dapur sebagai pupuk organik dilakukan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap dampak limbah dapur terhadap lingkungan, mengubah pandangan limbah dapur menjadi sumber daya bernilai serta mendorong penggunaan pupuk organik alami dalam pertanian skala kecil, khususnya di pekarangan rumah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image