Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thareza Tifany

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Sastra | Monday, 31 Jul 2023, 12:28 WIB
https://pixabay.com/id/photos/pria-menulis-laptop-komputer-2562325/

Karya ilmiah atau karya tulis ilmiah adalah suatu produk berupa tulisan dari kegiatan ilmiah yang membahas suatu persoalan atau permasalahan.

Pembahasan tersebut dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, dan pengumpulan data yang telah diperoleh sebelumnya melalui suatu kegiatan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis agar dapat memperoleh jawaban secara jelas dan akurat terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

Karya tulis ilmiah digunakan sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan pada komunitas keilmuan dengan menggunakan sistematika yang dapat diterima dan telah disepakati bersama. Dalam karya tulis ilmiah, ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif.

Adapun, langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses penulisan karya ilmiah, yaitu :

1) Memilih dan menentukan permasalahan atau persoalan yang akan ditulis

Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menemukan suatu permasalahan. Dari permasalahan inilah penulis dapat menemukan tema atau topik yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan karya ilmiah yang utuh.

Menemukan permasalahan yang akan dijadikan topik karya ilmiah sebenarnya tidaklah sulit karena dapat ditemui dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti permasalahan ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan sebagainya. Penulis dapat memilih satu atau beberapa permasalahan sekaligus.

Namun, perlu diingat bahwa topik atau tema yang dipilih akan sangat menentukan keberhasilan penulisan karya ilmiah. Sehingga, penulis sebaiknya memilih permasalahan atau topik yang ia pahami dan kuasai dengan baik.

2) Merumuskan judul karya ilmiah

Topik atau tema yang telah diperoleh dari langkah sebelumnya kemudian dapat diangkat menjadi suatu judul karya ilmiah dengan beberapa ketentuan, yaitu judul harus singkat dan padat namun tetap lengkap, jelas, dan menarik, serta

menggambarkan variabel yang akan ditulis atau diteliti.

3) Mengembangkan kerangka tulisan

Kerangka tulisan adalah suatu rancangan sistematik yang memuat secara keseluruhan isi karya ilmiah yang nantinya akan ditulis. Penulisan kerangka tulisan ini akan bermanfaat bagi penulis dalam menulis draft tulisan. Kerangka tulisan dapat berisi pendahuluan, isi dan penutup.

4) Studi pendahuluan atau mengumpulkan bahan dan sumber informasi

Langkah selanjutnya adalah mencari sumber dan bahan informasi yang digunakan untuk mendukung pengembangan topik karya ilmiah. Bahan dan sumber informasi ini dapat diperoleh dari 3P, yaitu paper, person, dan place.

Paper adalah sumber informasi berupa literatur atau kepustakaan yang terkait dengan masalah atau variabel yang akan ditulis atau diteliti. Person adalah sumber informasi dari para ahli (manusia) yang dapat dimintai keterangannya. Sedangkan, place adalah tempat atau lokasi penelitian beserta benda-bendanya yang juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi.

5) Merumuskan hipotesis

Hipotesis ialah jawaban sementara atas permasalahan yang kebenarannya hanya pada taraf teori, juga kesimpulan sementara berdasarkan kajian teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.

Perumusan hipotesis ini perlu untuk dilakukan karena adanya hipotesis selain untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang diangkat, namun juga dapat menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mengantisipasi apa saja hal yang dapat terjadi ketika penulis berupaya memecahkan permasalahan melalui pendekatan-pendekatan tertentu.

6) Mengumpulkan dan menganalisis data

Langkah ini dilakukan agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat didukung oleh data-data yang memadai. Data yang diambil bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. Selain itu, juga dapat berupa data primer atau data sekunder.

Dalam langkah ini, pendapat orang atau ahli, hukum-hukum yang telah mapan, dan juga teori-teori yang telah ada bisa menjadi data yang mendukung atau malah membantah hipotesis yang penulis ajukan. Jika penulis mampu menyajikan data-data dengan benar dan memadai, maka karya ilmiah yang dibuat akan menjadi lebih utuh, berbobot, menarik, dan tentunya juga lebih akurat.

7) Menguji hipotesis, melakukan pembahasan, dan menarik kesimpulan

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimaks pembahasan, yaitu penulis harus memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang telah diajukan tersebut ditolak atau diterima.

Agar dapat menyajikan pembahasan dengan akurat, penulis harus membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian terkait dengan topik karya ilmiahnya yang telah didapatkan pada langkah sebelumnya yaitu studi pendahuluan juga pengumpulan dan penganalisisan data.

Selanjutnya, penulis perlu menyimpulkan inti dari isi karya ilmiah, dan memberikan saran atau himbauan sesuai dengan temuan karya ilmiahnya tersebut.

8) Menulis draft tulisan karya ilmiah

Langkah ini sangat penting karena dilakukan dengan cara menulis karya ilmiah secara keseluruhan dari awal hingga akhir dengan berpedoman pada struktur karya ilmiah yang telah ditentukan. Langkah ini juga merangkum semua hasil langkah-langkah yang telah dilakukan.

Dalam menulis karya ilmiah, penulis akan menggunakan kerangka tulisan yang telah dikembangkan sebelumnya. Karya tulis ilmiah harus memuat pembahasan dan uraian yang sistematik, jelas dan menyeluruh mengenai topik yang diangkat.

9) Menelaah dan merevisi hasil tulisan karya ilmiah

Agar menghasilkan karya ilmiah yang baik, penulis akan menelaah karya ilmiahnya berulang kali sebelum akhirnya mempublikasikan karya ilmiah tersebut. Langkah ini dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan dari orang lain yang lebih ahli dan lebih menguasai topik atau permasalahan dalam karya ilmiah.

Proses penelaahan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dari karya ilmiah. Melalui penelaahan, penulis dapat menambah atau mengurangi penjelasan dan uraian yang telah ada.

10) Memfinalisasi karya ilmiah

Langkah terakhir yaitu finalisasi merupakan kegiatan memeriksa dan memastikan kembali apakah karya ilmiah benar-benar telah selesai dan siap untuk dipublikasikan.

Pemeriksaan dengan detail mencakup apakah masih terdapat kesalahan dalam penulisan, apakah penulis sudah mencantumkan informasi mengenai sumber-sumber referensi yang digunakan, dan apakah pembahasan juga uraian yang ada sudah sistematik dan dapat dengan mudah dimengerti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image