Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image fauzia shofianti

Mengenal Pentingnya Proteksi Radiasi Bagi Radiografer

Edukasi | Friday, 26 May 2023, 10:50 WIB

Radiasi adalah suatu proses di mana energi dalam berbagai bentuk bergerak melalui ruang atau materi. Radiasi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk sinar matahari, perangkat medis seperti sinar-X, dan bahkan material radioaktif. Meskipun radiasi memiliki banyak manfaat dalam bidang medis dan industri, paparan yang berlebihan atau tidak terkendali dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami proteksi radiasi dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri.

Apa itu Proteksi Radiasi?

Proteksi radiasi adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk mengurangi paparan radiasi dan melindungi diri dari efek buruk yang mungkin ditimbulkannya. Tujuan utama dari proteksi radiasi adalah membatasi dosis radiasi yang diterima oleh individu sejauh mungkin di bawah batas yang ditetapkan oleh badan pengatur radiasi seperti International Commission on Radiological Protection (ICRP) dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Langkah-langkah Proteksi Radiasi:

 

  1. Evaluasi Risiko: Langkah pertama dalam melindungi diri dari radiasi adalah memahami jenis dan sumber radiasi yang ada di sekitar kita. Radiasi dapat berupa radiasi ionizing (seperti sinar-X dan sinar gamma) atau radiasi non-ionizing (seperti radiasi ultraviolet dan gelombang radio). Menilai risiko potensial dan memahami tingkat paparan radiasi sangat penting dalam merencanakan tindakan proteksi yang tepat.
  2. Batas Dosis: Badan pengatur radiasi telah menetapkan batas dosis radiasi yang dapat diterima oleh individu. Penting untuk memahami batas-batas ini dan memastikan bahwa paparan radiasi kita berada di bawah batas yang aman.
  3. Perisai Radiasi: Dalam situasi di mana paparan radiasi tidak dapat dihindari, penggunaan perisai radiasi menjadi penting. Perisai radiasi dapat berupa pakaian pelindung khusus, seperti mantel plumbum yang digunakan dalam pemindaian sinar-X, atau bahan perisai radiasi lainnya yang efektif dalam mengurangi paparan radiasi.
  4. Peralatan Pelindung: Di lingkungan di mana radiasi digunakan secara rutin, peralatan pelindung diri dan peralatan pelindung radiasi harus digunakan. Contohnya termasuk pelindung mata, sarung tangan, dan peralatan perisai khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna dari radiasi berbahaya.
  5. Pelatihan dan Kesadaran: Pelatihan yang memadai tentang proteksi radiasi sangat penting bagi individu yang bekerja dengan atau terpapar radiasi secara rutin. Pelatihan ini harus mencakup pengetahuan tentang jenis radiasi, metode pengukuran dan pemantauan, serta langkah-langkah proteksi radiasi yang sesuai. Selain itu, kesadaran akan risiko paparan radiasi di masyarakat umum juga sangat penting agar individu dapat mengambil tindakan yang tepat dalam situasi yang memerlukan proteksi radiasi.
  6. Pengawasan dan Pemantauan: Pemantauan dosis radiasi yang diterima adalah bagian penting dari proteksi radiasi. Bagi mereka yang bekerja di lingkungan di mana paparan radiasi mungkin terjadi, pemantauan dosis radiasi pribadi harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa dosis yang diterima berada di bawah batas yang ditetapkan.
  7. Pemisahan dan Pengendalian: Di lingkungan industri atau medis, pemisahan dan pengendalian sumber radiasi penting untuk melindungi pekerja dan masyarakat. Ini dapat mencakup penggunaan bahan perisai yang tepat, ventilasi yang memadai, dan penggunaan alat pelindung radiasi.

Proteksi radiasi sangat penting bagi radiografer karena mereka terpapar dengan paparan radiasi ionizing secara rutin dalam pekerjaan mereka. Radiografer adalah para profesional kesehatan yang melakukan prosedur sinar-X dan pemindaian lainnya untuk membantu dalam diagnosis medis. Mereka berinteraksi langsung dengan peralatan radiologi dan sering berada di dekat pasien yang sedang menjalani prosedur radiologi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa proteksi radiasi sangat penting bagi radiografer:

 

  1. Paparan Radiasi yang Berulang: Radiografer terpapar dengan paparan radiasi ionizing setiap hari saat mereka melakukan pemindaian dan pemotretan sinar-X. Paparan radiasi berulang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena efek negatif dari radiasi, termasuk kanker dan masalah kesehatan lainnya.
  2. Efek Kumulatif: Dosis radiasi yang diterima radiografer selama karir mereka dapat berakumulasi seiring waktu. Ini berarti bahwa setiap paparan radiasi tambahan dapat menambah dosis yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi radiografer untuk menggunakan perlindungan radiasi yang tepat setiap saat untuk mengurangi risiko akumulasi dosis yang berbahaya.
  3. Dampak Kesehatan: Paparan radiasi yang tidak terkendali atau berlebihan dapat menyebabkan dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Contohnya termasuk kemerahan atau kemerahan pada kulit, kerusakan sel dan jaringan, kerusakan DNA, peningkatan risiko kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan masalah reproduksi. Proteksi radiasi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko efek negatif ini.
  4. Kewajiban Profesional: Radiografer memiliki tanggung jawab profesional untuk melindungi diri mereka sendiri dan pasien dari radiasi berlebihan. Mereka harus mematuhi pedoman proteksi radiasi yang ditetapkan oleh badan pengatur dan menggunakan peralatan pelindung yang sesuai. Dalam melaksanakan tugas mereka, radiografer juga harus memastikan bahwa pasien mendapatkan manfaat diagnostik yang dibutuhkan tanpa membahayakan kesehatan mereka sendiri atau pasien.

Jika tidak menerapkan proteksi radiasi dengan baik, dampaknya bisa sangat merugikan bagi radiografer. Beberapa kemungkinan dampak negatif yang bisa terjadi adalah:

 

  1. Risiko Kesehatan yang Meningkat: Radiografer yang tidak memakai peralatan pelindung yang tepat atau tidak mematuhi langkah-langkah proteksi radiasi berisiko mengalami peningkatan risiko kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah reproduksi, dan gangguan kesehatan lainnya.
  2. Dosis Radiasi yang Berlebihan: Tanpa perlindungan yang memadai, radiografer berisiko menerima dosis radiasi yang lebih tinggi dari yang diizinkan. Hal ini dapat mengakibatkan akumulasi dosis yang berbahaya dalam jangka panjang dan meningkatkan kemungkinan efek negatif kesehatan.
  3. Risiko Pemindahan Radiasi: Radiografer yang tidak menggunakan peralatan pelindung yang tepat juga berisiko memindahkan radiasi dari satu area ke area lain, termasuk mengontaminasi pakaian mereka sendiri atau peralatan lainnya. Ini dapat menyebabkan paparan radiasi yang tidak disengaja pada diri sendiri atau orang lain.
Dokumentasi Praktikum Proteksi Radiasi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Proteksi radiasi adalah langkah penting untuk melindungi diri kita sendiri dari dampak negatif radiasi. Memahami jenis radiasi, risiko yang terkait, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri adalah kunci dalam memastikan bahwa kita mengurangi paparan radiasi sejauh mungkin. Dengan mematuhi pedoman proteksi radiasi yang ditetapkan oleh badan pengatur, serta mengadopsi praktik yang baik dalam penggunaan peralatan pelindung dan pemantauan dosis radiasi, kita dapat menjaga kesehatan dan keamanan kita sendiri serta orang-orang di sekitar kita.

Proteksi radiasi sangat penting bagi radiografer untuk melindungi diri mereka sendiri dari paparan radiasi yang berbahaya. Tidak menerapkan proteksi radiasi dengan benar dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang, akumulasi dosis radiasi berbahaya, dan risiko pemindahan radiasi tidak disengaja. Oleh karena itu, radiografer harus mematuhi pedoman proteksi radiasi yang ditetapkan dan menggunakan peralatan pelindung dengan benar untuk melindungi kesehatan mereka dan pasien yang mereka layani.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image