Hamas Pasca Operasi Badai Al-Aqsa
Politik | 2024-05-05 13:15:13Operasi Badai Al-aqsa serangan militer dari darat, laut, dan udara, yang dilancarkan Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas, pada 7 Oktober 2023 ke wilayah Israel, telah memasuki bulan ke delapan pertempuran, dengan jumlah korbang dipihak Palestina mencapai 34.568 orang, sebagian besar warga sipil terdiri perempuan dan anak-anak. Di pihak Israel angka korban meninggal ketika serangan 7 Oktober 2023 mencapai 1.200 orang, sedangkan jumlah tentara Israel yang tewas selama invasi ke Jalur Gaza, menurut pemerintah zionis Israel di angka 600 orang, meskipun banyak kalangan menuding Israel tidak terbuka jumlah kematian sebenarnya.
Alasan Hamas menggelar Operasi Badai Al-aqsa menurut dokumen yang mereka rilis ke media dengan judul Narasi Kami, Operasi Badai Al-Aqsa, yaitu : (1) Bentuk reaksi terhadap rencana Israel untuk menghilangkan perjuangan Palestina, merampas tanah, melakukan Yahudisasi di tanah Palestina, dan membangun kendali penuh atas Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci, (2) Langkah strategis meringankan blokade di Jalur Gaza, membebaskannya dari pendudukan Israel, memulihkan hak warga negara, meraih kemerdekaan, menentukan masa depan Palestina dan membangun negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya (Nursalikah, 2024).
Keberhasilan Hamas merontokan pertahanan Israel dalam Operasi Badai Al-Aqsa tidak terlepas dari kemampuan organisasi perlawanan ini melakukan kaderisasi, serta membangun jiwa militansi anggotanya, sehingga bisa mencetak manusia-manusia kuat, militan, dan tangguh, yang siap ditempatkan di berbagai situasi dan kondisi paling buruk sekalipun, di medang pertempuran, tentunya hal ini tidak terlepas dari pinjakan ideologi kuat yang dimiliki Hamas.
Ideologi Hamas
Ideologi berasal dari dua kata, idea dan logos. Idea berarti pemikiran, gagasan, ide, dan cita-cita, sedangkan logos artinya ilmu (Heywood, 2016). Jadi dapat didefinisikan seperangkat gagasan yang menjadi dasar pemikiran dan tindakan suatu kelompok. Ideologi sering kali mencakup pandangan tentang bagaimana masyarakat seharusnya diorganisir, bagaimana kekuasaan, dan sumber daya harus didistribusikan. Dan, gambaran serta mencapai model masyarakat yang cita-citakan (Surbakti, 2010).
Untuk melihat ideologi Hamas kita bisa melihat dari dokumen Piagam Pendirian Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah (Hamas).
Hamas menjadikan Islam sebagai manhaj-nya, artinya menjadikan Islam sebagai sumber pemikiran dan gerakan, Islam menjadi penuntun pemahaman serta tindakan tentang konsep kehidupan, alam, dan manusia (Kumoro, 2009). Sasaran gerakan Hamas adalah menumbangkan kebatilan dan menggantinya dengan kebenaran, mengembalikan negeri yang dijarah penjajah kepada kaum muslimin, mengumandangkan azan dimenara-menara masjid sebagai pertanda berdirinya negara Islam di Palestina (Izzuddin, 1993).
Hamas memiliki keyakinan melawan zionis Israel itu bagian dari akidah, demi mempertahankan eksistensi kemanusiaan, kelompok yang didirikan Syekh Ahmad Yassin ini memberikan loyalitas hanya kepada Allah, berjuang menegakan panji-panji Islam disetiap jengkal tanah Palestina dibawah naungan Islam, bagi Hamas semua penganut atau pemeluk agama di Palestina seperti Islam, Yahudi, dan Kristen dapat hidup saling berdampingan menyangkut harta dan hak-hak mereka, tidak ada diskriminasi kepada kelompok manapun dalam semua aspek kehidupan sosial (Izzuddin, 1993).
Hamas menghormati semua faksi perlawanan Palestina, meski berbeda ideologi dan strategi gerakan. Hamas menyatakan terdapat persamaan diantara mereka pada isu serta sikap politik tertentu, Hamas senantiasa menjadikan berbagai faksi perlawanan sebagai mitra dialogis dan strategis dalam perjuangan.
Menurut Hamas semua faksi-faksi perlawanan Palestina tidak boleh saling mencela, bertindak provokatif, dan mencaci maki secara personal atau organisatoris. Karena pada hakikatnya semua faksi perlawanan Palestina itu, sedang berjuang membebaskan satu tanah air bersama, menjadi keniscayaan satu sama lain harus saling bersandar membantu dengan perkataan dan perbuatan. Karena bagi Hamas tidak menutup kemungkinan anggota Hamas memiliki keluarga baik ayah, saudara, paman atau bibi yang bergabung menjadi anggota faksi-faksi perlawanan itu, maka tidak patut seorang muslim mengingkari anggota keluarganya sebab berbeda pergerakan (harakah) (Izzuddin, 1993).
Karena terus mendapat tekanan militer dari Israel akhirnya Hamas membentuk sayap militer bernama Izzuddin al-Qassam, sebuah nama diambil dari tokoh Palestina yang syahid dibunuh kaum penjajah. Brigade Izzuddin al-Qassam dikenal memiliki militansi serta disiplin tinggi para anggotanya, mereka mempunyai kemampuan berperang sangat mumpuni, akibat sering berkonfrontasi dengan tentara Israel, Izzuddin al-Qassam memiliki rekam jejak peperangan sangat panjang, menambah pengalaman serta kemampuan skill bertempur mereka (Kumoro, 2009).
Meskipun memiliki sayap militer tangguh, sejak didirikan kelompok Hamas tidak pernah melakukan operasi militer diluar Jalur Gaza dan Tepi Barat, gerakan perlawanan mereka fokus melawan tentara pendudukan Israel di tanah Palestina, gerakan Hamas bercorak nasionalis, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan.
Hamas Menurut Leila Khaled
Leila Khaled merupakan pejuang perempuan Palestina dari Faksi Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) memiliki ideologi Marxisme, ketokohan Leila Khaled sebagai icon perlawanan perempuan Palestina melejit, ketika berhasil melakukan dua aksi pembajakan pesawat terbang, sebagai bentuk protes atas penjajahan Israel pada bangsa Palestina, serta menarik perhatian dunia atas nasib bangsa Palestina ditenda-tenda pengusian tersebar di negara-negara Timur Tengah.
Aksi pertama Leila dilakukan di tahun 1969, membajak Pesawat Boeing 737 (Trans World Airlines) dalam perjalanan Roma menuju Athena. Leila memaksa sang pilot mendaratkan pesawat di Damaskus (Suriah), setelah semua penumpang dan awak pesawat diturunkan, Leila kemudian meledakkan pesawat itu. Aksi berikutnya membajak pesawat dengan rute Amsterdam ke New York milik maskapai Israel, El Al Nahas. Tetapi di dalam aksi keduanya, Leila diringkus ketika pesawat mendarat di Bandar Udara Heathrow, London.
Bagi Leila Khaled, perkembangan dan popularitas pesat Hamas di Palestina, disebabkan kegagalan proses perjanjian Oslo, serta kekecewaan atas korupnya Otoritas Palestina, pada akhirnya membuat orang-orang Palestina mencari perwakilan baru. Kelompok Hamas mengisi ruang kekecewaan tersebut, selain itu Hamas dikenal memiliki manuver cerdas, menurut Leila sebelum mereka mendeklarasikan diri, jauh sebelumnya kelompok ini sudah eksis melakukan kegiatan sosial, bahkan mampu mendirikan universitas, rumah sakit, sekolah, pusat kesehatan, dan membantu orang miskin. Kemudian diperkuat oleh identitas Hamas sebagai kelompok Islam, secara sosial-budaya Islam sendiri merupakan identitas kuat mengakar pada masyarakat Palestina (Irving, 2023).
Dampak Operasi Badai Al-Aqsa
Pasca serangan Hamas ke wilayah Israel, kelompok ini semakin populer tidak saja dikalangan bangsa Arab dan dunia Islam, juga di mata publik dunia internasional, propaganda Israel dan Amerika Serikat menyebutkan Hamas sebagai teroris, tidak menemukan relevansinya saat ini, Hamas mendapatkan simpati sebagai organisasi pergerakan kemerdekaan dari sebuah bangsa terjajah.
Berdasarkan hasil survei Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PSR) di Tepi Barat dan Jalur Gaza antara 22 November dan 2 Desember 2023, hasil suvei menunjukkan dukungan masyarakat Palestina terhadap Hamas meningkat tiga kali lipat di Tepi Barat, begitu juga di Jalur Gaza. Kemudian para pejabat Amerika Serikat mengakui analisis intelijen mereka, menunjukkan pengaruh Hamas di dunia Arab dan Islam meningkat signifikan. Hamas dinilai sebagai satu-satunya kelompok perlawanan Palestina, yang mampu melawan kebiadaban Israel selama puluhan tahun (Lillis, 2023).
Dampak berikutnya permasalahan penjajahan Israel atas bangsa Palestina, menjadi isu utama masyarakat dunia, lebih dari delapan bulan lamanya dibicarakan dan didiskusikan semua kalangan, terlebih aksi balasan Israel di kecam, kerena dinilai melampaui batas akal sehat dan nurasi kemanusiaan, bahkan terindikasi melakukan aksi genosida secara sistematis.
Sehingga dukungan pada bangsa Palestina semakin menguat dari hari ke hari, hampir di semua negara ada di dunia, terjadi aksi demontrasi besar-besar warga negaranya, yang melibatkan ratusan ribu partisipan aksi, menariknya para partisipan aksi ini tidak hanya dari komunitas Arab dan Islam, tetapi mampu menarik berbagai kelompok dari latar belakang berbeda-beda, baik secara agama, etnik, bangsa, dan haluan ideologi politik. Belum pernah terjadinya sebelumnya dukungan masyarakat dunia pada isu Palestina sebesar saat ini, bahkan perkembangan terbaru marak aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa diberbagai kampus-kampus ternama dan terkemuka di Amerika Serikat, menuntut pemutusan total hubungan kerja sama pendidikan dengan Israel, dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Di dunia barat, beberapa negara Eropa sudah berancang-ancang akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka, misalnya Spanyol, Irlandia, Malta, dan Slovenia. Bila pengakuan negara-negara ini terealisasi, posisi Palestina semakin menguat dipanggung politik global, serta akan membuat Israel terisolasi dari pergaulan dunia internasional. Sedangkan dibelahan dunia lainnya, beberapa negara sebelumnya memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, saat ini ramai-ramai memutuskan hubungan diplomatiknya, misal Bolivia, Chad, Kolombia, Chille, Honduras, Belize, Bahrain, Yordania, dan Afrika Selatan.
Dampak dari Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan Hamas, sepertinya telah merubah konstelasi panggung politik dunia, tidak saja berhasil membuktikan kemampuan bangsa Palestina untuk melawan, juga menarik simpati dan dukungan masyarakat dunia atas kemerdekaan Palestina.
Gili Argenti, Dosen FISIP Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karawang.
Sumber Referensi
1. Heywood, Andrew. 2016. Ideologi Politik Sebuah Pengantar. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar).
2. Irving, Sarah. 2023. Leila Khaled Kisah Perempuan Palestina (Marjin Kiri : Tangerang).
3. Izzuddin, Ahmad. 1993. Hamas Intifadlah Yang Dilindas (Jakarta : Gema Insani Press).
4. Kumoro, Bawono. 2009. Hamas Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. (Mizan, Bandung).
5. Lillis, Katie Bo. 2023. Analisis intelijen AS memperingatkan pengaruh Hamas telah berkembang sejak serangannya terhadap Israel (https://edition-cnn).
6. Nursalikah, Ani. 2024. Hamas Terbitkan Laporan, Ungkap Alasan Serang Israel pada 7 Oktober 2023 (https://khazanah.republika.co.id)
7. Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. (Jakarta : Grasindo).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.