Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Aini

Refleksi Hari Pendidikan: Kurikulum Merdeka Sudah Menghasilkan Apa?

Agama | Sunday, 05 May 2024, 19:25 WIB

Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional 2024 dianggap masih belum memberi kejelasan sebagai kurikulum. Peserta didik diarahkan kepada kompetensi dan daya saing atas sesuatu yang bersifat materi, namun melupakan aspek pembinaan agama dan mental. Apalagi Faktanya hari ini makin banyak potret buram Pendidikan dalam semua aspek, baik guru maupun siswa yang melakukan berbagai kemaksiatan dan kejahatan serta pelanggaraan hukum.

Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka justru akan menguatkan sekulerisme dan kapitalisme dalam kehidupan, melahirkan generasi yang buruk kepribadiannya, dan menjadikan generasi terjajah budaya Barat yang rusak dan merusak. Tengok saja kegiatan di berbagai sekolah yang lebih ramai dengan euphoria acara musik, peragaan busana, joget viral, pembuatan video yang tidak mencerminkan keberhasilan akademik.

Di satu sisi, perundungan di semua jenjang pendidikan semakin mengerikan. Tindakan kekerasan, menelanjangi teman, mengejek, mengolok sudah menjadi hal biasa dijumpai di sekolah. Belum lagi kasus amoral yang melibatkan siswa semisal perzinaan, tawuran hingga kasus pembunuhan yang melibatkan siswa, baik sebagai pelaku maupun korban.

Pendidikan adalah salah satu aspek startegis yang menentukan generasi masa depan. Jika dibiarkan dengan kurikulum yang tidak jelas bagaimana bisa diharapkan? Sangat berbeda jauh dengan kurikulum dalam Islam. Islam mentargetkan terbentuknya generasi berkualitas, beriman, bertakwa, terampil dan berjiwa pemimpin serta menjadi problem solver. Bukan materi, kesenangan dan keviralan yang menjadi ukuran, namun sejauh mana melaksanakan aturan Tuhan yang diberikan kepada manusia dijalankan.

Islam memiliki sistem Pendidikan terbaik berbasis akidah Islam yang terbukti berhasil melahirkan generasi berkualitas, menjadi agen perubahan dan membangun peradaban yang mulia. Hal ini terbukti dengan kegemilangan umat Islam yang melahirkan banyak ilmuwan yang menguasai berbagai bidang.

Namun mewujudkan pendidikan berkualiatas haruslah melibatkan peran negara sebagai penanggungjawab utama urusan rakyat. Negara memiliki tanggung jawab mewujudkannya. Mulai dari penentuan kurikulum yang sahih, penyiapan piranti pendidikan berupa SDM dan muatan pendidikan, sarana dan fasilitas pendidikan, juga mengeluarkan kebijakan di bidang lain yang mendukung terwujudnya tujuan pendididkan melahirkan generasi mulia.

Bukan malah lepas tangan , semisal seperti saat ini atas nama kurikulum Merdeka, Merdeka dari tanggungjawab. Menyerahkan banyak standar kepada pelaksana pendidikan hingga lepas tangan menanggung biaya pendidikan gratis hingga jenjang tertinggi. Jelas kebijakan demikian hanya akan membuat potret pendidikan akan semakin buram.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image