Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mencari Guru yang Benar Sebagai Kunci Kebenaran Ilmu

Agama | Friday, 17 May 2024, 20:42 WIB
Dokumen Hidayatullah

Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." Namun, dalam menuntut ilmu, kita tidak boleh sembarangan dalam memilih guru atau tempat untuk menimba ilmu. Kita harus berhati-hati agar tidak terjerumus pada ilmu yang menyesatkan karena bersumber dari selain al-Qur'an dan Sunnah.

Allah Ta'ala telah memerintahkan kita untuk mencari ilmu dari sumber yang benar, sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur'an, "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (QS. an-Nahl: 43). Ayat ini menegaskan bahwa dalam mencari ilmu, kita harus bertanya kepada orang yang benar-benar memiliki pengetahuan yang bersumber dari al-Qur'an dan Sunnah.

Kita harus mencontoh kisah Nabi Musa 'alaihissalam yang diperintahkan oleh Allah untuk belajar kepada Nabi Khidhir 'alaihissalam, sebagaimana yang diceritakan dalam al-Qur'an. Allah berfirman, "Dan Musa berkata kepada Khidhir, 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu mengajariku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?'" (QS. al-Kahfi: 66). Dari ayat ini, kita belajar bahwa Nabi Musa mencari ilmu dari sumber yang benar, yaitu Nabi Khidhir yang mendapatkan ilmunya langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lebih lanjut, ketika Nabi Musa mengikuti Nabi Khidhir dan menyaksikan beberapa tindakan yang tampak aneh baginya, Nabi Khidhir pun menjelaskan kepadanya bahwa semua itu adalah ilmu yang telah Allah ajarkan kepadanya. Nabi Khidhir berkata, "Itulah keterangan tentang apa yang kamu tidak sabar terhadapnya." (QS. al-Kahfi: 82). Ini menunjukkan bahwa sumber ilmu yang benar adalah yang bersumber dari Allah, bukan dari akal manusia semata.

Pentingnya mencari guru yang jelas sumber keilmuannya dari al-Qur'an dan Sunnah juga dapat dilihat dari berbagai hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberinya pemahaman dalam agama." (HR. al-Bukhari dan Muslim). Ini berarti, untuk mendapatkan pemahaman yang benar dalam agama, kita harus belajar dari sumber yang benar, yaitu al-Qur'an dan Sunnah.

Lebih lanjut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia, dan sesungguhnya datang kepada kalian orang-orang yang meminta kepadaku, maka aku akan memutuskan perkara bagi mereka berdasarkan apa yang aku dengar. Siapa yang aku putuskan untuknya sesuatu dari hak saudaranya, maka janganlah ia mengambilnya, karena sesungguhnya aku hanya memberikan untuknya satu bagian dari neraka." (HR. al-Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati dalam menerima ilmu, karena bisa jadi apa yang kita terima itu tidak bersumber dari al-Qur'an dan Sunnah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image