Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Della Anggi

Relevansi Pelecehan Seksual dengan Pakaian Bagi Wanita

Edukasi | Thursday, 25 May 2023, 16:08 WIB

Kasus pelecehan seksual masih menjadi masalah sosial yang menyita perhatian sampai saat ini. Tidak sedikit korban, terutama para kaum wanita mengalami trauma dan pelaku bisa lolos begitu saja. Pelecehan seksual biasanya terjadi karena adanya keinginan dari pelaku dan kesempatan untuk melakukan pelecehan. Perbuatan ini juga bisa terjadi akibat stimulus dari korban yang memancing terdorongnya perilaku melecehkan.

Pelecehan seksual bukan didominasi dari mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah atau rendah, apalagi kurang atau tidak berpendidikan sama sekali. Melainkan pelakunya sudah menembus semua strata sosial dari yang terendah hingga tertinggi. Pelecehan ini umumnya terjadi di tempat umum seperti kantor,pasar,sekolah,bis, maupun tempat pribadi seperti rumah.

Contoh dari pelecehan seksual yaitu meliputi siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, menunjukkan materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh dan gerakan atau isyarat yang bersifat seksual. Perbuatan ini dilakukan karena banyak faktor dan dengan keadaan sadar.

Banyak faktor yang mempengaruhi maraknya kasus pelecehan seksual, salah satunya yaitu kebiasaan pelaku dalam menonton konten pornografi. Hal tersebut memicu adanya fantasi seksual pada penonton apabila tidak disalurkan dengan baik maka bisa saja berujung pada pelecehan seksual. Dan juga, Banyak orang awam berpendapat bahwa tindakan pelecehan wajar saja dilakukan karena seorang wanita dianggap mengundang tindakan pelecehan karena memakai pakaian terbuka. Padahal, pelecehan seksual tidak ada kaitannya dengan pakaian korban. Wanita yang memakai pakaian tertutup juga masih banyak mengalami pelecehan seksual. Pelecehan tersebut sangat berdampak pada wanita.

Dampak pelecehan seksual dapat mengalami efek psikologis pada korban, yaitu mudah marah, frustasi, merasa selalu tidak aaman, mimpi buruk, ketakutan, rasa malu yang besar, menyalahkan diri sendiri, stress, hingga depresi. Dalam kasus ini juga, korban bisa saja mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD), terutama bila pelecehan mengarah pada penyerangan, pemerkosaan, hingga penyiksaan seksual. Gejala PTSD yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan keinginan korban untuk bunuh diri.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat mendapat perlakuan yang tidak senonoh, yaitu :

1. Mengonfrontasi Langsung Pelaku

Kapanpun bila merasa tidak nyaman karena pelecehan seksual, bahkan meskipun pelaku melakukannya secara bercanda, bersikaplah dengan tegas dan lakukan sesuatu untuk menghadapinya.

2. Selalu waspada

Selalu waspada saat berada di tempat umum, jangan terlalu asyik bermain handphone sampai lupa kejadian sekitar

3. Teriak dan lari

Kalau tidak bisa kabur, Tarik perhatian orang-orang di sekitar dengan cara berteriak

4. Ceritakan kepada keluarga atau sahabat

Apabila mendapat Tindakan pelecehan secara terus menerus, beritahukan kepada keluarga atau sahabat untuk meminta solusi dan bantuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image