Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syifa Salsabila Eddy

Pentingnya ke Dokter Gigi, Melakukan Pengobatan atau Pencegahan?

Edukasi | Saturday, 13 May 2023, 19:33 WIB

Kebanyakan masyarakat Indonesia pergi ke dokter ketika sudah merasakan sakit pada tubuhnya. Padahal, seringkali kita mendengar sebuah kalimat berbunyi, “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Kalimat tersebut memiliki arti bahwa lebih baik kita menjaga dan merawat tubuh kita daripada baru mengobati ketika sudah merasa sakit. Namun sayangnya, hampir seluruh masyarakat Indonesia melakukan hal yang berkebalikan. Biasanya tujuan seseorang mengunjungi dokter adalah untuk melakukan pengobatan, bukan pencegahan. Tidak hanya pada dokter umum, tetapi hal tersebut juga terjadi ketika seseorang pergi ke dokter gigi.

Ilustrasi oleh freepik.com

Ketika seorang pasien mengunjungi dokter gigi, biasanya hal yang pertama kali dikatakan adalah keluhan yang dirasakan. Hal itu menandakan bahwa tujuan utama pasien tersebut adalah untuk melakukan sebuah pengobatan, bukan pencegahan. Perilaku tersebut bukan merupakan suatu perilaku yang salah, tetapi alangkah baiknya jika kita dapat membiasakan diri untuk menerapkan pola pikir dengan tujuan pencegahan daripada pengobatan. Salah satu pengimplementasian pola pikir pencegahan dalam hal ini adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat, membiasakan menyikat gigi dengan teknik yang benar, dan membiasakan diri untuk check up ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Merawat kesehatan gigi dan mulut perlu untuk kita lakukan. Usaha untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut tersebut sebenarnya dapat kita lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan membiasakan menyikat gigi dengan benar, seperti yang sempat dikatakan pada paragraf sebelumnya. Penerapan pola hidup yang sehat yaitu dengan mengurangi konsumsi minuman dan makanan yang manis serta mengurangi kebiasaan merokok. Konsumsi minuman serta makanan manis yang berlebihan dapat menimbulkan potensi gigi mengalami karies/gigi berlubang apabila tidak disikat dengan teknik yang benar. Selain itu, minuman seperti teh dan kopi serta kebiasaan merokok dapat menimbulkan diskolorasi pada gigi, yaitu perubahan warna gigi yang dapat menurunkan nilai estetika pada gigi kita.

Selain penerapan pola hidup sehat, teknik menyikat gigi yang benar juga sangat penting untuk diperhatikan. Jika kita tidak menyikat gigi dengan teknik yang benar, maka sisa-sisa makan dapat tertinggal pada gigi dan mengakibatkan gigi kita berlubang/karies. Waktu menyikat gigi serta penggunaan sikat dan pasta gigi juga harus diperhatikan. Menyikat gigi sebaiknya hanya dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum kita tidur. Frekuensi menyikat gigi yang terlalu sering juga tidak baik terhadap kesehatan gigi kita. Hal tersebut tidak akan membuat gigi kita menjadi lebih bersih, melainkan akan membuat lapisan terluar gigi kita terkikis sehingga gigi akan menjadi lebih sensitif. Sikat gigi yang digunakan juga harus yang memiliki bulu sikat yang lembut. Pasta gigi yang digunakan juga harus yang mengandung kandungan fluoride karena kandungan tersebut akan memberikan perlindungan pada gigi kita. Penggunaan dental floss/benang gigi juga dianjurkan apabila diperlukan.

Lalu ketika kita sudah dapat melakukan perawatan pada gigi kita sendiri di rumah, apakah check up ke dokter gigi tetap diperlukan? Jawabannya adalah ya, check up ke dokter gigi tetap diperlukan. Ketika kita menyikat gigi, ada kemungkinan sisa makanan tertinggal pada gigi sehingga sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi plak/kotoran yang menumpuk. Plak tersebut akan dapat menyebabkan karies sehingga tidak bisa lagi dibersihkan menggunakan sikat gigi. Kontrol yang rutin perlu dilakukan ke dokter gigi, yaitu setiap enam bulan sekali untuk mencegah terjadinya karies yang lebih parah.

Kesimpulannya adalah kita harus membiasakan menerapkan pola pikir dengan tujuan pencegahan. Pergi ke dokter gigi ketika sudah merasakan sakit bukan merupakan suatu hal yang salah, tetapi alangkah baiknya jika kita dapat membiasakan diri untuk mencegah terjadinya suatu penyakit pada diri kita. Pola pencegahan yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang manis serta mengurangi kebiasaan merokok. Selain itu, menyikat gigi sebanyak dua kali dengan teknik yang benar juga perlu diperhatikan, yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Check up rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali juga harus diterapkan karena lebih baik mencegah daripada mengobati.

Penulis: Syifa Salsabila Eddy (Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image