Jakarta Sebagai Pusat Perekonomian di Masa Depan
Bisnis | 2022-06-20 09:30:39“Jakarta Hajatan” adalah salah satu cara memeringati HUT Jakarta kali ini. Apapun namanya, masyarakat tetap gegap gempita menyambutnya. Saya teringat masa kecil dahulu, selalu diajak bapak dan ibu ke Pekan Raya Jakarta yang masih berlokasi di sekeliling Monas.Rumah kami di wilayah Mampang Prapatan, tidak begitu jauh untuk menuju ke sana.
Kemeriahan HUT sebuah kota sebesar Jakarta tidaklah mengherankan, apalagi statusnya sebagai ibukota. Berbagai acara yang digelar, menarik minat penduduk yang ada di kota-kota lain. Misalnya Bogor, Bekasi, Tangerang, bahkan juga dari tempat yang lebih jauh seperti Banten Lama dan Bandung. Memang fasilitas di Jakarta sangat lengkap, banyak yang tidak dapat ditemukan di kota lain.
Namun pernahkah kita memikirkan bagaimana Jakarta di masa mendatang? Kita tentu pernah mendengar rencana pemerintah yang akan memindahkan ibukota ke pulau Kalimantan. Meskipun waktunya masih lama, setidaknya kita akan tahu apa yang akan dihadapi ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibukota. Apakah Jakarta akan mengalami nasib yang muram? Belum tentu.
Kita tidak perlu mengkhawatirkan bahwa Jakarta akan meredup saat ditinggalkan pemerintah pusat. Jakarta akan memiliki fungsi tersendiri, yaitu sebagai pusat aktivitas perekonomian. Perlu diketahui, pemindahan ibukota juga pernah dilakukan negara-negara lain. Sebagai contoh, adalah Turki. Di masa kerajaan Ottoman, ibukotanya adalah Istanbul. Kemudian pada waktu Turki berubah menjadi negara Republik, Mustafa Kemal Ataturk yang menjadi presiden pertama, memindahkan ibukota ke Ankara.
Istanbul tidak menjadi sepi karena pusat pemerintahan ada di Ankara, sebaliknya tetap eksis sebagai pusat perekonomian. Sampai saat ini, Istanbul adalah provinsi dengan penduduk paling padat, dengan pariwisata yang memukau dan tempat transaksi segala jenis komoditi. Wisatawan selalu tumpah ruah ke Istanbul. Jujur, saya lebih menyukai Istanbul daripada Ankara. Karena itu setiap kali ke Turki, tempat pertama yang saya datangi adalah Istanbul.
Apakah Jakarta akan mampu seperti Istanbul? Bisa saja walaupun tidak memiliki asset pariwisata sebanyak Istanbul. Ada beberapa hal yang menjadi keunggulan Jakarta, antara lain:
1. Gedung perkantoran.
Di Jakarta tersedia gedung perkantoran dengan gasilitas lengkap. Karena itu, perusahaan-perusahaan swasta akan berpikir berulang kali jika harus memindahkan kantornya ke daerah lain. Pemindahan kantor membutuhkan biaya tinggi, dan belum tentu menyediakan fasilitas yang lengkap seperti di Jakarta.
2. Transportasi
Hanya Jakarta yang memiliki segala jenis transportasi darat. Sebut saja, busway (transjakarta), Commuter Line, MRT, LRT serta ojek online. Transportasi sangat mudah ditemukan dan beroperasi hingga larut malam. Sedangkan di daerah lain, tidak ada jenis transportasi seperti ini. Sependek pengalaman saya, sangat sulit menemukan transportasi di daerah lain kecuali taksi. Mungkin saja calon ibukota akan ditingkatkan sistem transportasinya, tetapi butuh waktu yang sangat lama.
3. Komunikasi dan informasi
Selama ini masyarakat Jakarta sudah terbiasa mendapatkan kemudahan komunikasi dan informasi. Apalagi di setiap Gedung ada wifi cepat dari Telkom Group, sangat memanjakan para pekerja. Di Jakarta, sangat mudah memperoleh informasi dengan wifi cepat.
Begitu pula dengan masyarakat Jakarta dan sekitarnya, biasa menggunakan IndiHome untuk mendapatkan wifi cepat di rumah. Semua saluran televisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri menggunakan internet rumah. Apalagi para pecinta drakor, yang nyaris sepanjang hari tak menyia-nyiakan seri film yang mereka sukai.
Tidak diragukan jika kelak IndiHome akan menjadi andalan pula di calon ibukota yang baru, tetapi tentu masih butuh proses yang panjang.
Oleh sebab itu, maka janganlah kita pesimis dengan Jakarta di masa depan. Saya yakin Jakarta menjadi pusat aktivitas perekonomian nasional sebagaimana halnya Istanbul. Saya sendiri belum tentu ikut pindah ke ibukota yang baru. Biarlah nanti ikut menyaksikan dari jauh, toh sudah ada internet rumah dengan wifi cepat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.