Saksi Bisu Jakarta Tenggelam
Info Terkini | 2025-12-29 15:28:29
Masjid Wal-Adhuna sebuah bangunan tempat ibadah bagi umat muslim yang terletak di Muara Baru Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara ini dibangun pada 1991 atau tepatnya sudah 33 tahun semenjak dibangun dan tepat pula 2 dekade sudah terendam air laut yang kian lama kian merambat di tembok terakhir masjid yang dimana suatu saat akan menenggelamkan kota Jakarta.
Tanggul Yang Menjadi Pertahanan Terakhir Kota
Dahulunya di belakang tanggul ini adalah sebuah jalanan yang di dalamnya terdapat kehidupan yang layak tidak seperti sekarang yang sudah sepenuhnya terendam air atau sekitar 30 meter dari batas bibir pantai seharusnya. Fenomena ini tak lepas dari dua ancaman besar termasuk penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global. Studi Institut Teknologi Bandung dan data dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan bahwa tanah di Jakarta mengalami penurunan hingga 10 cm per tahun, terutama di wilayah utara kota
Aktivitas pembangunan yang masif dan penyedotan air tanah menjadi faktor utama. Di sisi lain, perubahan iklim mempercepat kenaikan permukaan laut, membuat banjir rob semakin tak terhindarkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sebagian besar Jakarta Utara kemungkinan bisa tenggelam pada tahun 2050. Masjid Wal-Adhuna adalah contoh nyata bagaimana dampak ini telah dirasakan sejak puluhan tahun lalu.
Di sisi lain, warga di sekitar tanggul umumnya merasa telah hidup berdampingan dengan rob selama bertahun-tahun sehingga terbentuk rasa aman yang semu. Kebiasaan menghadapi banjir harian membuat ancaman masa depan tampak jauh, padahal kerusakan lingkungan bekerja secara perlahan dan pasti. Jika penanganan struktural tidak dilakukan, risiko banjir rob yang lebih parah akan meningkat dan dapat mengubah peta hunian pesisir Jakarta.
Banjir rob bukan hanya persoalan genangan air yang masuk ke halaman rumah. Fenomena ini merupakan peringatan terhadap masa depan ruang hidup di kawasan pesisir ibu kota. Pertanyaan yang tersisa bukan lagi apakah ancaman itu datang, tetapi seberapa siap Jakarta menghadapinya.
Kenangan dan Harapan Warga Jakarta
Di balik masjid yang tenggelam, ada cerita tentang perjuangan warga yang enggan meninggalkan tempat tinggal mereka. Ada tanggul yang terus diandalkan, meski rembesan air asin tak henti mengancam tembok pertahanan terakhir kota, begitupun ada Jakarta, sebagai kota yang terus bertahan di tengah semua tantangan ini.
Masjid Wal-Adhuna, meski kini hanya tersisa puing-puing, menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah dampak lebih buruk. Jakarta masih memiliki peluang untuk bertahan, jika pemerintah dan masyarakat bersatu dalam menghadapi ancaman ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
