Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amalia Nur Hidayatul M.

Tak Terlihat Tapi Menentukan: Peran Penting ATLM di Dunia Kesehatan

Pendidikan dan Literasi | 0000-00-00 00:00:00
Sumber: Gramedia.com

Pernahkah kita bertanya siapa yang memastikan hasil tes kesehatan kita itu benar? Bukan dokter, bukan perawat, tetapi seseorang yang jarang kita lihat wajahnya.

Seperti yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat hanya mengenal dokter dan perawat sebagai garda terdepan dunia kesehatan. Namun faktanya masih banyak profesi kesehatan lain yang turut berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Ahli Teknologi Laboratorium Medik atau biasa disingkat dengan ATLM. Sebagian orang mungkin pernah mendengar istilah tersebut dan memahaminya sebagai “seseorang yang mengecek darah”. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, tetapi peran seorang ATLM jauh lebih luas daripada itu─karena tanpa keberadaan mereka diagnosis dokter bisa meleset.

Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah pahlawan kesehatan yang bekerja di balik kaca mikroskop. Mereka bertanggungjawab atas pemeriksaan berbagai sampel dari tubuh manusia, seperti darah, urine, feses, jaringan, dan bahkan pemeriksaan molekuler kompleks untuk memastikan hasil yang akurat. Keakuratan hasil pemeriksaan dari seorang ATLM akan menentukan ketepatan diagnosis serta mutu pelayanan terhadap seorang pasien. Satu kesalahan kecil dari ATLM bisa memberikan dampak yang besar. Oleh karena itu profesi ini sangat mengutamakan ketelitian. Mereka bukan sekedar teknisi, namun ilmuwan terlatih yang bekerja dengan tanggungjawab besar dalam dunia kesehatan

Sayangnya, profesi ini masih berada di bawah bayang-bayang profesi kesehatan lainnya. Tuntutan kerja yang tinggi, keterbatasan fasilitas, dan minimnya apresiasi memang menjadi tantangan tersendiri bagi ATLM. Demi mendapatkan hasil akurat, mereka rela berpacu dengan waktu karena beberapa sampel memiliki masa kadaluwarsa tertentu. Mereka juga rela mengulang pemeriksaan yang panjang dan rumit apabila mendapatkan hasil yang tidak sesuai, bekerja hingga larut malam dan bahkan berhadapan langsung dengan penyakit-penyakit berbahaya, misalnya saja seperti wabah Covid-19 yang pernah terjadi beberapa tahun silam.

Sumber: Alodokter.com

Bagi masyarakat umum, wabah Covid-19 mungkin dianggap sebagai ancaman besar bagi kesehatan, namun siapa sangka kondisi ini justru menjadi titik balik bagi profesi ATLM. Jika sebelumnya profesi ini jarang dikenal oleh masyarakat, maka di masa pandemi inilah mereka mulai menjadi sorotan masyarakat, terutama ketika sering tampil di media saat melakukan swab test pada pasien.

Seorang ATLM dari salah satu Rumah Sakit di Surabaya berpendapat bahwa masa pandemi merupakan “masa kejayaan” bagi profesinya. Menurutnya, masa pandemi membawa dua hal penting, yaitu peningkatan kesejahteraan dan pengakuan publik terhadap peran mereka. Namun, pengakuan itu datang bukan tanpa konsekuensi, karena di baliknya terdapat risiko besar yang harus ditanggung. Ia menuturkan bahwa hampir semua ATLM di kala itu pasti pernah tertular Covid-19. Hal itu menjadi sebuah bukti nyata, bahwa mereka juga turut serta berjuang di garda terdepan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Pengalaman itu menunjukkan kepada kita bahwa perjuangan mereka tidak hanya bertanggungjawab atas pemeriksaan dan analisis laboratorium saja, tetapi juga risiko nyawa yang mereka tanggung. Dari pengorbanan itu seharusnya kita bisa membuka mata lebih lebar dan lebih menghargai perjuangan mereka, Namun kenyataannya, apakah kita sudah benar-benar mengenal dan menghargai mereka?

Pada akhirnya, keberadaan ATLM bukanlah sekedar pelengkap di dunia kesehatan─mereka adalah fondasi yang memastikan ketepatan diagnosis dan kesehatan pasien. Pengorbanan mereka selama pandemi, ketelitian yang mereka jaga setiap hari, serta risiko yang mereka hadapi tanpa keluhan seharusnya menjadi alasan yang cukup bagi kita untuk mengenal dan menghargai mereka. Oleh karena itu, mari kita mulai memberi ruang bagi para ATLM untuk dikenal, diakui, dan dihargai sebagaimana mestinya. Sebab, meskipun bukan di panggung utama, namun tanpa peran mereka diagnosis kesehatan hanyalah sebuah tebakan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image