Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahro Al-Fajri

Islam Lahirkan Generasi Berakhlak Karimah

Agama | 2025-04-29 20:57:12
Design by canva


إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِArtinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).


Sebuah ironi di negeri mayoritas muslim praktek kecurangan banyak ditemukan. Pada generasi muda, begitu banyak ditemukan kecurangan saat ujian. Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan berita kecurangan yang dilakukan calon mahasiswa pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Teknologi digunakan untuk alat curang demi masuk kampus impian.


Di ranah pejabat, sering ditemukan kasus korupsi yang dilakukan pejabat publik. Praktik kecurangan dengan mengakali data demi meraih pundi-pundi kekayaan diri.


Kecurangan, kebohongan, ketidak adilan dan begitu banyak akhlak tercela nampak pada generasi muda bahkan orang dewasa. Alhasil kriminalistas merajalela bahkan mereka yang berkuasa pun menjadikan kekuasaannya sebagai alat meraih keuntungan belaka.
Jika generasi terus teracuni dengan akhlak tercela dan hidup sekedar untuk keuntungan, kesombongan, dan kebahagiaan materi semata, bisa dibayangkan bagaimana mereka memimpin negara saat dewasa.


Akhlak generasi tentunya harus menjadi perhatian serius. Indonesia pun telah berupaya menerapkan pendidikan karakter melihat menurunnya karakter anak bangsa. Namun nyatanya, kasus kecurangan, kebohongan, bullying, bahkan kriminal terus berulang bahkan semakin menjadi pada tubuh generasi.
Islam merupakan agama yang begitu sempurna yang diturunkan oleh Allah sebagai way of life bagi seluruh manusia. Islam memiliki aturan yang begitu lengkap agar lahir generasi berakhlak mulia yang akan mengisi bumi, menjadi Khalifah fil 'ardh, dengan kebaikan.


Sejak awal menikah, insan yang akan berakad harus memahami makna pernikahan. Pernikahan adalah jalan halal yang diberikan oleh Allah agar manusia mampu melestarikan keturunannya dan melahirkan manusia mulia. Maka mereka akan meniatkan pernikahannya untuk beribadah dan menyiapkan generasi sholeh dan sholehah.


Sejak dalam kandungan do'a dilangitkan, segala hal diupayakan dan dipersiapkan agar janin tumbuh dan berkembang dengan baik, lantunan ayat suci Al-Quran pun diperdengarkan agar mereka terus dekat dengan Rabbnya.


Setelah lahir, mereka mendapatkan haknya sebagai anak, merasakan kasih sayang orang tuanya dan perawatan terbaik. Mereka juga mulai diperkenalkan siapa diri mereka dan siapa Tuhan mereka.


Pendidikan Islam di mulai dari keluarga. Orang tua memberi teladan dan penjelasan kepada anak sejak dalam buaian. Suasana keimanan dan ketaatan membentuk individu yang kuat dalam aqidah dan berupaya taat syariat. Akhlak Karimah terpancar dalam aktivitas mereka karena merupakan bagian dari ketaatan pada Rabbnya.


Lingkungan masyarakat senantiasa menjalankan aturan Islam, menunjukkan akhlak Karimah dalam kehidupan sosial. Masyarakat saling tolong menolong, menjunjung kejujuran, dan mengingatkan dalam ketaatan serta menegur saat ada individu yang melakukan tindakan tercela.


Pada dunia pendidikan khususnya sekolah, asas dalam menjalankan pendidikan adalah Islam. Tujuan pendidikan adalah melahirkan generasi beriman dan bertakwa kepada Allah dan menjadi pribadi yang ahli di bidang keilmuan yang akan bermanfaat bagi umat. Akhlak Karimah jelas dijunjung dan terus diterapkan. Tujuan hidup adalah untuk beribadah pada Allah itulah yang akan terus ditanamkan. Maka tidak akan ada siswa yang melakukan kecurangan hanya sekedar untuk lulus ujian. Jika ada pun, sekolah akan memberi pendidikan bahkan teguran tegas.


Negara pun akan senantiasa menjalankan sistem sosial dan pendidikan sesuai dengan Islam. Sehingga generasi akan terjaga dan fokus dalam hidupnya adalah untuk meraih ridho Allah SWT. Para penguasa menunjukkan integritas tinggi yang semakin membuat masyarakat hormat dan menjadikan mereka teladan.


Terlihat begitu banyak ilmuan muslim yang lahir di era kekhilafahan yang cerdas dalam keilmuan dan kuat dalam ketaatan. Mereka begitu mulia akhlaknya seperti imam Syafii, al-khawarismi, al-haytam, dan masih banyak lagi.


Hidup dalam Islam adalah untuk ridho Allah SWT.


Hal ini berbeda dengan kehidupan saat ini yang dilingkupi paham sekulerisme dimana agama malah dijaukan dari kehidupan. Sehingga wajar jika kebanyakan generasi mampu menjalankan segala cara untuk menggapai tujuan masing-masing meski harus melakukan kecurangan. Wajar pula jika banyak ditemukan pejabat yang bisa membohongi rakyat dengan janji agar mampu mendapatkan keuntungan. Begitulah wujud kehidupan sekuler kapitalis yang tujuan hidupnya untuk keuntungan materi semata. Generasi menjadi rusak, akhlak tercela malah banyak ditemukan, karena hidup hanya untuk materi semata.


WaAllahu'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image