Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ni Luh Khansa Maurena Putri

Kesehatan Masyarakat : Tak Hanya Fisik, Tapi Juga Mental

Eduaksi | 2024-12-21 16:57:07

Di zaman sekarang, kesehatan seringkali diidentikkan dengan tidak adanya penyakit fisik. Kita berlomba-lomba untuk memiliki tubuh yang ideal, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan berolahraga secara teratur. Namun, kesehatan yang baik adalah kesehatan yang seimbang antara fisik, mental, sosial, dan juga jiwa yang tenang. Seringkali beberapa orang menyepelekan kesehatan mental, padahal kesehatan mental sangat berpengaruh bagi kualitas hidup kita. Kesehatan mental merupakan sektor penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh.

Sumber : Google, 2024

Kesehatan fisik dan mental juga berkaitan dengan erat. Tubuh dan mental yang sehat sangat memungkinkan kita untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara baik dan juga produktif. Apabila mental kita sedang down, maka tubuh kita juga akan merasa tidak nyaman untuk melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik. Masalah seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya tidak hanya mengganggu aktifitas sehari-hari, tetapi juga dapat menurunkan konsentrasi dan hubungan sosial.

Tugas Kesehatan Masyarakat tak hanya menjadi manajer layanan medis, juga menjadi penyuluh kesehatan masyarakat. Disini, peran kesehatan masyarakat dapat memberikan penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental supaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Kesehatan masyarakat berada di garda terdepan dalam memberikan informasi secara akurat, menghilangkan stigma, dan mendorong masyarakat mencarikan bantuan profeesional jika diperlukan.

Mengapa edukasi kesehatan mental sangat penting?
1. Meningkatkan kesadaran tentang stigmaSalah satu hambatan yang terjadi di masyarakat adalah stigma yang berkembang di masyarakat. Banyak orang merasa malu atau takut untuk mengungkapkan tentang kesehatan mental nya karena khawatir dianggap tidak normal atau lemah. Tugas kesehatan masyarakat disini adalah memperkenalkan kepada masyarakat bahwa kesehatan mental sama penting nya dengan kesehatan fisik. Dengan melalui edukasi, penyuluhan, dan program-program sosial yang dilaksanakan, diharapkan masyarakat dapat mengerti bahwa meminta bantuan tentang kesehatan mental menunjukkan kekuatan dan keberanian untuk menjadi lebih baik lagi.

2. Meningkatkan Kesadaran DiriTugas kesehatan masyarakat memberikan edukasi tentang apa itu kesehatan mental, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, dan bagaimana cara mengatasi nya. Diharapkan masyarakat mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran diri merekan bahwa mereka tidak hanya memperhatikan kesehatan fisiknya saja, tetapi memperhatikan kesehatan mental nya juga. Tanpa pengetahuan yang cukup, masyarakat tidak akan menyadari gejala awal atau bahkan menutup diri untuk mencari bantuan.

3. Mendorong melakukan pengobatanEdukasi yang diberikan oleh para kesehatan masyarakat dapat mendorong sesseorang untuk melakukan pengobatan kepada orang yang profesional jika dirinya merasa memiliki tanda-tanda gangguan kesehatan mental. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat akan mencegah masalah menjadi lebih parah.

Mari bersama-sama kita wujudkan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan mental. Dengan saling mendukung dan berbagi informasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan mendukung kesehatan mental semua orang.

REFERENSI : Ayuningtyas, D. ., Misnaniarti, & Rayhani, M. . (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image