Mau Sampai Kapan Gen Z Terjerat Gaya Hidup Materialistik?
Agama | 2024-11-10 18:11:29Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) tentunya tidak jauh-jauh dari apa yang dialami gen Z saat ini. Pada nyatanya FOMO mencerminkan dampak besar interaksi berbasis teknologi terhadap psikologi dan perilaku komunikasi individu, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang memang menjadi penikmat utama gadget. Mulai dari FOMO untuk membeli boneka Labubu yang viral belum lama ini berkat unggahan Lisa member Blackpink di akun instagramnya, berbagai konten terbaru di aplikasi Tiktok, dan masih banyak lagi.
Namun gaya hidup FOMO tentunya tidak muncul dengan instan, melainkan hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem liberal kapitalisme demokrasi saat ini. Sistem inilah yang menjadi penyebab utama gen Z kini bergaya hidup bebas, hedonistic, dan konsumerisme. Sehingga kesenangan dunialah yang menjadi prioritas utama dalam menjalani kehidupannya/
Hal ini tentu mengakibatkan kemerosotan kualitas generasi hari ini, mulai dari pengabaian untuk berprestasi lebih maupun berkarya, hingga tidak menyadari perannya sebagai agent of change bagi berkembangnya bangsa dan negara yang lebih baik. Belum lagi dengan regulasi sistem hari ini yang tidak memberikan perlindungan bagi Z, namun justru semakin menjerumuskan gen Z terjun ke dalam lingkaran materialistik melalui sosial media dan terciptalah gaya hidup FOMO. Terbukti dengan berbagai iklan yang disorot melalui berbagai platform justru ditujukan agar gen Z semakin tertarik untuk mengkonsumsi hal tersebut tanpa adanya pertimbangan yang matang melainkan hanya sekedar mengikuti trend yang ada di kala itu.
Padahal pemuda sejatinya memiliki potensi yang sungguh luar biasa dengan kekuatan yang dimilikinya dan hal ini sangat dibutuhkan oleh umat. Maka dari itulah, dengan Islam yang menyadari potensi generasi muda tentunya tidak akan menyia-nyiakan potensi yang dimiliki mereka. Justru Islam akan menyajikan sistem terbaik untuk melejitkan potensi gen Z dan mengarahkan sesuai dengan tujuan penciptakan hingga sampai mempersembahkan karya terbaik bagi umat dan Islam. Karena memang potensi inilah yang dibutuhkan untuk membangun kembali peradaban gemilang yang pernah dicapai umat Islam di masa lampau hingga mampu menjadi rahmatan lil alamin dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Maka dari itulah sebagai generasi muda yang menyadari permasalahan hari ini perlu bagi kita untuk mulai menyadari peran sebagai agent of change dan berkontribusi secara langsung. Mulai dari belajar Islam secara intensif hingga kemudian mendakwahkannya sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.