Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Azlan Shah

Peran dan Implementasi Syariat Islam di Aceh Antara Penguatan Identitas dan Kontroversi

Agama | 2024-07-16 23:26:36

Banda Aceh, Gema Sumatra - Aceh, satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam secara resmi, terus menjadi sorotan. Sejarah masuknya Islam ke Aceh yang berakar dari abad ke-13 membawa pengaruh besar terhadap kebudayaan dan sistem hukum di wilayah ini.

Dengan otonomi khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat, Aceh memiliki kewenangan untuk menerapkan hukum syariah melalui qanun, yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Ket: Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Sumber: Pinterest/Taufik Al Mubarak)

Kita akan mengulas lebih dalam tentang penerapan Syariat Islam di Aceh, tantangan yang dihadapi, serta pandangan pro dan kontra dari masyarakat.

Penerapan Qanun di Aceh

Qanun adalah peraturan daerah yang menjadi landasan hukum syariah di Aceh. Implementasi berbagai qanun mencakup hukum pidana, hukum keluarga, dan hukum perbankan syariah.

Salah satu peran utama qanun adalah mengatur pelanggaran seperti perzinaan, minuman beralkohol, perjudian, dan tindakan kriminal lainnya. Selain itu, qanun juga mengatur hukum keluarga, seperti pernikahan, perceraian, dan hak-hak anak .

Baca: Implementasi Qanun Dan Perannya di Aceh (republika.co.id)

Dampak Positif

Penerapan hukum syariah di Aceh membawa beberapa dampak positif, di antaranya:

Penguatan Identitas Agama

Syariat Islam di Aceh dianggap memperkuat identitas agama Islam di wilayah tersebut, meningkatkan kesadaran agama, dan mempertahankan nilai-nilai agama di masyarakat Aceh .

Pencegahan Kriminalitas

Hukuman yang keras dalam Syariat Islam diharapkan dapat mencegah pelanggaran hukum, seperti pencurian, perampokan, dan pelanggaran seksual .

Pemulihan Moral

Aturan-aturan tentang berpakaian sopan, melaksanakan ibadah, dan menghindari perilaku dosa dapat berkontribusi pada pemulihan moral dan etika sosial di Aceh .

Baca: Konstitusi Hukum Islam di Aceh (republika.co.id)

Dampak Negatif

Namun, ada juga beberapa dampak negatif dari penerapan hukum syariah di Aceh:

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Penerapan hukum syariah sering dikritik karena pelanggaran hak asasi manusia, seperti hukuman fisik yang dianggap melanggar martabat dan kebebasan individu .

Diskriminasi Gender

Beberapa aturan hukum keluarga dalam syariah dianggap diskriminatif terhadap perempuan, seperti pembagian waris yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan .

Ketidakpastian Hukum

Interpretasi dan implementasi hukum syariah yang bervariasi dapat menimbulkan ketidakpastian hukum, mengakibatkan ketidakadilan dalam sistem peradilan .

Kasus Kontroversial Hukuman Cambuk

Hukuman cambuk menjadi salah satu bentuk hukuman yang menimbulkan kontroversi di Aceh. Hukuman ini diterapkan untuk pelanggaran tertentu seperti perzinaan, dengan tujuan pencegahan.

Namun, penerapan hukuman cambuk sering dikritik karena dianggap melanggar hak asasi manusia dan tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Islam .

Baca: Hukuman Cambuk dan Relevansinya dengan Hukum Islam (republika.co.id)

Perbankan Syariah vs. Konvensional

Aceh melarang praktik perbankan konvensional dan hanya mengizinkan bank syariah beroperasi di provinsi tersebut. Namun, ada perdebatan mengenai apakah bank konvensional harus diizinkan kembali.

Pro

Kehadiran bank konvensional dapat menawarkan lebih banyak pilihan layanan keuangan, meningkatkan investasi, dan mempermudah transaksi .

Kontra

Kembalinya bank konvensional dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap prinsip syariah dan meningkatkan persaingan dengan bank syariah, yang dapat menghambat pertumbuhan keuangan syariah .

Baca: Issue Bank Konvesional dan Syariah di Aceh (republika.co.id)

Tantangan dan Masa Depan Syariat Islam di Aceh

Implementasi qanun di Aceh masih menghadapi banyak tantangan. Dewan Syariah Aceh telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk penguatan keuangan syariah dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hukum syariah .

Upaya sosialisasi dan edukasi terus dilakukan untuk mencapai pelaksanaan hukum syariah yang adil dan humanis.

Baca: Dewan Syariah Aceh Keluarkan Tujuh Rekomendasi terkait Implementasi Keuangan Syariah (republika.co.id)

Syariat Islam memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Aceh, baik dalam aspek sosial, budaya, maupun ekonomi.

Meskipun ada banyak dampak positif, tantangan dalam penerapan hukum syariah tetap ada, terutama terkait dengan hak asasi manusia dan diskriminasi gender.

Dengan upaya sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan, diharapkan penerapan hukum syariah di Aceh dapat lebih adil dan humanis, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.

Artikel ini disusun dengan mendalam oleh tim redaksi Gema Sumatra khusus untuk media Republika.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image