Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Muhammad Erlangga

Relawan Pilpres Dan Pewadahan Rakyat Marhaen

Politik | Monday, 22 Jan 2024, 04:20 WIB
Hiruk pikuk Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 seakan tak pernah hilang sekejap dalam pandangan mata dan pikiran rakyat Indonesia. Sejak pendeklarasian masing-masing calon presiden, hampir tiap hari bahkan tiap jam keingintahuan kita tentang perkembangan kampanye pilpres mengalahkan pemberitaan gosip selebritis.

Hiruk pikuk ini juga banyak diwarnai dengan banyaknya kelompok masyarakat (relawan) yang menyatakan dukungan kepada kedua pasang kandidat. Mulai dari politisi yang tadinya menyatakan netral sampai pada kelompok-kelompok seniman yang tadinya sangat apolitis. Mereka sangat antusias untuk terlibat aktif dalam pemenangan calon presiden masing-masing.

Deklarasi dari relawan ini tentunya sebuah hal yang lumrah dalam arena pertarungan pemilihan, apalagi sekelas pemilihan presiden. Dan, karena pilpres 2024 hanya diikuti oleh 3 pasang kandidat, makan suasana atau hawa pertarungan pun sangat terasa sampai pada tingkatan akar rumput.

Dalam kerangka untuk memenangkan sebuah kompetisi pemilihan Presiden, relawan dianggap sebagai pewadahan dari beragam kelompok yang ingin mendukung pasangan calon. Metode pewadahan seperti ini memang sangat menguntungkan bagi para kandidat:selain bisa memperbanyak kelompok yang ingin bergabung yang tidak masuk dalam partai pengusung, kelompok relawan ini juga bisa dimanfaatkan menjadi ujung tombak untuk menjangkau wilayah-wilayah yang tidak bisa disentuh oleh tim dari masing-masing pasangan capres

Dengan hadirnya relawan-relawan tersebut, maka kerja-kerja pemenangan tentunya semakin mudah buat pasangan calon. Semakin banyak rakyat jelata yang terwadahi dalam kelompok pemenangan maka semakin terbuka peluang untuk mendapatkan kemenangan. Kerja pemenangan dari masing-masing kelompok relawan tentunya tidak hanya sekedar menjadi tempat untuk mengumpulkan orang, tetapi harus bermakna lebih. Dalam artian, pengelompokan rakyat miskin dalam sebuah wadah kelompok relawan harus mampu dimanfaatkan memajukan kesadaran rakyat marhaen.

Patut dicermati bahwa khusus di pilpres 2024 ini tiga pasang calon presiden dan wakil presiden memiliki kemiripan program, yakni kemandirian nasional. Isu kemandirian nasional dan sentimen ekonomi kerakyatan menjadi isu utama dari ketiga pasang calon. Dalam konteks inilah relawan yang telah dibentuk harus menajamkan program dari masing-masing capres. Ini penting dilakukan oleh relawan dikarenakan:

Pertama, para relawan lebih dekat dan lebih banyak bersentuhan dengan rakyat kecil sebagai pemilih, sedangkan para kandidat capres/cawapres kemungkinan tidak punya banyak waktu menjangkau rentang kendali wilayah pemenangan.

Kedua, relawan pemenangan penting menajamkan program agar program yang tadinya masih abstrak, kabur, dan ragu-ragu bisa lebih obyektif bagi rakyat banyak. Ini penting dilakukan agar rakyat marhaen bisa melihat dan mengetahui program dari masing-masing capres secara rasional dan obyektif.

Ketiga, kerelaan untuk membentuk sebuah kelompok pemenangan sudah pasti dikarenakan kesamaan program dan kecintaan terhadap calon yang diusung. Karena itu,manakala capres terpilih tidak konsisten dengan program dan agendanya, sudah pasti akan dilawan. RELAWAN, rela ga rela ya harus dilawan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image