Dampak Pelaksanaan Otonomi Daerah
Politik | 2021-07-25 01:40:20Indonesia adalah salah satu dari banyak negara yang menganut sistem otonomi daerah dalam sistem pemerintahannya. Melalui Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, ketetapan ini menjadi tiang utama tegaknya penyelenggaraan otonomi daerah. Tidak hanya berdasarkan Ketetapan MPR, terdapat juga Undang Undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-2 yang terdiri dari: Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2 dan Pasal 18B ayat 1 dan 2.
Pengertian dari Otonomi daerah sendiri adalah suatu sistem pemerintahan dimana terjadi pelimpahan wewenang dan kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Secara umum pengertian dari otonomi daerah juga diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Dimana didalamnya tertulis otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan juga kewajiban daerah otonom untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya tapi masih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang tertulis dan berlaku.
Dalam sistem ini, pemerintah pusat mempunyai tugas tertentu yang pengembangannya akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Di mana pemerintah daerah juga bukan merupakan pemerintah yang berdaulat sendiri. Semua peraturan yang ada sesuai dengan koordinasi dari pemerintah pusat. Jadi semua wewenang dan kekuasaan telah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya.
Dari pelaksanaan otonomi daerah yang telah dijalankan pasti akan terdapat dampak atau hasil dari pelaksanaan tersebut. Dalam pelaksaan tersebut dampak yang terjadi bisa positif dan juga negatif. Kita akan membahas lebih lanjut mengenai dampak dari pelaksanaan otonomi daerah.
Pertama kita akan membahas dari Dampak Positif terlebih dahulu. Dampak positif dari otonomi daerah adalah sebagai berikut:
1. Berkembangnya Sosial Budaya Daerah
Dampak positif dari otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan dan mengembangkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Pemerintah lokal juga bisa mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata.
2. Masyarakat Daerah bisa lebih maju
Masyarakat maju tentu adalah kita semua bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan adanya otonomi daerah juga bisa membantu masyarakat daerah agar bisa maju. Masyarakat yang maju tentu akan mendukung untuk daerahnya dan juga negaranya lebih maju pula. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat maka akan meningkatkan pendapatan daerah dan akibatnya sumbangan terhadap pendapatan nasional juga meningkat. Jika semua masyarakat Indonesia dapat mengembangkan diri dengan dibantu oleh pemerintah daerah maka Indonesia akan menjadi lebih baik.
3. Mudah untuk mengelola Sumber Daya
Dengan adanya otonomi daerah maka membuat pemerintah daerah dapat untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerahnya. Dengan kebijakan yang sudah dibentuk akan membantu sumber daya untuk lebih mudah dikelola. Setelah diketahui sumber daya apa yang tersedia maka pengembangannya akan lebih mudah. Misalnya, jika suatu daerah memiliki sumber daya laut, maka pemerintah daerah akan mudah untuk mengelola wisatanya.
Setelah mengetahui dampak positif dari pelaksanaan otonomi daerah. Selanjutnya, kita akan membahas dampak negatif dari pelaksaan otonomi daerah. Dampak negatif dari otonomi daerah adalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial dapat muncul di daerah yang khususnya berdekatan satu sama lain. Daerah saling berdekatan namun berbeda pemerintahan, jika hal ini dibiarkan maka akan memunculkan konflik sosial. Misalnya wilayah daerah Jakarta dan wilayah penyangganya (Jabodetabek), wilayah tersebut saling berdekatan namun berbeda pemerintahan karena hal inilah sering memunculkan kesenjangan sosial diantara masyarakat.
2. Kurangnya rasa Empati kepada Daerah lain
Otonomi daerah membuat pemerintah daerah bisa menentukan kebijakan untuk daerahnya masing-masing sesuai dengan kondisinya. Dan setiap pemerintah daerah pasti akan cenderung untuk fokus ke daerahnya dan membuat kurangnya rasa empati kepada daerah lain. Sebagai negara kesatuan, seharusnya dimanapun daerah tersebut harus menjadi tanggung jawab kita bersama.
3. Masih terdapat Daerah yang tertinggal
Setiap daerah pasti memiliki potensi dan sumber daya nya masing-masing, akan tetapi tidak banyak juga terdapat daerah yang masih sulit untuk mengembangkan daerahnya. Karena, masih banyak yang tidak memperpedulikan daerah lain dan hal ini harus dievaluasi oleh pemerintah daerah masing-masing.
Otonomi daerah bagi Indonesia bisa memberikan dampak positif dan juga negatifnya. Hal tersebut kembali lagi kepada pemerintah daerah yang telah diberikan hak dan juga wewenang untuk bisa lebih mengembangkan daerahnya masing-masing dan membuat Indonesia menjadi negara maju.
Oleh: Vinca Melati (Mahasiswi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Jakarta)
(Picture by Pinterest)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.