Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Saputro

YouTuber Bobon Santoso Menunjukkan Pembangunan yang Belum Merata di Tanah Papua

Eduaksi | 2024-05-10 12:39:52

Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan daerah yang memiliki otonomi khusus. Otonomi Khusus di Papua merupakan sebuah konsep yang memberikan kewenangan lebih besar pada pemerintah daerah di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Otonomi Khusus Papua didasarkan pada Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang. Sebagai hasil kompromi politik antara masyarakat Papua dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan konflik multidimensi yang berkepanjangan sejak tahun 1962.

Dengan adanya Otonomi Khusus di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat diharapkan dapat mempercepat pembangunan, peningkatan pelayanan publik, mengurangi kemiskinan dan menghormati keanekaragaman budaya di Papua. Namun dari data badan pusat statistik (BPS) provinsi Papua dan provinsi Papua Barat masuk dalam 10 Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, bahkan provinsi Papua dan provinsi Papua Barat menjadi provinsi yang menempati urutan pertama dan kedua dalam tingkat kemiskinan tertinggi.

Di artikel ini akan menunjukkan tentang pembangunan yang belum terjadi di Papua. Dalam vidio YouTube Bobon Santoso, ia sedang menjalankan program kuali merah putih "Matangkan" yang dimana ia memasak dan berbagi untuk orang-orang di daerah terpencil di Indonesia, salah satunya di tanah Papua.

sumber= internet

Dalam vidio yang berjudul “ Kuali Merah Putih 03. KEADILAN TIDAK ADA DISINI! MERAH PUTIH SUKU MUYU, BOVEN DIGOEL. ” bisa dilihat bahwa sarana dan prasarana jalan untuk sampai di daerah Boven Digoel di Papua Selatan sangat sulit dicapai. Jalan yang kurang lebih 30 km masih beralaskan tanah masih belum dicor ataupun diaspal menunjukan belum adanya pembangun yang merata di daerah Papua. Di distrik Kombur listrikpun hanya hidup dari jam 6 sore sampai jam 12 malam saja. Bahkan jembatanpun hanya terbuat dari kayu dan rusak sehingga tidak bisa dilewati oleh mobil aparat.

Kepala suku Muyu berpesan bahwa ketika pemerintah daerah melakukan pembangunan harus dilakukan pengawasan oleh pemerintah pusat.

Dalam vidio lain, yang berjudul “Kuali Merah Putih 06. EMAS KAWIN SENJ*TA API, SUKU ARFAK SANG PENGUASA PAPUA BARAT, MANOKWARI” dapat dilihat juga perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini di distrik Waris hanya semacam gapura dan berbeda sekali dengan perbatasan yang ada di SKOUW. Distrik Waris hanya dijaga oleh satu petugas saja dan yang miris adalah gaji petugas dibayar 3 bulan sekali.

Dari kedua vidio tersebut dapat dilihat dan disimpulkan bahwa di tanah Papua masih belum sejahtera dan pembangun infrastruktur yang masih sangat belum merata. Padahal dengan adanya otonomi khusus di Papua diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan dan menghormati hak-hak masyarakat di Papua. Pemerintah Daerah harus membenahi infrastruktur yang ada agar ekonomi di Papua dapat tumbuh sehingga masyarakat di Papua sejahtera. Untuk Bobon Santoso terimakasih telah memasakan dan berbagi di tanah Papua dan membuat mereka tahu bahwa Indonesia bersama Papua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image