Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Risma Azzachra

Kepemimpinan Presiden di Indonesia dari masa Soekarno hingga Jokowi

Politik | Sunday, 16 Jan 2022, 10:32 WIB
7 Presiden di Negara Republik Indonesia

Kepemimpinan berhubungan dengan bagaimana cara seorang pemimpin dalam mengajak atau membawa pengaruh terhadap suatu negara, daerah, organisasi maupun keluarga. Sedangkan pemimpin merupakan orang yang mengatur, mengelola atau mengetuai suatu organisasi,daerah atau suatu negara. onesia. Ada 7 presiden yang pernah memimpin Indonesia, Bagaimana gaya kepemimpinan pemimpin negara indonesia.

1. Soekarno

Soekarno atau Ir. Seokarno merupakan presiden pertama Indonesia, yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 juni 1901. Presiden Soekarno menjabat mulai 18 Agustus 1945 sampai 12 Maret 1967.

Presiden Soekarno memiliki gaya kepemimpinan yang karismatik, berwibawa serta memiliki kemampuan dalam membawa pengaruh kepada orang lain. Hal itu terjadi karena Soekarno ahli dalam menyamakan pandang orang dengan pandanganya yang membuat pengikutnya mau mengikutinya. Gaya kepemimpinan Soekarno membawa pengaruh kepada pengikutnya, yang di mana pengikutnya yakin dengan kepemimpinan yang selalu benar.

Dalam kepemimpinan Soekarno ada kelebihan yang ditonjolkan antara lain yaitu dengan semangat revolusi kemerdekaan di masyarakat yang kemudian membawa kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Pada awalnya dilakukan Konferensi Meja Bundar tahun 1949 tetapi tidak membuat masalah selesai yang kemudian presiden Soekarno melakukan Trikora pada tanggal 19 Desember 1961 yang dibentuk untuk mempersiapkan operasi militer dalam upaya menggabungkan Papua Barat ke NKRI yang kemudian tuhn 1963 Papua Barat berhasil bergabung ke NKRI.

Gaya kepemimpinan yang dianggap selalui benar oleh pengikutnya itu juga membuat pengikut nya sangat bergantung dengannya. Hal itu juga menyebabkan Soekarno terlalu cepat dalam mengambil keputusan yang berisiko sekalipun.

2. Soeharto

Presiden soeharto memiliki nama lengkap Jenderal TNI H.M. Soeharto yang lahir di Kemusuk, Yogyakarta tanggal 8 Juni 1921. Presiden Soeharto menjabat sebagai presiden Indonesia mulai 12 Maret 1967 sampai 27 Maret 1968 atau selama 31 tahun.

Kepemimpinan Soeharto saat menjabat menjadi presiden Indonesia yaitu campuran atau gabungan Proaktif - Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipasif yang merupakan gaya kepemimpinan yang bisa melihat peluang dan tantangan menjadi suatu dampat yang positif serta memiliki tujuan dan visi kedepannya. Soeharto juga memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter (leadership otoriter) yang diterapkan pada awal pemerintahannya, tetapi kepemimpinan ini tidak lama diterapkan karena dianggap kurang tepat.

Adapun kekurangan dalam masa pemerintahan presiden Soeharto antara lain, pembangunan yang tidak merata karena pembangunan yang dilakukan masih terfokus di kota besar yang di mana daerah terpencil tidak dilakukannya pembangunan sehingga perbedaan sangat terlihat, banyaknya pelanggran HAM, kasus korupsi terjadi di kalangan masyarakat, dan kebebasan dalam menyatakan pendapat sangat terbatas yang ditandai dengan koran-koran yang dihentikan penerbitannya.

3. B.J Habibie

B.J. Habibie memiliki nama lengkap Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie. B.J. Habibie lahir di Afdeeling Parepare, Celebes, Indonesia, pada tanggal 25 Juni 1936.

Masa kepemimpinan presiden B.J. Habibie dimulai dari 21 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Kepemimpinan B.J. Habibie bergaya Dedikatif-fasilitatif yang ditandai pada saat itu kebebesan pers tidak dibatas dan terbuka lebar. B.J. Habibie merupakan orang yang pandai dalam bergaul, akrab dan orang yang cerdas.

Mempunyai karakteristik kepemimpinan seorang ilmuwan yang sangat genius, akrab dalam bergaul, sangat detailis, suka uji coba, pengambilan keputusan yang masih labil, sabar, penyayang keluarga, spontanitas, meletup -letup, renponsif dalam perubahan

Dalam masa kepemimpinannya B.J. Habibie memiliki kelebihan antara lain B.J. Habibie sangat fokus kepada perekonomian Indonesia yang dilakukan dengan berbagai upaya seperti meningkatkan nilai tukar rupiah serta mengesahkan UU No. 5 Tahun 1999 yang berisis tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat.

4. Abdurrahman Wahid

Gus Dur memiliki nama lengkap Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, yang lahir di Jombang, Hindia Belanda pada tanggal 7 September 1940. Kepemimpinan Gus Dur dimulai dari 20 Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001.

Kepemimpinan Gus Dur bergaya Karismatik-Transformasional yang di mana saat mengambil keputusan, Gus Dur menonjolkan sikap karismatik yang dimiliki tetapi tanpa adanya kekerasan dan tekanan militer.

Dalam masa kepemimpinanya Gus Dur memiliki kelebihan antara lain membuka hubungan kerja sama antar negara dengan cara mengunjungi negara negara lain dan menghapuskan peraturan- peraturan yang merugikan minoritas. Ada pula kekurangan dalam gaya kepemimpinannya antara lain Gus Dur memiliki gaya bicara yang ceplas-ceplos yang membuat orang beranggapan bahwa Gus Dur menagangap suatu persoalan itu sepele sehingga banyak pengikut yang mulai tidak menyukainya.

5. Megawati

Megawati memiliki nama lengkap Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Seokarnoputri yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 1947. Masa kepemimpinan nya dimulai dari 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.

Gaya kempemimpinan Megawati yaitu Karismatik, demokratis dan kepemimpinannya menonjol dengan gata timur, yang di mana Megawati merupakan ketua partai besar di Indonesia yaitu PDI-P dan Megawati juga tegas dalam mengambil keputusan yang di mana jika keputusan tersebut telah dibuat tidak ada dirubah kembali tetapi keputusan yang diambil di pikirkan dengan waktu yang lama.

Pada masa kepemimpinanya ada kelebihan yaitu antara lain pada tahun 2003 Megati membentuk lembaga yang terfokus pada pemberantasan korupsi (KPK) dengan menangkap pelaku korupsi serta mebubarkan perusahaan yang korupsi. Ada pula kelemahan pada masa pemerintahan Megawati antara lain lebih mengutamakan kepentingan politik dari kepentingan umum.

6. Susilo Bambang Yudhoyono

SBY memiliki nama lengkap Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Prof. Dr. Dr (HC). H. Susilo Bambang Yudhoyono M.A., GCB., AC. yang lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur pada tanggal September 1949. Masa kepemimpinan SBY mulai dari 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014.

Kepemimpinan SBY bergaya Militeristik dan Karismatik. Militeristik ditandai dengan presiden SBY merupakan kelulusan AKABRI terbaik dan SBY juga merupakan pasukan Tentara Nasional Indonesia dalam waktu yang cukup lama yaitu 27 tahun serta pada tahun 2000 memiliki pangkat Jenderal TNI.

Dalam kepemimpinanya ada kelebihan yang ditunjukkan antara lain kuat dalam katahanan dan keamanan negara serta tegas dalam menangkap koruptor (pejabat tinggi ataupun daerah) dan rencana keuangan (anggaran) meningkat dalam bidang pendidikan.

7. Jokowi

Joko Widodo atau yang dikenal dengan nama jokowi memiliki nama lengkap Ir. H. Joko Widodo. Beliau lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961.

Pada masa kepemimpinan Jokowi mulai 20 Oktober 2014 sampai sekarang. Gaya kepemimpinan presiden Jokowi yaitu ada tiga gaya kepemimpinan Jokowi yaitu yang pertama adalah partisipatif yaitu selalu ikut atau terlibat dengan anggota saat akan mengambil keputusan atau kegiatan seperti tindakan blusukan yang sering di lakukannya. Kedua yaitu karismatik yang di mana Jokowi dapat menyelesaikan masalah yang dapat menarik perhatian orang lain. Ketiga yaitu transornasional yaitu mengukur hubungan anggota dengan pemimpinnya sejauh apa.

Setelah kita mengetahui gaya kepemimpinan ketujuh presiden Indonesia, saya tahu bahwa kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Di mana untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat–sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Bekal utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tetapi dari kekuatan pribadinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image