Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zahrotul mujahidah

Puisi: Dinginmu Tak Bekukanku

Sastra | Thursday, 18 Jan 2024, 21:19 WIB
Ilustrasi: liputan6.com

Rintik hujan menyapu kembali tanah yang beberapa waktu haus. Dedaunan kembali segar. Akar tak risau menggapai makanan lagi.
Hujan yang datang tak menentu, membuat tumbuhan hampir kehilangan kehidupannya, kembali berseri. Manusia yang menanam tumbuhan pun mensyukuri nikmatnya.
Kukira aku belajar dari tumbuhan yang merindukan hujan. Takkan beku hanya karena tetes airnya. Akupun bisa menghangatkan hatiku. Setelah sikap dinginmu padaku. Kuyakin, dinginmu tak bekukanku.
Aku bersyukur layaknya tumbuhan. Menari riang, setelah kemarau melanda hati.
Branjang, 17 Januari 2024

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image