Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kuncoro Hadi

Pasca Covid-19, Pengurus Masjid Harus Tetap Jaga Kesehatan

Edukasi | Friday, 29 Dec 2023, 13:24 WIB

Masjid sebagai unsur yang tidak terpisahkan dalam Islam saat ini telah memiliki fungsi lain yang terkait erat dengan masyarakat, peradaban, dan perubahan sosial ekonomi, sehingga pengelolaannya membutuhkan takmir yang kompeten. Idealnya, takmir perlu memiliki kemampuan kognitif, keterampilan dan fisik berupa wawasan yang luas tentang masalah keislaman, masjid, masyarakat dan organisasi, keterampilan dan ke ilmuan ekonomi Islam, serta kesehatan fisik yang prima.Ini sesuai dengan firman Allah S.W.T. dalam Alquran Surat At-Taubah Ayat 18: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah- mudahan mereka termasuk orang yang mendapatkan petunjuk” Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumberdaya untuk mencapai falah berdasarkan prinsip-prinsip Al-Qur’an dan As- sunnah (P3EI-UII 2018).

Berdasarkan penelitian Jefriyanto (2022), dominasi profil usia pengurus masjid adalah lebih dari 46 tahun. Pada usia tersebut, rentam mengalami penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, jantung, paru dan sebagainya, sehingga perlu dilakukan cek kesehatan bagi para pengurus masjid agar prima dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan jamaah.

Meski saat ini aktivitas masyarakat perlahan sudah berjalan seperti biasa, namun selama 3 tahun terakhir terjadi pandemi Covid-19 dimana penyakit kronis tersebut merupakan komorbid untuk Covid-19. Bukan tak mungkin, akan terjadi juga sindroma pasca Covid-19.

Sindrom paska COVID-19 dapat terlihat sebagai gejala persisten yang terkait dengan peradangan, kerusakan organ, efek non-spesifik dari rawat inap serta pemasangan ventilator, juga kondisi kesehatan lainnya. Gejala umum paska infeksi COVID-19 biasanya berupa sesak napas, kelelahan, nyeri dada, dan nyeri sendi. Di samping itu, terjadi juga disfungsi jantung, paru-paru, dan otak. Studi oleh Carfi et al. melaporkan 53,1% pasien mengeluh kelelahan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka FEB UAI melakukan Pengabdian Masyarakat yang berlokasi di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kecamatan ini pada tahun 2018 memiliki 149 masjid dan 199 mushola. Dengan banyaknya jumlah tersebut, maka diperlukan pula takmir yang diharapkan masyarakat berkualitas secara fisik (sehat) dan berpengetahuan cukup, terutama dalam memahami manajemen keuangan masjid. Apalagi pada faktanya, sebagian besar pengurus masjid sudah berusia lanjut. Usia salah satu faktor yang mempengaruhi mudah atau tidaknya seseorang mempelajari ilmu, dalam hal ini ekonomi syariah. Pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa mengikutsertakan perwakilan dari pengurus masjid untuk mengikuti kegiatan training for trainer. Diharapkan, selepas acara pengabdian Masyarakat, perwakilan tersebut dapat menjadi trainer bagi takmir masjidnya masing- masing.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image