Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Magdalena Cindy

Keanekaragaman Anggrek: Keajaiban Alam yang Perlu Dilindungi

Edukasi | Thursday, 21 Dec 2023, 23:42 WIB
Gambar Tumbuhan Anggrek, Sumber: Pexels.com

Siapa yang tidak senang memandang sesuatu yang indah? Tumbuhan anggrek contohnya. Bunga dengan warna dan bentuk yang indah serta menarik dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga tak jarang orang yang membudidayakannya. Entah hanya sekedar untuk dijadikan tanaman hias maupun sebagai sumber pendapatan.

Dikutip dari jurnal karya Setiaji (2018). Anggrek adalah bunga yang memiliki suku terbesar dalam kerajaan tumbuhan. Anggrek alam adalah anggrek yang dapat ditemukan di alam sekitar dan belum mengalami persilangan dengan berbagai anggrek lainnya.

Keanekaragaman tumbuhan anggrek dapat terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya adalah kondisi geografis Indonesia yang memungkinkan tumbuhan anggrek untuk berkembang dengan baik. Selain itu, iklim tropis dan subtropis yang hangat dan lembab juga mendukung keanekaragaman tumbuhan anggrek. Faktor lainnya adalah keragaman habitat alami di Indonesia, mulai dari hutan hujan tropis, pegunungan, hingga daerah dataran rendah, yang memberikan tempat bagi berbagai jenis anggrek untuk tumbuh dan berkembang.

Banyak anggrek yang sensitif terhadap suhu dan ketinggian serta adanya kemiripan bentuk daun anggrek dan cara hidupnya dengan dengan tumbuhan lain terutama paku-pakuan, kadang-kadang menyulitkan identifikasi keanekaragaman tumbuhan anggrek, terutama apabila anggrek tersebut tidak berbunga.

Tumbuhan anggrek memiliki pesona yang unik dan menarik, terutama dalam hal keanekaragaman bentuk dan warna bunga serta daunnya. Beberapa jenis anggrek memiliki daun yang mirip dengan tumbuhan Begonia, tepi daun yang berlekukan, memiliki alur pada tulang daunnya yang berwarna merah muda-putih, corak yang menarik pada helaian daunnya.

Selain itu, ada juga anggrek dengan daun yang bercorak namun lebih rapat, serta anggrek dengan daya adaptasi dan pemencaran biji yang menarik. Bunga anggrek juga memiliki beragam bentuk dan warna yang menarik, seperti bunga yang berbentuk seperti kupu-kupu, bunga dengan warna-warna cerah, dan bunga dengan pola-pola unik. Semua pesona ini membuat tumbuhan anggrek menjadi sangat diminati sebagai tanaman hias.

Anggrek dibedakan menjadi 5 jenis berdasarkan cara hidupnya, yaitu menempel di batang pohon, tumbuh di tanah, tumbuh di bebatuan, tumbuh di humus atau pupuk, anggrek berumbi yang kadang muncul dengan daun saja, atau bunga saja.

Keanekaragaman anggrek yang kerap dijumpai pada dahan-dahan pohon adalah A.liliifolia, B.retusum, D.crumenatum, D.mutabile dan L.parviflora. Anggrek yang biasa dijumpai sebagai tanaman hias oleh penduduk adalah S.plicata dan A.graminifolia adalah anggrek yang biasanya tumbuh di tebing-tebing terbuka pinggir jalan.

Anggrek alam sering digunakan sebagai bahan utama untuk mendapatkan jenis-jenis tumbuhan baru hasil persilangan yang lebih indah dan menarik sehingga nantinya akan diperjualbelikan, yang membuat keberadaan anggrek alam terancam kepunahannya. Kepunahan anggrek alam juga dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya penyempitan lahan, peralihan fungsi lahan menjadi pemukiman, kerusakan alam, serta dikarenakan adanya pihak tidak bertanggung jawab yang mengambil anggrek alam tanpa memedulikan kelestariannya.

Dikarenakan Tingkat kepunahan anggrek yang tinggi menurut pernyataan dari World Conservation Monitoring Center (1995) mengenai status kepunahan anggrek alam di Indonesia, yaitu berstatus menerima ancaman kepunahan tertinggi sekitar 39%. Diperlukan adanya kegiatan perlindungan agar keberadaan dari jenis-jenis anggrek dapat diketahui dengan baik serta dapat dilakukan kajian pemanfaatan maupun strategi pemeliharaan yang sesuai. Perlindungan tumbuhan anggrek dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

 

  1. Pelestarian Habitat: Upaya pelestarian habitat alami tumbuhan anggrek, seperti pelestarian hutan hujan tropis, pegunungan, dan daerah dataran rendah, untuk menjaga keberlangsungan hidup anggrek. Pelestarian habitat alami juga melibatkan pengendalian penebangan hutan, pengelolaan lahan yang berkelanjutan, dan mengembalikan ekosistem yang rusak.
  2. Perlindungan Hukum: Penerapan undang-undang yang melindungi tumbuhan anggrek dari perburuan liar, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat alami. Hal ini juga termasuk dalam upaya untuk mengendalikan pengambilan anggrek alam tanpa mempertimbangkan kelestariannya
  3. Pemeliharaan: dilakukan dengan menjaga tumbuhan anggrek di habitat alaminya, serta melalui pembibitan dan pemeliharaan tumbuhan anggrek di kebun raya, dan tempat pemeliharaan lainnya
  4. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan tumbuhan anggrek melalui edukasi, kampanye, dan program-program pemeliharaan, yang dapat dilakukan dengan pendidikan lingkungan, kegiatan sosial, dan promosi budidaya anggrek secara berkelanjutan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image