Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faisa Agara Amarullah

Implementasi Nilai-Nilai Al-Qur'an dalam Pelaksanaan Pemilu 2024

Politik | Wednesday, 20 Dec 2023, 07:55 WIB

Masyarakat Indonesia tidak lama lagi akan merayakan pesta demokrasi yang sangat menetukan Indonesia dalam lima tahun kedepan yakni pemilu yang akan diselenggarakan pada februari 2024, sungguh pemilu menjadi ajang yang sangat menentukan nasib negara dan warga Indonesia dalam mewujudkan negara yang adil, Makmur, dan sejahtera. Indonesia menganut sistem politik demokrasi dimana rakyat menjadi pemegang kedaulatan tertinggi, Indonesia sendiri adalah negara dengan mayoritas masyarakatnya adalah islam. Didalam alquran diajarkan kaidah berdemokrasi dan berpolitik yang baik. Walaupun terdapat beragam suku bangsa dan agama, ajaran alquran tidak mendiskriminasikan dan memojokan agama atau ras tertentu. Nilai dan substansi yang terdapat dalam alquran dapat dijadikan sebagai dasar dan pedoman dalam pembuatan peraturan perundang undangan.

Sumber :https://www.liputan6.com/news/read/5437663/momen-prabowo-didapuk-beri-keterangan-pers-lebih-dulu-usai-makan-bareng-bersama-jokowi

Bakal calon presiden Anies Baswedan didampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, memberikan keterangan kepada wartawan usai makan bareng presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Pemilu adalah Langkah awal dalam memulai transformasi dan perbaikan secara struktural demi mewujudkan tujuan tujuan mulia bangsa Indonesia dan bernegara dengan menggunakan kekuasaan rakyat.Tentu sangat penting bagi seseorang untuk memahami esensi dan hakikat dalam memilih seorang pemimpin, yang tentunya harus berlandaskan kepada pemikiran yang rasionalitas dan moralitas. Islam mengajarkan untuk senantiasa berhati hati dalam menentukan sebuah pilihan, bahkan dianjurkan untuk selalu berusaha dan beristikharah dalam segala urusan. Dalam buku yang berjudul hukum tata negara dan kepemimpinan dalan takaran islam karya Al Mawardi yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yakni bahwasanya Allah swt telah memberikan ketentuan kepada hambanya untuk menunjuk seorang pemimpin yang menjadi pengganti dan pewaris kenabian, memegang kendali politik, membuat kebijakan yang dilandasi syariat islam ataupun tidak bertentangan dengannya, menjaga terselenggaranya ajaran agama islam, dan menyatukan umat dalam kepemimpinan tunggal. Maka dari itu memilih dalam pemilu menjad suatu kewajiban bagi umat islam indoneisa menurut ijma.

Dalam alquran surat an nisa ayat 59 dijelaskan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

“ Hai orang orang yang beriman, taailah Allah dan Rasul-Nya, dan ulil amri diantara kamu ”

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya kita harus selalu patuh dan taat kepada allah swt dan rasul-nya dan juga para pemimpin yang telah diangkat, pilih,atau ditunjuk diantara mereka selama msih menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan ajaran agama dan tuntunannya. Al mawardi (ulama islam) berpendapat bahwasanya kekuaaan dan kepemimpinan harus berdasarkan bai’at yang mensyaratkan akad(kontrak) antara pemilih dan dewan pemilih. Dalam perasalahan dizaman sekarang, hak memlih berada ditangan seluruh rakyat secara mutlak, bukan pada dwan pemilih. Akan tetapi ada beberapa hal yang sangat harus diperhatikan oleh umat sialam dalam menunjuk siapa yag akan dia jadikan sabagai pemimpin, yaitu mereka yang memiliki sifat Amanah, adil, dan mereka yang jauh dari sifat dzalim. Allah swt berfirman dalam surat An nisa ayat 58 yang berbuyi:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar guru besar besar Universitas islam Madinah dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir mengatakan ayat ini mencakup seluruh manusia dalam menunaikan amanat, dan yang paling diutamakan adalah para pemimpin dan penguasa yang menjalankan amanatnya sebagai kepala wilayah dan mencegah kezaliman, dan selalu berusaha untuk menegakan keadilan yang telah Allah limpahkan kepada amanat yang telah mereka pikul dalam kebijakan kebijakan mereka. Seorang pemimpin juga harus memperlakukan rakyatnya dengan adil dan bijaksana tanpa mengutamakan seseorang atau golongan golongan tertentu. Kebijakan yang dibangun tanpa dilandasi dengan keadilan dan responbility (amanah) akan sia sia, tidak akan bisa membawa kepada kemakmuran dan kesuksesan sebagus apapun kebijakan tersebut dibuat.

Dalam hal ini islam sungguh memperhatikan secara detail dan mendalam tentang demokrasi dalam pemilu, salah satu Langkah untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang adil, Makmur, dan sejahtera adalah dengan memilih pemimpin yang adil dan bertanggung jawab pula. Rakyat berkewajiban untuk menetukan pemimpin baginya dengan aturan dan syariat yang telah ditetapkan terutama bagi kaum pemuda, begitupun seorang pemimpin yang harus memiliki sifat dan kepribadian yang mulia dalam memimpin rakyatnya. Oleh karena itu sebagai warga negara indonesia yang selalu patuh kepada agama dan negara, kita harus senantiasa memahami hakikat dan esensi dari pemilu tersebut. Karena satu suara yang kita isikan dibilik suara akan menntukan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun kedepan, berdemokrasilah demi tercapainya ridho Allah swt.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image