Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

5 Cara Menjadi Pemimpin yang Empati

Eduaksi | 2024-05-16 20:11:40
Sumber gambar: Shutterstock

Empati adalah keterampilan penting untuk diterapkan.

Empati adalah keterampilan kepemimpinan yang penting. Ada kebutuhan akan kepemimpinan yang empatik di banyak organisasi termasuk perusahaan, pemerintah, pusat kesehatan, dan usaha kecil di seluruh dunia.

Baru-baru ini Indeks Empati Global, yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, memeriksa data dari tanggapan karyawan terhadap pertanyaan mulai dari tingkat persetujuan CEO hingga tingkat kebahagiaan mereka dalam pekerjaan mereka. Para peneliti menemukan bahwa perusahaan yang berempati adalah yang paling menguntungkan dan dikaitkan dengan peningkatan pendapatan dan kepuasan karyawan serta kepuasan pelanggan.

Pada titik balik yang penting ini, kita memerlukan pemimpin yang berempati dengan gaya manajemen inovatif untuk memotivasi tim dan memberikan momen koneksi dan kepedulian secara teratur, serta pemimpin global yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih bersatu dan kooperatif.

Daya tarik kepemimpinan empatik melampaui lingkungan kantor konvensional. Kepemimpinan empatik tidak hanya diperuntukkan bagi tipe orang yang supersensitif. Ini juga untuk orang-orang tangguh di bidang apa pun. Mantan komandan Navy SEAL Mark Divine, misalnya, melatih atlet, tim SWAT, responden pertama, dan calon SEAL untuk menggabungkan ketangguhan mental dengan intuisi dan hati.

Meskipun Anda tidak mengawasi orang lain, Anda dapat mengambil peran kepemimpinan dengan menjadi teladan positif bagi anggota tim. Misalnya, Anda berusaha mengklarifikasi kebutuhan Anda kepada manajer yang menurut Anda akan mempertimbangkan sudut pandang Anda. Jika Anda menerima tanggapan yang bermanfaat, hal ini dapat menginspirasi rekan kerja Anda untuk berbicara dengan bijaksana juga.

Anda bisa menjadi pemimpin yang berempati baik Anda seorang manajer baru, eksekutif C-suite, atau Anda sekadar seseorang yang ingin memimpin dengan memberi contoh dalam pekerjaan Anda—bahkan jika Anda tidak mengelola siapa pun. Kebutuhan akan empati dan koneksi semakin meningkat di tengah dunia yang kacau, dan kekuatan kepemimpinan empatik sehari-hari pun semakin meningkat.

Untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif, kembangkan ciri-ciri umum pemimpin yang berempati, seperti yang dijelaskan secara rinci dalam buku The Genius of Empathy:

5 Sifat Utama Pemimpin yang Empati

1. Memimpin dengan contoh. Menjadi teladan dalam empati dan kolaborasi. Biarkan orang lain mengetahui bahwa Anda peduli dengan kekhawatiran dan nilai-nilai mereka sehingga anggota tim memahami: “Saya peduli dengan kekhawatiran dan nilai-nilai Anda. Mari kita selesaikan ini bersama-sama.”

2. Memiliki kecerdasan emosional. Berpikirlah di luar kebiasaan dan dorong ide kreatif orang lain. Selama konflik, tetaplah fokus dan kombinasikan logika dan empati untuk menyelesaikan masalah. Biarkan orang lain tahu bahwa Anda dapat mengidentifikasi dilema mereka, sambil tetap mengendalikan emosi Anda sendiri.

3. Dengarkan intuisi Anda. Percayai naluri Anda dalam pengambilan keputusan dan dukung orang lain dalam melakukannya.

4. Tunjukkan penghargaan. Kembangkan bakat dan kekuatan anggota tim sambil menggunakan apresiasi dan penguatan positif untuk mendorong keunggulan.

5. Bersikaplah fleksibel. Belajar membaca kebutuhan dan emosi orang lain dan, jika perlu, beradaptasi dengan situasi baru atau situasi yang berubah tanpa menjadi kaku atau kritis.

Ketika seorang pemimpin yang berempati melihat anggota timnya goyah, dia tidak akan memberikan tekanan untuk bekerja atau menggunakan kritik untuk memotivasi. Dia juga tidak memimpin dengan ketidaksabaran, yang hanya membuat orang terdiam atau panik. Sebaliknya, dia memulai dengan apresiasi atas kontribusi orang tersebut terhadap tim. Kemudian, dengan nada peduli, dia mengatasi kesulitan apa pun yang mereka hadapi dan mencari strategi bersama untuk mencapai tujuan mereka.

Mendekati anggota tim atau rekan kerja dengan empati daripada kritik tidak membuat Anda menjadi orang yang mudah menyerah, lemah, atau tidak mampu menetapkan batasan. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa Anda dapat menggabungkan kekuatan dan kasih sayang untuk memimpin.

***

Solo, Kamis, 16 Mei 2024. 8:02 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image