Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fitri Ayu Nabia

Mengenal Apa Itu Kurikulum Sekolah

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 20 Dec 2023, 00:18 WIB

Sebelum beralih ke topik yang lebih serius, penting untuk memahami apa yang sebenarnya tercakup dalam kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat peraturan atau pedoman tentang bahan ajar yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum terdiri dari empat unit dalam proses pembelajaran: filsafat, psikologi, sosiologi, dan interdisipliner. Mari kita bicara tentang garis besar kurikulum.

A. Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Landasan Filosofis

Landasan Filsafat Ki Hajar menyebutnya dengan kepribadian, itulah hakikat pendidikan, bahkan ada pula yang menyebutnya dengan ruh pendidikan. Pendidikan harus mampu menjadi pedoman pengembangan karakter dalam kehidupan agar anak (peserta didik) kelak dapat menjadi manusia yang beradab dan bermoral.

2. Landasan Psikologi

Pokok-pokok Psikologi Membahas berbagai informasi tentang jiwa dan psikologi manusia, yang senantiasa berkembang sejak bayi hingga usia lanjut, guna dijadikan sebagai titik tolak proses pendidikan dan memperlancar pelaksanaan prosedur pendidikan.

Dasar. Ada tiga tahap perkembangan psikologis: anak usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama.

3. Landasan Sosiologis

Landasan Sosiologis Kurikulum merupakan asumsi-asumsi dari ilmu sosiologi yang menjadi titik tolak pengembangan kurikulum.

4. Landasan Iptek

Pokok-pokok Sains dan Teknologi Dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk menciptakan lebih banyak teknologi baru, mengenal dan menghidupkan kembali produk-produk teknologi lama. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada pengembangan kurikulum, meliputi pengembangan konten dan materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem penilaian.

Di dalam komponen kurikulum terdapat tujuan, isi atau materi, proses atau sistem pembelajaran, media atau sumber, dan penilaian

B. Komponen- Komponen Kurikulum

Komponen kurikulum pada umumnya terdiri atas empat komponen besar, antara lain

1. Tujuan – yaitu tujuan dari pendidikan nasional, tujuan pendidikan lembaga, tujuan mata pelajaran, dan tujuan intruksional.

2. Bahan, Materi, materi, atau pengalaman belajar - Mencakup jenis, tingkat kelas, dan rentang konten kurikulum sesuai sekolah yang harus disajikan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Strategi merupakan cara-cara mengajarkan materi agar siswa dapat lebih cepat memahami materi yang disampaikan.

4. Organisasi adalah susunan dan urutan isi materi dalam suatu kurikulum.

5. Evaluasi , pemeriksaan hasil dan proses belajar mengajar atau pelaksanaan kurikulum.

Banyak prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, karena penerapan suatu kurikulum di suatu lembaga pendidikan mungkin saja menggunakan prinsip yang berbeda dengan kurikulum lembaga lain, Yakni :

C. Prinsip-Prinsip Kurikulum

1. Prinsip Fleksibel

Kurikulum harus fleksibel. Artinya kurikulum harus fleksibel dimanapun, dan pengembangan kurikulum tetap dapat dilakukan meskipun dengan anak yang berbeda latar belakang dan kemampuan.

2. Prinsip Konstinuitas

Adanya nilai networking antar kurikulum pada jenjang pendidikan yang berbeda. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pengulangan atau ketidakselarasan materi pembelajaran yang menimbulkan kejenuhan dan kejenuhan baik bagi guru (guru) maupun peserta didik (siswa).

3. Prinsip Efesien

Prinsip efisiensi merupakan salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan suatu kurikulum agar isi yang direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4. Prinsip Efektivitas

· Aspek pengajaran guru

· Aspek efektivitas belajar siswa

D. Pendekatan Pengembangan Kurikulum

1. Pendekatan Kompetensi (Competency Approach)

Kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tercermin dalam hubungan antar nilai yang unik dan terpadu. Dalam pola pikir dan pola perilaku.

2. Pendekatan Sistem (System Approach)

Pendekatan Sistem, Sistem adalah keseluruhan atau komponen yang berfungsi, berinteraksi, dan saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Pendekatan klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach)

Nilai Klarifikasi Nilai adalah pengambilan keputusan tentang prioritas keyakinan seseorang berdasarkan pertimbangan rasional, logis, menurut perasaan sendiri dan perasaan orang lain, serta aturan-aturan yang berlaku.

4. Pendekatan Komprehensif (Comprehensive Approach)

Dalam pendekatan ini, kurikulum dipandang, dipertimbangkan, dan dianalisis secara keseluruhan

5. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah (Problem Centered Approach)

Pada Masalah Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan melalui identifikasi berbagai permasalahan kurikulum yang spesifik.

6. Pendekatan terpadu

Pendekatan terpadu adalah pendekatan yang menggabungkan seluruh bagian dan indikator dalam kerangka kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu.

E. Peran dan Fungsi Kurikulum Pendidikan

Peran Kurikulum

1. Peran Konservatif

Peran Konservatif berfungsi untuk menghilangkan berbagai pengaruh yang dapat melemahkan nilai-nilai luhur, sehingga stabilitas sosial dan identitas masyarakat tetap terjaga dengan baik.

2. Peran Kreatif

Peran Kreatif Sekolah bertanggung jawab mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan perkembangan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum yang merupakan bagian dari sistem pendidikan mempunyai peran kreatif.

3. Peran Kritis dan Evaluatif

Berperan dalam memilih nilai dan budaya apa yang perlu dilestarikan dan budaya baru apa yang perlu diperoleh siswa. Tidak semua nilai warisan atau semua budaya perlu dilestarikan

Fungsi Kurikulum Bagi Guru

1. Fungsi Kurikulum bagi Guru

Fungsi Kurikulum Bagi Guru Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah

Kurikulum digunakan untuk menyusun rencana dan program sekolah, mulai dari pembuatan kalender sekolah hingga penyajian sarana dan prasarana sekolah kepada otoritas sekolah

3. Fungsi Kurikulum bagi Pengawas

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan supervisi sekolah.

4. Fungsi Kurikulum bagi Pendidikan

Tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal jika segala sesuatunya hanya dilakukan oleh guru atau sekolah.

Fungsi Kurikulum bagi Siswa

1. Fungsi Penyesuaian

Fungsi Adaptif Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

2. Fungsi Integrasi.

menekankan hubungan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain, dengan memperhatikan secara detail setiap pelajaran.

3. Fungsi Diferensiasi.

Sebagai sarana pendidikan harus mampu mengakomodasi perbedaan individu antar peserta didik

4. Fungsi persiapan

Fitur Persiapan memberikan pendanaan dan persiapan bagi siswa untuk maju ke tahap berikutnya.

5. Fungsi Pemilihan

Berfungsi sebagai pilihan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan pilihan program studi sesuai minat dan bakatnya.

6. Fungsi diagnostic

Fungsi diagnostik artinya alat pendidikan ini dapat mengenali dan memahami potensi dan kelemahan siswa.

Semua penjelasan di atas menunjukkan betapa pentingnya kurikulum bagi anak Indonesia. Sebab, penataan komponen kurikulum memungkinkan terjadinya pembelajaran yang baik antara guru dan siswa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image