Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Septiana Nuridhayanti

Faktor penyebab kenakalan remaja

Edukasi | Monday, 18 Dec 2023, 21:19 WIB

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja salah satunya yaitu IQ rendah. Padahal pada zaman sekarang kenakalan remaja menunjukkan bahwa remaja sekarang semakin pandai. Secara penelitian ada beberapa faktor, antara lain yaitu kondisi emosi yang kurang normal, kepribadian yang beresiko tinggi, keimanan yang kurang kuat.

Kebanyakan para remaja pada saat ini tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri karena bisa di bilang saat remaja pemikiran mereka masih sangat labil. Pemikiran remaja yang masih seperti ini membuat para remaja menjadi putus asa, depresi dan menarik diri dari pergaulan. Mengakibatkan pula kehilangan kepercayaan dirinya sendiri terhadap sekelilingnya. Sehingga kebanyakan remaja yang sudah seperti itu mencari pelarian dan kepuasan di kelompok yang nakal. Padahal jika remaja bisa mengendalikan emisnya bisa membantu untuk meningkatkan kemampuan dirinya, dengan merasakan getaran-getaran emosinya.

Kepribadian yang beresiko tinggi adalah pribadi atau ciri khas pada diri seseorang dan menentukan keunikan pada setiap orang. Martin H. Neumeyer berpendapat bahwa kepribadian adalah psikomatis dalam individu dalam menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan dirinya di lingkungan bermasyarakat. Kepribadian menyadarkan orang akan pentingnya menetapkan dirinya sesuai potensi pada kondisi yang tepat. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut harus memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Minusnya adalah apapun resikonya keinginannya harus terpenuhi dan ia tidak memperdulikan itu walaupun tindakannya itu merugikan orang lain.

Seorang remaja memiliki agama dan memiliki tingkatan keimanannya masing-masing. Memang saat remaja itu saatnya mencari jati diri masing-masing. Tidak menutup kemungkinan para remaja melanggar hukum agama untuk mencari jati dirinya. Banyak sekali di zaman sekarang para remaja memilih jalan yang salah untuk mencari jati dirinya, seperti didalam hal percintaan maupun pergaulan bebas. Sebenarnya tindakan remaja yang sudah seperti itu di pengaruhi dari bagaimana cara orang tua mendidik anak-anaknya sejak dini, jika anak tersebut sejak dini sudah di ajarkan tentang bagaimana membedakan mana yang baik mana yang buruk bisa menutup kemungkinan bahwa anak tersebut bisa istiqomah di jalan yang benar tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika mereka menyeleweng kedalam hal yang buruk bahkan sebaliknya.

Dari sini para ahli menyimpulkan bahwa kenakalan remaja kurang berlakunya atau kurang meningkatnya norma agama di masyarakat. Yang dimaksud adalah remaja memiliki keimanan yang lemah. Apalagi melonggarnya nilai agama di masyarakat sebagai pendorong atau pengaruh yang sangat besar. Sehingga remaja yang sudah memiliki dan mengalami emosi yang sangat labil. Remaja semakin menjauh dari nilai agama meskipun dia senantiasa di pengaruhi oleh kebenaran tetapi remaja tetap saja tidak terpengaruh karena remaja memiliki iman yang kurang kuat.

Kesimpulan :

Beberapa penelitian salah satu faktor kenakalan remaja ialah IQ yang rendah, kondisi emosi yang kurang normal, kepribadian yang beresiko tinggi, keimanan yang kurang kuat. Kebanyakan remaja pada saat ini sulit untuk mengendalikan emosi mereka, karena pemikiran yang masih labil. Kurang berlakunya atau kurang meningkatnya norma agama, keimanan remaja yang lemah, itulah yang disebut kenakalan remaja. Melonggarnya nilai agama remaja dimasyarakat juga sebagai pendorong atau pengaruh yang sangat besar.

Daftar Pustaka :

Mu’awanah, Elfi. BIMBINGAN KONSELING ISLAM. Yogyakarta : sukses offset, 2012.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image