Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Meidy Maulidiya

Mengapa Seseorang Mengalami Kesulitan Belajar? Yuk Kita Cari Tahu Apa Si Faktor Penyebabnya...

Edukasi | Thursday, 14 Dec 2023, 22:37 WIB

Sebelum membahas tentang faktor penyebab kesulitan belajar, cari tahu dulu yuk kesulitan belajar itu apa si?

Kesulitan belajar pada hakikatnya terdiri dari dua kata, yakni kesulitan dan belajar. Pertama-tama, kita akan memahami dulu apa itu belajar dan kesulitan. Belajar sendiri merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, baik itu disengaja maupun tidak disengaja, belajar juga dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan atau interaksi antara seorang individu dan lingkungannya. Kegiatan tersebut, akan menambah pengalaman serta pengetahuan kepada individu. Baik itu pengetahuan baru, maupun pengetahuan yang sebelumnya sudah diketahui sehingga terjadilah sebuah interaksi. Berlanjut, kita akan mengetahui pengertian dari Kesulitan dapat diartikan sebagai suatu kondisi seorang individu yang menjadi hambatan suatu tujuan untuk dapat tercapai, sehingga sangat diperlukan usaha untuk mencapai-nya.

Lalu apa si kesulitan belajar itu?

Kesulitan belajar dalam bahasa inggris di sebut “Learning Disability” yang artinya ketidakmampuan belajar. Learning Disability merupakan suatu keadaan yang membuat seorang individu sulit untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik. Kesulitan belajar ini termasuk gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, serta berhitung. Umumnya, gangguan kesulitan belajar ini didefinisikan sebagai kondisi yang secara nyata dialami oleh sang anak, dalam hal akademis secara langsung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan seorang anak tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti anak-anak lain pada umumnya, ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Cari tahu yuk apa si faktor penyebabnya?

Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Bisa dilihat secara garis besar, faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terbagi menjadi dua macam, antara lain yaitu;

Pertama Faktor intern. Faktor intern ini mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara kognitif, melibatkan kapasitas intelektual siswa yang mungkin rendah. Aspek afektif mencakup stabilitas emosi dan sikap, sedangkan psikomotor mencakup gangguan indra pendengar dan penglihatan seperti telinga dan mata.

Kedua Faktor ekstern dalam pembelajaran siswa mencakup lingkungan keluarga, misalnya hubungan orang tua yang kurang harmonis dan stabilitas ekonomi yang rendah. Lingkungan masyarakat juga berperan, seperti wilayah perkampungan yang kurang mendukung dan teman yang nakal. Sementara itu, lingkungan sekolah, termasuk kondisi gedung dan fasilitas, juga dapat mengganggu aktivitas belajar siswa.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi hambatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Yaitu faktor khusus, faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability (ketidakmampuan belajar), sindrom (syndrom) memiliki arti, yakni satuan gejala yang muncul yang menimbulkan kesulitan belajar. Di antara sindrom-sindrom tersebut, sebagai berikut: 1.Disleksia (dyslexia), ini adalah ketidakmampuan belajar membaca, Disgrafia (dysgraphia), ini adalah ketidakmampuan belajar menulis, Diskalkulia (dyscalculia), ini adalah ketidakmampuan belajar matematika. Akan tetapi, siswa yang memiliki sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal, oleh karena itu, kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh gangguan ringan pada otak atau brain dysfunction.

Dapat disimpulkan bahwa Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai kondisi sulitnya seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik. Hal ini melibatkan gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. Faktor penyebabnya dapat dibagi menjadi internal (kognitif, afektif, dan psikomotor) serta eksternal (lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah). Ada juga faktor khusus, yaitu sindrom psikologis seperti disleksia, disgrafia, dan diskalkulia, yang mungkin disebabkan oleh gangguan ringan pada otak. Meskipun siswa dengan sindrom-sindrom tersebut memiliki potensi IQ normal, mereka dapat mengalami kesulitan belajar yang perlu diatasi dengan usaha ekstra dan dukungan.

Semoga bermanfaat:)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image