Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Haetami

Film Pendek Yang Bikin Haru "Film Pulang"

Sastra | Wednesday, 13 Dec 2023, 21:34 WIB
Hasil Tangkapan Layar; Sumber @Filmid21

Film Pulang bercerita tentang seorang Bapak berusia enam puluh lima tahun yang merupakan mantan narapidana yang kini telah puluhan tahun bekerja di sebuah warung makan di sekitaran Stasiun Kereta Api Semarang Tawang. Bapak ini setiap tahunnya sebelum atau menjelang lebaran selalu membeli tiket kereta untuk menemui keluarganya, namun niatnya tersebut selalu gugur yang disebabkan ketakutannya pada masa lalunya yang kelam.

Hingga suatu saat keputusannya telah berubah karena bertemu dengan buah hatinya (KAI, 2023). Sutradara film ini yaitu GA I Galih Firdaus. Pemeran tokoh dalam film Pulang berisi sejumlah aktor yang telah memiliki nama besar di dunia akting. Nama – nama tersebut seperti Ray Sahetapy yang berperan sebagai tokoh utama Bapak, Yuriska Patricia sebagai Naila, O’o Hermawan sebagai Djayusman.

Santi Rosita sebagai Narti, Abdul Syawal sebagai Pak KS (Kepala Stasiun), Mochammad Junaidi sebagai Agus, Siti Saptarini, dan sebagainya. Musik latar atau soundtrack yang digunakan pun dari musisi pendatang baru yang karyanya banyak disukai oleh masyarakat umum, yaitu Nadin Hamizah

Adegan pertama dibuka dengan percakapan antara karakter Narti dan Djayusman. Di dalam percakapan tersebut Narti dan Djayusman membahas karakter Bapak yang akan mudik, namun setiap tahunnya karakter Bapak selalu menunda pulang kampungnya. Suasana mudik yang ditampilkan melalui ikon stasiun Tawang, kereta api dan tiket kereta api. Suasana mudik diperkuat oleh simbol karakter Bapak yang membawa tas perjalanan

Pada potongan film atau scene yang pertama ini tokoh utama Bapak diperkenalkan sebagai mantan narapidana yang telah lama tidak pulang kampung ke daerah asalnya. Setiap kali momentum mudik tiba, Bapak selalu membeli tiket kereta api, namun setiap tahunnya pun ia mengurungkan niatnya. Hubungan interpersonal yang erat antara tokoh Bapak, Narti dan Djayusman terlihat dari scene ini.

Hal itu ditunjukan dengan percakapan yang merupakan indeks, tokoh Narti menilai kebiasaan Bapak yang selalu mengurungkan niatnya untuk mudik, padahal tiket kereta api menjelang lebaran setiap tahunnya selalu dibeli oleh Bapak. Kebiasaan untuk ragu pulang kampung telah dilakukan Bapak selama dua belas tahun, informasi ini didapatkan dari dialog tokoh Narti.

Adegan pertemuan di kereta api tersebut nampak seperti hal yang tidak disengaja. Namun, adegan ini sebenanrnya telah dipersiapkan oleh tokoh Naila yang memilih kursi penumpang yang satu baris dengan tokoh Bapak, dan kereta yang sama dengan yang dinaiki bapak dipilih oleh tokoh Naila. Hal ini terungkap dari simbol yang dimunculkan ketika tokoh Bapak melihat potongan photo seorang wanita yang ternyata potongan photo lainnya yang merupakan wajah Bapak dimiliki oleh Naila.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image