Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Indonesia: Masih Macan Asia yang Tertidur

Politik | Saturday, 09 Dec 2023, 22:29 WIB
Panorama City View · Free Stock Photo (pexels.com)" />

Indonesia pernah dikenal sebagai "Macan Asia yang Tertidur". Julukan ini disematkan karena Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju, namun belum sepenuhnya tergali.

Pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja yang murah, dan stabilitas politik.

Namun, setelah lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1998, Indonesia mengalami berbagai tantangan, seperti krisis ekonomi, korupsi, dan terorisme. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dan Indonesia mulai kehilangan julukan "Macan Asia yang Tertidur".

Meskipun demikian, Indonesia masih memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak, gas, batu bara, mineral, dan hasil hutan. Indonesia juga memiliki tenaga kerja yang besar dan murah. Selain itu, Indonesia memiliki letak geografis yang strategis, berada di antara dua benua dan dua samudra.

Untuk mewujudkan potensi tersebut, Indonesia perlu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, seperti korupsi, terorisme, dan ketidakstabilan politik. Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dan meningkatkan daya saingnya di dunia internasional.

Jika Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut, maka Indonesia memiliki peluang untuk kembali menjadi "Macan Asia yang Tertidur". Indonesia dapat menjadi negara maju yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya dan menjadi kekuatan baru di dunia.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan Indonesia untuk mewujudkan potensinya:

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi pendidikan, keterampilan, maupun kompetensi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri.

Meningkatkan daya saing

Indonesia perlu meningkatkan daya saingnya di dunia internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan inovasi.

Meningkatkan infrastruktur

Indonesia perlu meningkatkan infrastrukturnya, terutama infrastruktur transportasi, energi, dan telekomunikasi. Hal ini diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia.

Meningkatkan investasi

Indonesia perlu meningkatkan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Meningkatkan stabilitas politik

Stabilitas politik merupakan faktor penting untuk menarik investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia perlu meningkatkan stabilitas politik dengan mengedepankan demokrasi dan toleransi.

Melawan korupsi

Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia. Korupsi dapat menghambat pembangunan dan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Indonesia perlu meningkatkan upaya pemberantasan korupsi dengan memperkuat peraturan dan penegakan hukum.

Jika Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut, maka Indonesia memiliki peluang untuk kembali menjadi "Macan Asia yang Tertidur". Indonesia dapat menjadi negara maju yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya dan menjadi kekuatan baru di dunia.

Penulis: Ripa Zainatul, mahasiswi Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image