Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sarazara 29

Sosialisme Berkelanjutan di Era Abad ke-21

Edukasi | Thursday, 19 Oct 2023, 12:28 WIB
https://images.app.goo.gl/uFq7pNCC2PLPDYRr9

Pada awalnya, Sosialisme muncul dan berkembang pada saat kekuatan besar yang tumbuh seiring dengan Revolusi Industri. Sosialisme adalah bentuk protes terhadap sistem ekonomi kapitalis yang saat itu merugikan hak-hak individu. Perkembangan Sosialisme sebagai kekuatan politik muncul saat sistem kapitalis modern membentuk ketimpangan sosial yang signifikan dalam masyarakat Barat. Pengusaha dan pemilik modal hidup mewah, sedangkan pekerja buruh hidup dalam kemiskinan dengan upah rendah. Hal ini memicu kritik terhadap kapitalisme yang cenderung tidak memperhatikan kesetaraan dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Kaum Sosialis berusaha menciptakan masyarakat di mana kekayaan didistribusikan secara merata dan persaingan individu dibatasi. Gerakan Sosialis muncul pada abad ke-17 dan istilah "Sosialisme" pertama kali digunakan pada tahun 1827. Para pemikir sosialis seperti Robert Owen berusaha mengurangi penderitaan buruh pabrik.

Di Indonesia, sosialisme juga memiliki perkembangannya sendiri terutama ketika Presiden Sukarno menyuarakan kekagumannya terhadap sosialisme dan dipengaruhi oleh pemikiran tokoh sosialis seperti Karl Marx dan Mahatma Gandhi. Ini tercermin dalam konsep Marhaenisme dan Ekonomi Terpimpin yang muncul sebagai upaya untuk mencapai keadilan dan kemakmuran dalam masyarakat Indonesia. Penelitian lebih lanjut tentang dasar-dasar sosialisme, tokoh-tokohnya, perkembangan global, serta pengaruhnya di Indonesia dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang peran sosialisme dalam sejarah sosio-ekonomi global dan nasional.

Sosialisme abad ke-21 merupakan sebuah paradigma politik yang muncul di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, yang diadopsi oleh sejumlah pemimpin di Amerika Latin seperti Hugo Chávez dari Venezuela, Rafaei Correa dari Ekuador, Evo Morales dari Bolivia, dan Luiz Inácio Lula da Silva dari Brasil. Konsep ini menekankan bahwa kapitalisme pasar bebas dan sosialisme abad ke-20 telah gagal dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang mendesak, seperti kemiskinan, kelaparan, eksploitasi, penindasan ekonomi, seksisme, rasisme, penghancuran sumber daya alam, dan kurangnya demokrasi partisipatoris.

Landasan sejarah bagi perkembangan sosialisme abad ke-21 terletak dalam ketidakpuasan dengan kondisi sosio-ekonomi di Amerika Latin pada akhir abad ke-20. Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan yang meningkat, harga yang tidak stabil, dan inflasi menyebabkan masyarakat mencari alternatif sosial dan politik. Gerakan sosial-politik dengan orientasi kiri muncul atas nama hak-hak pribumi, pekerja tani, buruh, perempuan, hak atas tanah, dan reformasi pendidikan.

Prinsip-prinsip teoretis sosialisme abad ke-21 melibatkan konsep kesetaraan ekonomi yang didasarkan pada teori nilai buruh, demokrasi mayoritas, demokrasi dasar, dan warga negara yang kritis, etis, dan rasional. Sosialisme abad ke-21 juga mendorong integrasi ekonomi dan politik di Amerika Latin, melalui organisasi seperti CELAC, Mercosur, UNASUR, dan ALBA yang mempromosikan kerjasama dan eksklusi terhadap pengaruh Amerika Utara.

Dalam praktiknya, sosialisme abad ke-21 telah diimplementasikan di beberapa negara, seperti Venezuela, yang menjalani "proses Bolivarian" dengan reformasi sosialis yang dipengaruhi oleh pemikiran teoretis tertentu. Konsep "buen vivir" (hidup yang baik) juga menjadi penting dalam sosialisme abad ke-21, yang menekankan kehidupan berkelanjutan sebagai bagian dari masyarakat yang mencakup manusia dan alam.

Sosialisme abad ke-21 merupakan sebuah usaha yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan sebuah sistem sosial yang dianggap lebih adil, berkelanjutan, dan berfokus pada kesejahteraan seluruh masyarakat. Di tengah beragam implementasi dan adaptasi di berbagai konteks nasional, sifat dasar dari sosialisme abad ke-21 adalah sebagai solusi alternatif terhadap sistem kapitalisme pasar bebas yang dianggap kurang mampu mengatasi dan menyelesaikan sejumlah permasalahan sosial yang mendesak di masyarakat kontemporer.

Konsep sosialisme abad ke-21 tidak hanya mencakup aspek-aspek ekonomi, tetapi juga mencoba merangkul prinsip-prinsip keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan demokrasi yang lebih partisipatif. Dalam pengaplikasiannya, pendekatan sosialisme abad ke-21 telah beragam tergantung pada kebijakan dan keadaan lokal, termasuk dalam hal peran pemerintah, kepemilikan aset, redistribusi kekayaan, dan partisipasi masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image