Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AINUN ROFIAH

Digitalisasi Perbankan: Manfaat dan Tantangan dalam Era Digital

Ekonomi Syariah | Sunday, 15 Oct 2023, 21:02 WIB

Dalam era digital yang berkembang dengan cepat ini, tidak ada sektor yang terlepas dari gelombang transformasi teknologi. Salah satu sektor yang telah mengalami perubahan mendalam adalah industri keuangan, terutama perbankan. Digitalisasi perbankan telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir, dan kita tidak bisa menghindari untuk bertanya, "Apakah ini berdampak baik atau buruk?" simak penjelasan di bawah ini

Pengertian Digitalisasi Perbankan

Layanan perbankan digital merujuk pada tindakan atau layanan perbankan yang menggunakan platform elektronik atau sistem digital, yang bisa dimiliki oleh bank, calon nasabah, atau nasabah itu sendiri. Semua proses dalam perbankan digital dilakukan secara otomatis dan mandiri.

Menurut Forbes, digital banking adalah jenis layanan dan produk perbankan yang bisa diakses oleh nasabah kapan saja dan di mana saja, karena berbasis internet dan teknologi digital. Sementara istilah "bank digital" merujuk pada bank yang menyediakan fasilitas perbankan secara daring maupun melalui berbagai jalur elektronik.

Perbankan digital memungkinkan nasabah untuk memenuhi berbagai kebutuhan perbankan mereka, termasuk pembukaan rekening dan proses registrasi (onboarding), melakukan pembayaran, melakukan transaksi e-commerce, mengajukan pinjaman, berinvestasi, hingga mengelola keuangan secara praktis, cepat, dimanapun dan kapan saja.

Dari segi keamanan, perbankan digital juga menghadapi tantangan yang terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Meskipun bank tradisional mungkin lebih unggul dalam hal KYC (Know Your Customer), bank digital harus tetap efisien dan memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur IT dan sistem keamanan yang andal untuk menjaga kerahasiaan data nasabah.

Faktor Pendorong Perkembangan Perbankan Digital Indonesia

Berdasarkan Rencana Transformasi Digital Perbankan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2021, serta penjelasan dari Moh Eka G., seorang Senior Executive Analyst di Digital Finance Innovation Group OJK, ada beberapa faktor yang mendorong perubahan layanan perbankan menuju digitalisasi. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Perubahan Ekspektasi Konsumen

Harapan konsumen atau nasabah terhadap layanan perbankan semakin meningkat. Hal ini terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berlangsung. Ekspektasi ini melibatkan aspek-aspek keamanan produk dan pelayanan, serta tingkat kemudahan yang diharapkan oleh nasabah.

2. Penetrasi Internet dan Penggunaan Perangkat Mobile

Berkaitan dengan pertumbuhan dan inovasi di sektor keuangan, jumlah pengguna internet terus bertambah setiap tahun. Bahkan, saat ini telah ada 88 penyelenggara Inovasi Keuangan Digital. Penggunaan perangkat mobile seperti ponsel, tablet, dan laptop juga terus berkembang pesat.

3. Pertumbuhan Aplikasi Mobile

Saat ini, pengembangan aplikasi dan platform mobile semakin pesat, yang pada gilirannya meningkatkan volume transaksi perbankan. Hal ini juga berdampak pada transformasi dalam sektor jasa keuangan. Tidak hanya aplikasi digital banking, tetapi juga platform non-keuangan seperti layanan transportasi online, makanan, agen perjalanan online, dan e-commerce juga semakin terintegrasi dan mulai menawarkan layanan keuangan mereka.

4. Konversi Model Bisnis Konvensional ke Era Digital

Kehadiran bank digital pada akhirnya mendorong bisnis konvensional untuk beralih ke ranah digital karena dianggap lebih efektif dan efisien. Perubahan ini memungkinkan bank untuk mencapai dan melayani sejumlah kategori masyarakat yang lebih luas daripada sebelumnya.

Manfaat atau Keuntungan Perbankan Digital

Jika kita mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung perkembangan bank digital, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan mereka meliputi:

1. Akses Layanan Tanpa Batas

Karena semua layanan di bank digital tersedia secara online, ini berarti penggunanya dapat mengakses berbagai layanan perbankan kapan saja, selama 24 jam sehari, di mana saja dan tidak lagi terikat oleh jam kerja bank. Nasabah juga tidak perlu lagi mengunjungi cabang fisik bank untuk mengakses atau mengelola keuangan mereka. Bahkan, bank digital saat ini mendukung layanan offline seperti pengaturan antrian di cabang-cabang fisik.

2. Tarif yang Lebih Efisien

Adanya layanan perbankan digital juga membantu mengurangi biaya dan tarif yang dibebankan kepada nasabah. Hal ini disebabkan oleh kemudahan integrasi layanan perbankan digital dengan platform lain melalui API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi). Sebagai contoh BRIAPI adalah layanan API yang dimiliki oleh BRI dan memungkinkan integrasi produk dan layanan BRI dengan berbagai platform pihak ketiga dengan lebih cepat, pertukaran data yang lebih aman, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Host-to-Host.

3. Berbagai Fitur Beyond Banking

Melalui platform aplikasinya, penyedia layanan perbankan digital bersaing untuk menyediakan beragam fitur yang memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Manfaat yang ditawarkan oleh fitur-fitur ini tidak terbatas pada layanan perbankan saja, melainkan juga meluas hingga pada aspek beyond banking, mencakup berbagai ekosistem. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah terkait layanan keuangan, contohnya BRI menyediakan fasilitas seperti transfer dana melalui BRIVA, penarikan tunai tanpa kartu, pembayaran menggunakan QRIS, serta pembayaran tagihan dari berbagai pihak seperti perusahaan telekomunikasi, listrik, air, voucher game, dan lain sebagainya.

4. Keamanan

Keamanan selalu menjadi prioritas utama dalam penyediaan layanan perbankan digital. Sekarang ini, penggunaan nomor pin saja bukan lagi sebagai satu-satunya lapisan keamanan saat bertransaksi. Multi-factor authentication, seperti autentikasi biometrik dan OTP (one-time password), hadir untuk menjamin keamanan akun. Meskipun demikian, tantangan dalam bidang keamanan siber juga terus berubah, seperti serangan social engineering yang memanfaatkan kurangnya pengetahuan digital masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan perbankan digital harus disertai dengan upaya edukasi dan peningkatan literasi digital.

5. Kontrol Finansial dan Personalisasi

Melalui layanan perbankan digital, baik itu melalui perangkat seluler maupun internet, pengguna memiliki kendali penuh atas transaksi dan keuangan. Dari tabungan, transfer, penarikan, hingga investasi, semuanya dapat dilakukan secara real-time. Selain itu, personalisasi juga menjadi salah satu manfaat utama perbankan digital. Nasabah dapat menyesuaikan, mengakses, dan mendapatkan penawaran layanan perbankan sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa bank digital bahkan memungkinkan nasabah untuk mengelola keuangan mereka dengan membaginya menjadi kategori-kategori tertentu.

Dampak atau tantangan Digitalisasi Perbankan

Selain banyak peluang yang tersedia untuk menjadi penyedia layanan perbankan digital guna memenuhi kebutuhan masyarakat, terdapat juga sejumlah tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan ini dapat timbul baik dari dalam maupun dari luar entitas perbankan digital tersebut. Tantangan internal, sebagai contoh, mencakup perubahan budaya dan paradigma yang harus diterapkan di perusahaan.

Dari perspektif internal, penyelenggara layanan perbankan digital harus mempersiapkan infrastruktur IT dan sistem keamanan siber yang handal. Selain itu, dalam hal pengembangan fitur dan layanan keuangan, mereka juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan kebutuhan nasabah yang terus berubah.

Sementara dari faktor eksternal, pengembangan layanan perbankan digital juga harus mempertimbangkan berbagai tingkat literasi keuangan dan literasi digital, serta kemampuan pasar sasaran dalam mengadopsi teknologi digital.

Berdasarkan uraian diatas menurut saya Digitalisasi Perbankan ini membawa manfaat yang luar biasa bagi konsumen dan perbankan itu sendiri. Kemudahan akses ke layanan keuangan, efisiensi dalam transaksi, dan inovasi yang semakin meningkat adalah hanya beberapa di antaranya. Namun, bersama dengan manfaat ini, digitalisasi perbankan juga membawa sejumlah tantangan yang tidak boleh diabaikan.

Dalam hal ini kita sebaiknya harus mempelajari dan memahami lebih dalam tentang manfaat dan tantangan dari digitalisasi perbankan di era digital ini. Kita akan mengungkap bagaimana teknologi telah mengubah cara kita mengelola keuangan kita, serta bagaimana bank dan institusi keuangan harus menavigasi perubahan ini untuk tetap relevan dan efisien. Kita akan mengeksplorasi bagaimana digitalisasi perbankan telah mempengaruhi pemenuhan kebutuhan konsumen dan menyelidiki sejauh mana inovasi ini telah memungkinkan inklusi keuangan yang lebih luas.

Namun, kita juga tidak boleh mengabaikan tantangan-tantangan yang muncul seiring dengan perubahan ini. Tantangan dalam hal keamanan data dan privasi, perubahan dalam tenaga kerja perbankan, dan risiko-risiko baru yang mungkin muncul dalam lingkungan digital.

Seiring kita melangkah lebih dalam ke dalam era digital yang penuh gejolak ini, penting bagi kita untuk memahami perubahan yang terjadi dalam industri keuangan dan bagaimana kita dapat mengoptimalkan manfaatnya sekaligus mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Digitalisasi perbankan adalah tonggak penting dalam perkembangan keuangan global. Oleh karena itu dengan pemahaman yang baik, kita dapat mengarahkannya menuju masa depan yang lebih cerah.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image