Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ma Ikram Majid

Inflasi, Antara Ancaman dan Peluang

Ekonomi Syariah | Monday, 08 Apr 2024, 20:23 WIB

Inflasi didefinisikan sebagai kondisi di mana harga barang dan jasa meningkat secara umum dan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Dalam ekonomi, inflasi didefinisikan sebagai penurunan relatif nilai uang, yang berarti bahwa jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan uang yang sama akan berkurang seiring waktu.

Inflasi itu kayak bom waktu dalam ekonomi kita, yang bisa meledak kapan saja dan merusak daya beli kita. Kita bayangkan saja, harga-harga naik terus setiap hari, dan uang kita jadi gak seberapa nilainya. Kadang-kadang, kita mungkin gak bisa beli barang yang dulu bisa kita beli dengan uang yang sama.

Sebagian besar orang mengatakan inflasi adalah penyakit ekonomi yang menyebar. Kalau dibiarkan terus, bisa bikin ekonomi kita jatuh. Ketika harga-harga terus naik, orang jadi berhemat dan gak belanja lagi. Akibatnya, penurunan permintaan bisa bikin produsen rugi dan mungkin harus pecat karyawan.

Namun, ada juga yang bilang bahwa sedikit inflasi itu sebenarnya baik. Mereka bilang itu bikin orang jadi terpacu untuk belanja sebelum harganya naik lagi, yang pada akhirnya bisa bikin ekonomi tumbuh. Tapi, tentu saja, terlalu banyak inflasi juga gak bagus karena bisa bikin chaos dalam perekonomian.

Jadi, sangat penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk jaga-jaga dan cermat mengontrol inflasi. Mereka harus punya strategi yang tepat, seperti menaikkan suku bunga atau mengendalikan jumlah uang yang beredar, supaya inflasi tetap stabil dan ekonomi bisa tetap berjalan dengan baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image