Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tania Ariveliani Permata Surya

Isu Sosial Ekonomi SubIsu Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan SDG 8

Info Terkini | Monday, 21 Aug 2023, 21:35 WIB

Utang negara atau sovereign debt adalah utang yang dikeluarkan atau dijamin oleh pemerintah pada suatu negara. Utang negara merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah nasional dan berbeda dengan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Tingkat risiko dalam surat utang negara dapat dilihat dari tingkat bunga atau kupon yang diterbitkan. Tingkat risiko ini akan semakin tinggi jika kuponnya tinggi. Utang negara Indonesia seringkali dinilai memiliki risiko rendah karena pemerintah yakin memiliki cara untuk tidak gagal dalam membayar utang.

Suatu pemerintah negara bisa menjalankan tiga pilihan anggaran fiskal, yaitu surplus, defisit, dan imbang. Ketiga pilihan ini berbeda dalam hal apakah pemerintah memiliki pendapatan yang lebih, kurang atau sama dari belanja pemerintah.

Dalam hal defisit fiskal, pendapatan yang diperoleh oleh pemerintah dinilai lebih kecil daripada pengeluarannya. Untuk itu, sumber pendapatan utama pemerintah adalah dari pajak.

Oleh karena itu, dalam beberapa buku, para pengarang buku banyak yang menyebutkan bahwa defisit akan terjadi apabila pendapatan pajak yang diraih pemerintah lebih rendah daripada pengeluaran pemerintah. Jadi, secara konsep, keduanya memang sama saja.

Adanya utang negara menimbulkan dampak bagi negara Indonesia. Dampak ini dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Meskipun utang negara ini sering dianggap tidak bermanfaat dan tidak dapat mensejahterakan. Namun, utang negara tentunya memiliki banyak maksud dan tujuan yang pastinya berguna juga untuk kepentingan negara serta mensejahterakan rakyat. Beberapa dampak positif dari utang negara yaitu sebagi berikut:

1. UtangNegaraMampuMendorong

Perkembangan Ekonomi

Beberapa negara banyak yang menutup defisit ekonominya dengan cara meminjam uang. Pemerintah bisa memanfaatkan utang untuk bisa mendanai berbagai proyek pembangunan di dalam negaranya.

Beberapa pembangunan infrastruktur dan pendidikan dinilai turut berkontribusi atau peningkatan kapasitas produktif perekonomian negara.

Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Utang NegaraSebagai Suatu Saluran Instrumen Kebijakan

Dengan adanya kebijakan ekonomi, mapak pemerintah akan berupaya untuk bisa mencegah efek negatif dari adanya fluktuasi siklus bisnis.

Untuk bisa melakukannya, maka bank sentral bisa memanfaatkan surat utang untuk bisa melakukan operasi moneternya tersebut. Saat pemerintah ingin memoderasiperkembangan finansial dan inflasi di dalam negaranya, maka bank sentral akan menjual surat utang negara ke pasar.

Sebaliknya, bank sentral akan membeli surat utang pemerintah di pasar saat negara ingin mendorong perkembangan ekonominya.

3.PenerbitanSuratUtangMampuMerangsangPasarObligasi danKorporasi yangTengahBerkembang

Surat Utang Negara menjadi salah satu instrumen investasi yang dapat masyarakat optimalkan untuk investasi jangka menengah. Selain investasi, masyarakat investor juga bisa sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan negeri. Instrumen ini termasuk salah satu efek yang tercatat di Bursa.

Biasanya, surat utang pemerintah bisa menjadi suatu benchmark sendiri bagi surat utang koperasi. Akibatnya, perkembangan surat utang negara akan memungkinkan pasar obligasi korporasi untuk turut berkembang.

4.Memberikan Aset Untuk Generasi Selanjutnya

Alasan kedua negara meminjam uang ialah untuk memberikan legacy atau warisan aset yang baik untuk generasi selanjutnya. Selain itu, terdapat istilah peraturan yang bernama golden rule. Dalam hal ini, dimaksudkan bahwa utang negara dapat menjadi investasi yang akan memenuhi keadilan antar generasinya dengan mewariskan beberapa aset.

Lalu legacy yang baik juga muncul apabila utang digunakan untuk membiayai berbagai hal yang produktif. Adapun beberapa belanja negara yang saat ini akan dirasakan dan diperlukan di kemudian hari, seperti belanja pendidikan dan infrastruktur.

Jadi menurut opini saya, tingginya utang negara yang tidak dapat menanggulangi kesejahteraan tidak sepenuhnya benar karena utang negara juga pastinya akan berguna untuk kepentingan rakyat dan akan menunjang kesejahteraan rakyat juga. Dengan itu pemerintah sebaiknya dapat menjadikan utang negara ini sebagai kesejahteraan rakyat dan tidak digunakan dengan sia- sia.

Tania Arivelini Permata Surya

@amertaunair

@bemunair

@univ_airlangga

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat

#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR

#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria(16)_Garuda(12)

#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial

#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image