Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Margaretha Margaretha

Mengubah Hidup dengan Sikap Bodoh Amat

Edukasi | Tuesday, 11 Jul 2023, 13:43 WIB

Hidup itu memang tidak sederhana. Untuk menggapai tujuan dan keinginan kita, kita harus melewati berbagai tantangan dan juga mengatasi sejumlah tantangan tersebut. Seringkali, masalah ini membuat kita kehilangan semangat dan motivasi, yang pada akhirnya membuat kita merasa bahwa sudah tidak ada lagi tujuan hidup. Opini ini saya buat berlandaskan buku Mark Manson yang berjudul “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodoh Amat”.

Bodoh amat yakni sebuah pola pikir kita untuk memilih apa yang harus dipertimbangkan dan apa yang harus diabaikan. Pola pikir seperti itu sangat bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Karena kita hanya fokus pada satu tujuan saja tanpa menghiraukan orang lain. Setiap orang pasti memiliki beban atau tuntutan mereka masing-masing, hal tersebut dampaknya berbeda tergantung bagaimana mereka berperilaku. Seperti yang kita lihat bahwa dalam buku tersebut akan memberikan kita nasihat tentang bagaimana cara kita berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang berdampak negatif pada diri kita. Bodoh amat atau bisa disebut juga dengan kata cuek merupakan hal yang penting untuk kita lakukan.

Mengubah hidup dengan sikap "bodo amat" dapat ditafsirkan secara berbeda oleh setiap individu. Bagi beberapa orang, sikap tersebut bisa dianggap sebagai cara yang baik untuk mengatasi stres, kekhawatiran berlebihan, dan tekanan hidup. Dengan tidak terlalu terpaku pada hal-hal kecil atau hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, seseorang dapat merasa lebih bebas, lebih santai, dan lebih bahagia.

Di sisi lain, ada juga argumen yang mengkritik sikap "bodo amat" karena terkesan sebagai sikap yang acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap tanggung jawab, tujuan, atau konsekuensi tindakan. Beberapa orang berpendapat bahwa mengubah hidup dengan sikap "bodo amat" tanpa pertimbangan yang baik dapat mengarah pada ketidakpedulian, kurangnya rasa tanggung jawab, dan kurangnya motivasi untuk meraih pencapaian.

Penting untuk dicatat bahwa mengadopsi sikap "bodo amat" tidak berarti mengabaikan semua hal atau menjadi pasif terhadap kehidupan. Ini lebih mengacu pada kemampuan untuk memilih dengan bijaksana mana yang pantas mendapatkan perhatian dan energi kita, serta untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan dengan damai.

Penting juga untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kepribadian, kebutuhan, dan situasi hidup yang unik. Apa yang mungkin berfungsi bagi satu orang mungkin tidak berlaku untuk orang lain. Jadi, penting untuk memahami diri sendiri, tujuan hidup, dan nilai-nilai pribadi sebelum mengadopsi sikap "bodo amat" atau mengubah hidup dengan cara apa pun.

Mengubah hidup dengan sikap "bodo amat" dapat menjadi pendekatan yang menarik untuk menghadapi berbagai situasi dan tantangan hidup. Namun, penting untuk memahami bahwa sikap ini tidak harus diartikan secara harfiah sebagai kehilangan rasa tanggung jawab atau mengabaikan pentingnya tujuan dan nilai-nilai dalam hidup.

Pertama-tama, mengadopsi sikap "bodo amat" berarti mengenali bahwa tidak semua hal dalam hidup perlu mendapatkan perhatian dan energi yang sama. Ini melibatkan kemampuan untuk membedakan antara hal-hal yang benar-benar penting dan yang layak dikejar, dengan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu berarti atau tidak dapat dikendalikan. Dalam konteks ini, mengubah hidup dengan sikap "bodo amat" dapat memberikan manfaat berikut:

Mengurangi stres dan kekhawatiran berlebihan: Dengan tidak terlalu terpaku pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, kita dapat mengurangi tingkat stres dan kekhawatiran yang mungkin kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik kita.Meningkatkan fleksibilitas dan adaptabilitas: Sikap "bodo amat" dapat membantu kita menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Dengan lebih terbuka terhadap situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita, kita dapat lebih mudah beradaptasi dan mencari solusi yang lebih baik. Memperkuat keberanian dan mengurangi rasa takut: Mengadopsi sikap "bodo amat" bisa membantu kita melepaskan kekhawatiran tentang penilaian orang lain atau rasa takut akan kegagalan. Kita dapat menjadi lebih berani dalam mengambil risiko, menjelajahi hal-hal baru, dan melangkah keluar dari zona nyaman. Meningkatkan kepuasan hidup: Dengan tidak terlalu terpaku pada hal-hal yang tidak penting, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kita. Ini dapat meningkatkan kepuasan hidup dan membantu kita menemukan makna dan kebahagiaan dalam apa yang kita lakukan.

Namun, penting untuk memahami batas-batas sikap "bodo amat" ini. Meskipun kita bisa mengambil pendekatan yang lebih santai terhadap hidup, itu tidak berarti kita mengabaikan tanggung jawab kita, merugikan orang lain, atau menjadi tidak peduli terhadap tujuan dan nilai-nilai yang kita pegang. Tetap bertanggung jawab, berempati, dan berprinsip tetaplah penting dalam mencapai kehidupan yang baik dan berarti. Mengubah hidup dengan sikap "bodo amat" haruslah menjadi latihan seimbang antara melepaskan kekhawatiran yang tidak perlu dan tetap menjaga nilai-nilai dan tujuan hidup yang penting.

https://katadata.co.id/agung/berita/6329624d089e0/review-buku-seni-bersikap-bodo-amat-ubah-hidup-dengan-motivasi-ini

https://www.harianhaluan.com/lifestyle/pr-107647545/apa-arti-sikap-bodo-amat-mark-manson-ini-akan-mengajari-anda-untuk-peduli-lebih-sedikit

https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/resensi/sebuah-seni-untuk-bersikap-bodo-amat

https://riliv.co/rilivstory/bersikap-bodo-amat/

https://kumparan.com/sitikhilya06/kenali-pentingnya-sikap-bodo-amat-1v1SV7RvjiS

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image