
Mamaku Sayang
Sastra | Friday, 26 May 2023, 13:27 WIBMAMAK
Atap langit laksana biru laut nun jauh disana
Dataran timur membentang ke barat pertanda kuasaNya
Gadis pesisir bimbang suara Nurani penuh sahaja
Bersama pangeran bumi terasing tanpa saudara
Jeritan hati deru mesin terus melaju
Hitungan bulan iringi air mata di pipi
Tegar jiwa mengepal cengkeraman rantau
Jauh dimata dekat di hati
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Tak nampak kau mengeluh
Kini... kokoh pundak mulai luruh
Asimetris menahan perih yang sungguh
Empat penerus tuntas ditimang
Menapak hari tua mengalir jariyah
Hati sudah tak ada bimbang
Hiasan wajah pipi merekah
Rantau penuh Bahagia ukiran peluh derita
Kenangan indah penuh jasa
Deru dan ombak ingin Kembali
Bahagianya untuk penerus negeri
Malang Mei 2023
Hasan Albana
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.