Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Membina Hubungan yang Autentik: Membantu Anak Laki-laki Berkembang dalam Hubungan yang Positif

Eduaksi | 2024-07-26 20:02:26
Sumber gambar: Shutterstock

Cara membantu anak laki-laki bergerak menuju hubungan yang autentik dan hubungan yang positif.

Wawasan Utama

· Mempromosikan keaslian membantu anak laki-laki menjadi diri mereka sendiri dan merasakan rasa memiliki.

· Menciptakan peluang untuk komunikasi membantu literasi emosional dan pengembangan pribadi anak laki-laki.

· Model peran yang positif mendorong anak laki-laki untuk meniru perilaku konstruktif pada orang lain.

Sebagai makhluk sosial, kita semua mencari hubungan dan rasa memiliki. Saat anak laki-laki dewasa, mereka mulai menjelajahi dunia, mencari tahu apa yang sesuai dengan citra diri mereka dan apa yang tidak. Mereka mencari hubungan dan rasa memiliki terhadap kelompok. Melalui sosialisasi, mereka belajar apa yang 'masuk' dan apa yang 'tidak masuk'. Untuk mendukung perkembangan mereka yang sehat, kita harus memastikan mereka memiliki serangkaian kriteria yang sehat untuk penilaian ini.

Tantangan: Pengaruh Negatif dan Maskulinitas yang Tidak Sehat

Pria muda saat ini semakin dipengaruhi oleh figur dan konten yang bermasalah, seperti yang mempromosikan maskulinitas yang beracun. Dengan akses internet tanpa pengawasan, anak laki-laki terpapar pada pengaruh negatif seperti pornografi, objektifikasi terhadap perempuan, dan perilaku berisiko. Hal ini diperparah dengan citra kesuksesan yang tidak sehat: penyendiri yang tabah yang menggunakan dominasi dan kekuasaan atas orang lain.

Ahli biologi Judy Chu, dalam bukunya "When Boys Become Boys," menyoroti bagaimana anak laki-laki merasa tertekan untuk terus-menerus membuktikan kejantanan mereka. Sejak usia empat tahun, anak laki-laki belajar untuk menukar keintiman dengan kekuatan yang dipersepsikan, menyembunyikan jati diri mereka yang sebenarnya dalam prosesnya.

Strategi untuk Maskulinitas Positif: Mengetahui dan Menjadi

Penelitian tentang maskulinitas positif menyarankan dua pendekatan luas: mengetahui dan menjadi.

Mengetahui: Mendidik anak laki-laki tentang realitas dan kontras dengan pesan-pesan beracun yang mereka konsumsi di media.

Menjadi: Mengakui bahwa bahkan dengan pengetahuan, tindakan mungkin tidak selalu selaras. Anak laki-laki membutuhkan dialog berkelanjutan tentang nilai-nilai dan paparan berulang terhadap pengaruh positif.

Langkah-Langkah Praktis untuk Mendukung Anak Laki-Laki

1. Bersikaplah Autentik

· Dorong anak laki-laki untuk merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dengan mengakui dan menghargai bakat unik mereka.

· Dorong kehadiran selama percakapan, utamakan mendengarkan dan memahami daripada menghakimi.

· Pertahankan rasa senang untuk menciptakan lingkungan yang santai untuk komunikasi terbuka.

2. Tingkatkan Suara

· Berikan anak laki-laki waktu dan ruang untuk berdiskusi dan mengungkapkan pengalaman dan perasaan mereka.

· Terapkan struktur dialogis untuk membangun literasi emosional. Misalnya:

- "Dua Mawar dan Duri": Saat makan malam, setiap orang berbagi dua pengalaman positif dan satu tantangan dari hari mereka.Kerangka

- Kerja WIN: Bantu anak laki-laki mengartikulasikan perasaan dan pikiran mereka dengan membimbing mereka melalui Apa yang terjadi, Dampak, dan Langkah Berikutnya.

3. Jadilah Saksi Kebaikan

· Menjadi panutan perilaku positif sangat penting, tetapi begitu juga dengan menegaskan nilai dan harga diri anak laki-laki.

· Puji tindakan kebaikan, kasih sayang, pertimbangan, perhatian, dan dukungan di depan umum untuk memperkuat perilaku positif.

· Ikuti prinsip memuji di depan umum dan mengkritik secara pribadi untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri.

Menciptakan Budaya Keterikatan

Untuk menumbuhkan rasa memiliki yang sejati, kita perlu menciptakan lingkungan tempat anak laki-laki merasa dihargai dan didukung. Ini melibatkan:

· Mendengarkan pengalaman mereka secara aktif.

· Mendorong dialog yang terbuka dan jujur.

· Mengenali dan merayakan kontribusi positif mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu anak laki-laki mengembangkan rasa percaya diri yang sehat, membangun hubungan yang bermakna, dan menavigasi kompleksitas dalam tumbuh dengan percaya diri dan integritas. Mendukung anak laki-laki untuk menumbuhkan rasa memiliki yang sejati bukan hanya tujuan tetapi kebutuhan untuk maskulinitas yang siap menghadapi masa depan.

***

Solo, Jumat, 26 Juli 2024. 7:47 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image