Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sucahyo adi swasono@PTS_team

Nuklir Mulai Berbicara

Sastra | Sunday, 30 Apr 2023, 01:50 WIB
Sumber Gambar Ilustrasi: howstufforks.com

Aku dengar dari sebuah warta

Entah benar tidaknya

Karena memang sebatas itu yang kudengar

Rusia nampak tak bisa dicegah

Lampiaskan ambisinya

Atas Ukraina sebagai sasaran amuknya

Direnggut paksa, digempur, dan disiksa

Dijadikan bagian dari imperium maunya

Apakah lantaran memendam dendam lama?

Hingga tak surut lalu tak putus menyerang membabi buta ?

Dan, Ukraina pun tak tinggal diam

Melawan dan terus melawan

Meski harus meminta sokongan

Kepada simpatisan yang tidaklah cuma-cuma

Perang pun tak mereda, kian membara

Bersekutu di arena unjuk digdaya adikuasa

Nuansa blok sekutu lawan blok poros menjelma

Sebagai perulangan jalannya sejarah

Perang adalah persiapan menuju damai

Dan, damai adalah persiapan menuju perang

Benarkah?

Lantas, kapankah dunia menabur kisah damai bebas perang?

Bila selingkuh sekongkol antar bangsa selalu digalakkan

Hanya karena beda haluan, prinsip dan kepentingan?

Sampai kapankah?

Ketika Ukraina tak mau ditaklukkan

Menggaet Paman Sam dan sekutunya pun dilakukan

Melibat di kancah pertikaian, konfik, dan peperangan

Kian naik pitamlah Rusia, nuklir pun dimainkannya

Demi melampiaskan dendam kesumatnya kepada Paman Sam

Yang sempat digdaya sebagai polisi dunia

Pernahkah mereka berkaca pada sejarah

Tentang bagaimana Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantakkan?

Atau, tentang armagedon seperti dalam kitab suci?

Ketika nuklir harus bicara, memporakporandakan tatanan dunia

Melumatkan berjuta-juta anak manusia ke dalam jurang penderitaan dan kematian yang sia-sia ...

Terlintaskah di benak mereka?

*****

Kota Malang, April di hari ketiga puluh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image