Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agus Budiman

Sparkol sebagai Aplikasi Media Pembelajaran Ramah Anak

Sastra | Thursday, 09 Mar 2023, 14:57 WIB
pinterest.com
pinterest.com

Pendidikan merupakan kunci sukses dalam mendidik anak bangsa, tentu dalam prosesnya didukung piranti dalam pembelajaran seperti kurikulum, modul serta media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Tentunya dalam membuat media pembelajaran guru harus mampu melihat kondisi kelas, sehingga media pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

Era digital tentu menuntut guru untuk lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran, perkembangan teknologi yang begitu cepat menjadikan guru harusnya lebih mudah dalam mengadopsi literatur media kreatif yang terdapat pada platform-platform digital. Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu media visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan penglihatan peserta didik. Media audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, dan bunyi tiruan. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.

Dalam menentukan media yang harus diterapkan tentunya tetap menyesuaikan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru perlu memahami karaketer serta usia pada siswa dalam proses belajar mengajar. Media yang menarik untuk anak tentunya media yang bisa membuat anak tidak bosan dan selalu antusias. Sehinga perlu adanya media visual dan audio visual untuk melatih motoric anak. Visual yang detail dan audio yang lembut diperlukan untuk dijadikan media pembelajaran pada anak. Aplikasi sparkol merupakan aplikasi yang tepat untuk digunakan dalam media pembelajaran untuk anak-anak. Aplikasi yang berbasis video animasi ini bisa dikembangkan untuk membuat video pembelajaran yang menarik. Aplikasi ini sangat mudah dioperasikan bagi pemula khususnya para guru. Siswa akan lebih senang dan tertarik mengikuti pembelajaran karena aplikasi ini dapat memadukan gambar, teks, musik, dan rekaman suara (Shalikhah, 2020). Menariknya lagi dapat memberikan efek bergerak seperti sedang menulis dengan tangan sehingga siswa dapat menikmati proses pembelajaran. Fitur yang disediakan oleh aplikasi ini sangat beragam sehingga mampu menjadi media pembelajaran inovatif untuk mata pelajaran yang diinginkan (Imamah & Ma’ruf, 2018).

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa video sparkol adalah perangkat lunak yang bertalar putih yang berisikan narasi dan biasanya digunakan untuk mendesain sebuah program animasi yang kemudian dikembangkan menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan agar lebih menarik. Tampilan yang sederhana sekaligus memiliki visual yang lembut menjadikan sparkol sebagai media yang ramah anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image