Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ranti Rahayu

Pentingnya Memiliki Sifat Kepemimpinan dalam Bisnis Islam

Ekonomi Syariah | Saturday, 21 Jan 2023, 15:20 WIB

Manusia diciptakan oleh Allah Swt. Ke muka bumi ini sebagai Khalifah (pemimpin), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin yang merupakan sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi/bisnis.

Perkembangan bisnis saat ini sangat pesat dan membutuhkan pemimpin yang bisa mengatur baik usahanya maupun karyawannya. Sebuah bisnis tidak dapat berjalan, jika tidak ada keduanya. Banyak permasalahan yang terjadi ketika bisnis mereka mengalami kerugian, sehingga perilaku pemimpin biasanya bertindak sesuai dengan kehendaknya tanpa memperhatikan karyawannya dan tentunya mengabaikan prinsip-prinsip Islam terutama karakteristik pemimpin dalam Islam. Dalam kepemimpinan Islam, pemimpin akan selalu mengingat Allah, maupun bisnisnya tersebut mengalami kerugian dan tetap melakukan inovasi yang kreatif.

Dengan demikian, pemimpin Islam memegang teguh prinsip-prinsip kepemimpinan dengan selalu memberikan ruang secara lebar untuk menampung ide-ide kreatif para karyawannya secara adil tanpa melihat siapapun yang menyampaikannya. Kemudian membahas semua ide yang masuk dalam seuah wadah khusus yakni musyawarah untuk menentukan ide-ide mana saja yang layak untuk digunakan dan akhirnya dilanjutkan menjadi sebuah penciptaan inovasi produk baru suatu produk tersebut. Jika inovasi produk bisa terus berjalan dengan baik maka keberlangsungan usahanya tentu akan terus berjalan dengan lancar dan usahannya akan tetap dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis ditengah persaingan usaha yang semakin ketat.

Karakteristik utama dari pada seorang pemimpin menurut Islam adalah semua wirausaha muslim harus memiliki hubungan yang dekat dengan bawahan mereka. Ini sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan kepercayaan diantara para karyawan. Seorang wiruasaha muslim harus seseorang yang memiliki martabat, harga diri, dan nilai moral. Namun, mereka juga harus sangat ketat dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya, selalu berkomunikasi, memberikan saran, dan perintah. Selain itu, mereka juga harus menyediakan beberapa ide bagus, pengetahuan dan keterampilan untuk staf mereka (Yacoob, Ghani: 2012).

Seorang pemimpin yang beriman, akan selalu taat dan takut kepada Allah. Ia akan menjalankan perintah-Nya dan berusaha untuk menjauhi larangan-Nya, khususnya dalam berbisnis. Agar bisnisnya selalu mendapat keridhaan dari Allah, maka seorang pemimpin bisnis harus mengetahui aturan rambu-rambu dalam berbisnis yang telah digariskan oleh Allah. Ia harus mengetahui ketetapan syariat Islam dalam berbisnis. Tidak boleh melanggarnya dalam keadaan apapun juga. Ia harus mendahulukan keselamatan agamanya dari pada kepentingan bisnis semata. Jika ia menghadapi dua pilihan, maka ia harus memilih yang akan mendapat keridhaan Allah. Misalnya, seorang pengusaha menghadapi pilihan mendapat keuntungan besar, sementara keuntungan tersebut didapat dari hal yang syubhat atau bahkan lebih dekat kepada haram.

Maka sebagai seorang pengusaha muslim, akan memilih kepentingan agamanya dan membuang keuntungan besar yang akan didapatnya itu. Jika seorang pemimpin mempunyai ketaatan dan ketakutan kepada Allah, maka keberkahan akan datang kepadanya dan kepada apa yang dipimpinnya.

Ranti Rahayu – Mahasiswa STEI SEBI

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image