Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Abu Nawas di Mulut Harimau

Politik | Wednesday, 12 Oct 2022, 18:25 WIB
Dok. Pinterest.ilustrasi

Abu Nawas di Mulut Harimau

==

Suatu hari sang raja Arrasyid marah besar. ada hal yang membuatnya tersinggung. tentang perbuatan Abu Nawas yang meresepkan obat palsu, yang bisa mencelakan raja, atau setidaknya membuat raja malu.

Maka Abu Nawas mesti dihukum. dihukum penjara selama sepekan, di dalam penjara bersama harimau.

Wah, bagaimana membayangkan Abu Nawas saat dihadapkan dengan harimau itu? Apakah harimau itu akan menerkam Abu Nawas?

Itu pula yang mengganggu pikiran Abu Nawas, bagaimana cara agar bisa selamat selama sepekan di penjara

Sang juga mengkhawatirkannya, namun tidak ia tampakkan, sebab, bagaimanapun, banyak hikmah dan kegembiraan yang didapat raja bersama Abu Nawas.

Hari hukuman pun tiba. Abu Nawas digiring ke penjara, orang orang dekat Abu Nawas mulai gusar, sudah jadi perbincangan di alun alun dan di pasar. Beberapa orang yang mendengki/hasad, tentu merasa enteng saja dan mungkin berharap agar Abu Nawas celaka.

Di depan sel, sebuah ruang yang kecil, di belakang istana raja, Abu Nawas terdiam sejenak, pengawal raja memperhatikan gelagat Abu Nawas, ia belum yakin apa yang terjadi saat Abu Nawas dijebloskan ke dalam sel, sementara ada harimau yang ganas di dalamnya. persis, Abu Nawas akan berada di mulut harimau.

Pintu penjara/sel terbuka, di sudut, harimau mengintai, seperti hendak menerkam. Dengan cepat, sang pengawal menolak Abu Nawas ke dalam sel dan langsung menguncinya.

Diam, mencekam sekejap, tak ada suara. Abu Nawas melompat cepat ke sisi kiri harimau, ia baru saja melemparkan debu ke mata harimau, lalu segera mengelus bagian leher harimau, secara perlahan, penuh kasih sayang, sambil berkata perlahan, aku hanya sementara di sini, tetaplah tetang, aku ini Abu Nawas, teman baik raja, demikian kira kira, bisik Abu Nawas.

Sementara itu, di luar ruangan dan di sekitar istana orang orang sedang penasaran dengan keselamatan Abu Nawas, mereka menunggu sepekan untuk mendapat kabar.

** telah tayang di kanal berbeda dengan judul yang sama. Salam!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image