Kapan Celah Setan Masuk?
Agama | Monday, 22 Aug 2022, 07:47 WIBKebiasaan-kebiasaan kecil ini ternyata bisa menjadi sebab masuknya celah setan. Apa saja kebiasaan itu? Yaitu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang harus kita ubah mulai hari ini. Mengapa? Karena di situlah tempat hinggapnya setan. Na'udzubillah. Kapan celah setan bisa masuk? Berikut rinciannya.
1. Ketika Makan tanpa Mengucap Basmalah
Pernah mendengar hadits yang isinya bahwa syetan memuntahkan makanannya? Apa itu artinya syetan bisa ikut makan dengan kita? Berikut hadits selengkapnya. Dari Umayyah bin Mihshon -seorang sahabat Nabi ﷺ-, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- جَالِسًا وَرَجُلٌ يَأْكُلُ فَلَمْ يُسَمِّ حَتَّى لَمْ يَبْقَ مِنْ طَعَامِهِ إِلاَّ لُقْمَةٌ فَلَمَّا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ فَضَحِكَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ « مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ “Rasulullah ﷺ pernah duduk dan saat itu ada seseorang yang makan tanpa membaca Bismillah hingga makanannya tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebut ke mulutnya, ia mengucapkan: Bismillah awwalahu wa akhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Nabi ﷺ pun tertawa dan beliau ﷺ bersabda: “Setan terus makan bersamanya hingga ketika ia menyebut nama Allah (Bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (H.R. Abu Daud, 3768)
Nah, jelaslah berdasarkan hadits ini bahwa setan ada pada makanan yang dimakan tanpa basmalah. Bila kita lupa mengucapkan dan baru ingat, ucapkanlah bismillah awwalahu wa akhirahu.
2. Ketika Makan dengan Tangan Kiri
Seorang anak kecil saja terus diajarkan orang tuanya agar tidak makan dengan tangan kiri. Tapi rupanya, yang sudah dewasa pun banyak yang tidak mengindahkan hal ini. Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ
“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (H.R. Muslim, 2020).
Sudahkah cara makan kita benar? Meski makan minum ini seolah hal kecil, tapi celah setan ada pada kebiasaan dan hal kecil ini.
3. Ketika Menguap tanpa Menutup Mulut Menguap juga menjadi celah masuknya setan. Perhatikan hadits berikut: Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Jika kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya. Karena setan akan masuk” (H.R. Muslim, 2995)
Artinya, saat menguap, kita wajib menutup mulut agar setan tidak masuk.
4. Ketika Berduaan tanpa Mahram
Perhatikan sabda rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam berikut:
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ باِمْرَأَةٍ إِلاَّكاَنَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ “Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (H.R. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
5. Ketika Mengatakan 'Seandainya'
Jangan ucapkan seandainya, tapi katakanlah qadarullah. Mengapa jangan mengatakan seandainya? Berikut haditsnya: “Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.” (HR. Muslim)
6. Ketika Shaf Shalat Tidak Merapat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ)
Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: “Rapikan shaf-shaf kalian dan dekatkan, sejajarkan dengan leher, demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari sela-sela shaf seolah-olah dia adalah anak kambing”. (H.R. Abu Dawud, 667)
Maka mulai sekarang, hindari kebiasaan makan tanpa basmalah, makan dengan tangan kiri, menguap tanpa menutup mulut, berduaan tanpa mahram, mengatakan seandainya, dan tidak merapatkan shaf shalat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.