Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hikmat Maswara, S.Hum, MA

Menyingkap Tabir Jin: Makhluk Penyuka Waktu Senja

Agama | 2024-02-11 10:24:49
Sumber Gambar: Google.com

Anak senja adalah sebutan bagi anak muda yang menyukai waktu senja, mereka tak jarang menunggu waktu khusus tersebut untuk sekedar menikmati keindahan alam saat matahari beranjak terbenam. Namun, bukan hanya anak senja yang menyukai waktu antara sore dan malam hari itu, jauh sebelum adanya trend anak senja, Jin lebih dulu dikenal menyukai waktu senja.

Dalam berbagai hadits banyak yang menjelaskan bahwa jin berkeliaran pada saat menjelang matahari terbenam dan malam hari. Misalnya, dalam Shahih Bukhari dan Muslim, sahabat Rasulullah, Jabir bin Abdillah r.a, berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Pada awal malam atau pada saat kalian memasuki waktu petang, lindungilah anak-anak kalian karena setan berkeliaran saat itu. Apabila awal malam telah berlalu, biarkan mereka dan tutuplah pintu serta sebutlah nama Allah karena setan tidak mampu membuka pintu yang tertutup (jika disebut nama Allah ketika menutupnya).”

Menurut Quraish Shihab yang menukil pandangan para ulama, kegelapan memang membantu setan untuk menghimpun kekuatan dan secara umum kegelapan melahirkan suatu kesan yang negatif. Selanjutnya, menurut Syauqi Abdillah Zein dalam buku Jurus-Jurus Langit Pengguyur Rezeki, saat waktu maghrib tiba, spektrum warna semesta selaras dengan jin dan iblis, warna semesta berubah menjadi merah. Maka, anjuran orang tua kita dulu untuk segera memasuki rumah sebelum adzan maghrib berkumandang ternyata mengandung isyarat yang luar biasa. Bahkan tak jarang anjuran orang tua dulu menyuruh anaknya masuk ke rumah dengan nada ancaman bahwa jika tidak masuk ke rumah, maka anak tersebut bisa diculik oleh jin. Ternyata hal ini ada benarnya.

"Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian." (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012). Memasukkan anak-anak ke dalam rumah saat menjelang waktu maghrib dan menutup pintu rumah serta jendela di awal waktu maghrib seraya menyebut Asma Allah. Mengerjakan dua adab tersebut merupakan salah satu upaya menjaga diri beserta keluarga dari setan dan jin.

Menurut pandangan Ibnul Jauzi, jika anak-anak kecil berkeliaran di luar rumah pada waktu menjelang maghrib dikhawatirkan mereka akan mendapatkan gangguan dari jin dan setan, sementara pada umumnya anak-anak belum mampu berdzikir di mana dengan cara tersebut adalah langkah untuk membentengi diri dari gangguan setan. Ketidaktahuan terhadap hal ini menyebabkan banyaknya anak-anak dihinggapi oleh setan di waktu maghrib, sedangkan orang tua yang mendapati si anak menangis atau mengaku menilhat Jin yang berubah wujud sedemikian rupa, hanya dianggap sebagai halusinasi atau imajinasi si anak semata.

Begitu luar biasa besarnya perlindungan Islam terhadap anak-anak dan seisi rumah kita. Islam menjelaskan waktu-waktu yang membahayakan anak-anak dari gangguan jin dan setan, agar kita sebagai pribadi yang lebih tua dapat menyelamatkan mereka dari gangguan-gangguan tersebut. Senja memang indah, sehingga digandrungi oleh anak muda si anak senja. Namun, pada waktu senja pula mengandung ancaman besar dari jin dan setan yang sama-sama menyukai waktu senja. Wallahualam Bissawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image